Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Waspada Fenomena FOMO Usai Threads Meluncur, Ini Arti Kata Fear of Missing Out yang Ramai di Twitter

Waspada fenomena Fomo seusai Threads meluncur. Inilah arti kata Fear Of Missing Out, istilah berbahasa Inggris yang kini ramai di Twitter.

Editor: Elma Gloria Stevani
REUTERS/DADO RUVIC
Ilustrasi Threads dengan tampilan yang sama berupa mikroblog mirip Twitter. 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini istilah FOMO tengah viral di media sosial.

FOMO merupakan kepanjangan dari istilah berbahasa Inggris Fear of Missing Out.

Istilah FOMO digunakan untuk menggambarkan mereka yang mempunyai sifat takut tertinggal akan tren, gosip dan aktivita viral.

Dapat dikatakan, banyak faktor yang memicu munculnya fenomena FOMO, salah satunya adalah media sosial.

Seorang psikolog sekaligus profesor di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, Dr. Erin Vogel, Ph.D melihat orang-orang yang aktif bermain media sosial adalah mereka paling rentan mengalami FOMO.

"Kemungkinan penggunaan media sosial dapat menyebabkan kita mengalami FOMO karena kita melihat 'highlight reel' kehidupan orang lain. Begitu juga dengan orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial mereka akan rentan mengalami FOMO pula," kata Dr. Erin.

Oleh sebab itu, fenomena satu ini seringkali ditemui di kalangan anak muda. Pasalnya, Natalie Christine Dattilo, Ph.D seorang pengajar psikologi di Harvard menyebut pemakaian media sosial dan internet banyak didominasi oleh para kawula muda.

Imbasnya, mereka senang mencari validasi dan munculah sifat FOMO.

"Orang yang lebih muda jauh lebih berisiko karena peningkatan jumlah waktu yang dihabiskan untuk online ditambah dengan kepekaan yang meningkat dan kebutuhan akan persetujuan dan rasa memiliki secara sosial," jelas Natalie.

Kini, fenomena FOMO pun kembali dikhawatirkan setelah salah satu aplikasi keluaran Meta baru saja dirilis dan telah mencapai puluhan juta pengguna.

Aplikasi yang mirip dengan Twitter ini menjadi salah satu hal menarik tersendiri.

Salah satunya adalah Threads yang otomatis terhubung dengan Instagram.

Pengguna yang mencoba Threads pertama kali mungkin sudah tidak asing lagi dengan tampilan linimasanya.

Threads memiliki tampilan yang sama berupa mikroblog mirip Twitter.

Saat membuat postingan, pengguna lain juga bisa menyukai, berkomentar, hingga memposting ulang (semacam retweet).

Rilisnya Threads menjadi perbincangan ramai di Twitter.

Bahkan istilah FOMO kembali tren dan ramai disematkan pada beberapa postingan yang membicarakan mengenai aplikasi buatan Mark Zuckerberg itu.

Sebagian pengguna yang menggunakan istilah ini pun berpendapat bahwa pengguna yang mencoba dan beralih ke Threads hanya semata-mata karena FOMO.

Salah satu kata istilah FOMO tersemat di twit ini.

Twit di atas menggunakan istilah FOMO untuk mempertanyakan apakah keramaian Threads yang terjadi hanya karena FOMO semata dan penasaran. Istilah ini ditujukan untuk pengguna yang beralih berbondong-bondong membuat akun Threads yang baru saja rilis Kamis (6/7/2023). 

Lantas, apa arti kata FOMO yang dikaitkan dengan kemunculan Threads?

Berikut ini penjelasannya.

Arti kata FOMO

FOMO merupakan bahasa gaul dalam Bahasa Inggris.

FOMO sendiri adalah akronim dari Fear of Missing Out.

Secara harfiah, arti kata FOMO terdiri dari akronim Fear of Missing Out yang merupakan ketakutan atas kehilangan sesuatu hal.

Sementara itu, dilansir dari World Journal of Clinical Cases, FOMO adalah istilah unik yang berarti takut ketinggalan.

Istilah ini diperkenalkan pada tahun 2004 untuk menggambarkan fenomena yang diamati di situs jejaring sosial.

FOMO juga erat kaitannya dengan istilah psikologi.

Pada tahun 2013, psikolog Inggris menguraikan dan mendefinisikan FOMO sebagai istilah untuk orang yang merasa cemas atau takut bahwa mereka akan melewatkan pengalaman yang berharga atau menarik yang dimiliki oleh orang lain.

Mereka merasa bahwa ada potensi mereka tidak akan mendapatkan pengalaman serupa atau merasa terpinggirkan dari suatu kegiatan atau tren yang sedang terjadi.

Hal ini juga dicirikan dengan keinginan pengguna untuk terus terhubung dengan apa yang dilakukan orang lain.

Sehingga apabila dikaitkan dengan istilah FOMO yang ramai dibicarakan dan dikaitkan dengan munculnya Threads, maka kata ini bermakna bahwa pengguna khawatir akan kehilangan tren yang sedang ramai saat ini yaitu Threads.   

Pengguna yang dilabeli dengan istilah FOMO akan Threads dianggap bahwa seseorang memiliki kecemasan kehilangan pengalaman berharga, dalam hal ini mencoba aplikasi baru mirip Twitter, seperti Threads.

Dampak FOMO

FOMO sejatinya bukan kondisi serius yang perlu diwaspadai secara khusus.

Meski begitu, perilaku ini perlu dihindari karena dapat memberikan dampak bagi kehidupan pribadi jika dilakukan terus menerus.

Beberapa dampak FOMO yaitu:
 
1. Kecanduan Ponsel/Media Sosial

Mengutip laman TechTarget, salah satu dampak FOMO yang paling nyata adalah keinginan untuk terus-menerus memeriksa ponsel dan membagikan aktivitas sehari-hari ke media sosial.

Akibatnya, orang yang FOMO akan merasa panik ketika dirinya tidak memegang ponsel meski hanya sesaat.
 
Jika dibiarkan, ketergantungan pada ponsel atau media sosial karena FOMO bisa berakibat buruk.

Misalnya, menimbulkan kebiasaan mengirim pesan saat mengemudi, bermain handphone saat di atas motor, dan sebagainya.
 
2. Merasa Tidak Puas dengan Kehidupan yang Dimiliki

Seseorang yang FOMO cenderung merasa kehidupannya tidak begitu menyenangkan.

Karenanya, ia selalu mengikuti apa yang banyak orang lakukan agar hidupnya lebih berwarna.

Padahal, perilaku tersebut justru berisiko membuat dirinya semakin merasa tidak puas dengan kehidupan yang dimiliki.
 
3. Memengaruhi Kesehatan Mental

FOMO sejatinya bukanlah gangguan mental, melainkan emosi yang digerakkan oleh pikiran.

Pikiran menciptakan ketakutan yang dapat mengarah pada rasa cemas berlebihan.

Apabila dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan berdampak lebih serius.

Namun, seringkali para fans yang benar-benar mengidolakan tak kebagian tiket konser.

Alhasil, fenomena FOMO kerap menjadi momok bagi para fans jelang konser dimulai.

Oleh sebab itu, TribunJatim.com dalam artikel berikut ini akan berbagi tips dan trik memenangkan tiket konser.

Menurut Harry Sudarma selaku Co-founder dan COO PK Entertainment, kunci utama memenangkan war tiket konser adalah kesabaran.

"Jadi tipsnya adalah yang paling penting mungkin sabar, itu yang paling penting. Jangan tergesa-gesa dan terburu-buru, kalem aja," kata Harry.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved