Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Dirjen PHU Minta Fenomena Hilangnya Jemaah Haji Indonesia Tak Terulang di Madinah

Dirjen PHU meminta agar fenomena hilangnya jemaah haji Indonesia tidak kembali terulang di Madinah. Karena intensitas pergerakan manusia cukup padat.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Galih Lintartika
Jemaah haji saat berada di kawasan Masjid Nabawi Madinah, 2023. 

Laporan Langsung Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, MADINAH - Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta, fenomena jemaah haji hilang dan tersesat tidak terjadi lagi di Madinah

Untuk itu, petugas dan jemaah haji diimbau untuk lebih mawas diri. 

"Nah saya meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa kita minimalisasi," katanya usai rapat koordinasi pelayanan jemaah haji gelombang kedua di Daker Madinah, Rabu (12/7/2023).

Selain itu, Hilman Latief juga meminta jemaah haji untuk menjaga diri agar tak tersesat, mengingat intensitas pergerakan manusia di Madinah juga cukup padat. 

"Jangan sampai jemaah yang pernah tersesat atau hilang di Makkah sudah ketemu dan sudah bersama kelompoknya lagi, di Madinah terulang. Karena intensitas pergerakannya juga lumayan di sini," katanya. 

Apalagi jumlah jemaah haji gelombang kedua yang bergeser dari Makkah ke Madinah jumlahnya lebih dari 100.000 orang.

Artinya, jemaah akan kembali menghadapi situasi yang padat juga di Madinah

"Setelah tenang kemarin di Makkah pascapuncak haji, pascaumrah sunah dan sebagainya, dan pascatawaf ifadah, tawaf wada. Sekarang masuk ke Madinah akan menghadapi situasi yang juga padat," ujarnya.  

Baca juga: Sosok Almarhum Niron, Jemaah Haji Probolinggo Hilang Ditemukan Wafat, Disalatkan di Masjidil Haram

Dalam kesempatan itu, Hilman meminta kepada ketua kloter untuk sigap mengkomunikasikan isu-isu fenomena jemaah hilang dan tersesat, kepada jemaahnya. 

"Untuk jemaah tertentu yang punya pengalaman tersesat lama atau hilang kemudian ditemukan belum ditanazulkan, ini masih harus ke Madinah. Nah di Madinah kita harapkan mereka juga bisa menikmati suasananya tapi jangan sampai hilang lagi, karena ini fenomena umum banyak terjadi," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved