Berita Viral
Anak Driver Ojol Dijebak Ikut Tes Sekuriti, Suara Bergetar saat Tahu Diterima Jadi Polisi
Inilah kisah seorang anak driver ojol yang dijebak ikut tes sekuriti. Ternyata bukan tes sekuriti yang diikutinya.
TRIBUNJATIM.COM- Inilah kisah seorang anak driver ojol yang dijebak ikut tes sekuriti.
Ternyata bukan tes sekuriti yang diikutinya.
Nasib pemuda itu justru berubah 180 derajat saat diterima jadi polisi.
Dilansir dari TribunStyle, kisah mengharukan dialami oleh seorang pemuda bernama Adz Rizqi (19).
Awalnya diajak tes sekuriti, Adz Rizqi tak menyangka malah jadi anggota polisi, bahkan tanpa uang sepeser pun.
Diterimanya Adz Rizqi membuat sang ayah yang berpofesi sebagai driver ojol, Syafrizal (49)penuh haru bahkan ia tak memperdulikan notif orderan yang ada di ponselnya.
Safrizal (49) bergegas memacu sepeda motornya begitu mendengar kabar putra keduanya, Adz Rizqi (19), lulus menjadi Bintara Polri pada penerimaan gelombang kedua tahun 2023 di Polda Lampung, Kamis (20/7/2023).
Safrizal tak menghiraukan bunyi notifikasi order calon penumpang yang muncul di layar ponselnya.
Dia menjemput Rizqi di lokasi pengumuman calon siswa Bintara. Sesampainya di lokasi, pria yang berprofesi sebagai driver ojek online ini langsung memeluk putranya.
Baca juga: Lulus Tes SKD, 113 Peserta Seleksi CPNS Kota Blitar 2021 Berhak Ikut Tes SKB, Ini Jadwalnya!
Dia tak tidak percaya anak pengemudi ojek daring bisa lulus tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Safrizal mengambil ponsel dari saku jaketnya dan menelepon sang istri, Rosidah (48), lalu menyampaikan kabar gembira tersebut.
Suara Rosidah di seberang telepon terdengar bergetar dan terisak.
Ulekan bumbu pecel terhenti. Berulangkali asma Allah terucap, mengucap syukur tiada henti.
"Benar-benar enggak nyangka. Ya apalah saya ini, kerjaan cuma ojek online, mana punya uang banyak," kata Safrizal, Kamis.
Orangtua ojek online dan penjual pecel
Rizqi merupakan satu di antara 508 calon siswa yang lulus untuk bersekolah di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Lampung pada gelombang kedua tahun 2023 ini.
Kedua orangtua Rizqi hanya orang biasa. Tidak ada yang berprofesi sebagai polisi di garis keturunan keluarga mereka.
Sang ayah, Safrizal, merupakan pengemudi ojek online. Sementara ibunya, Rosidah, membuka warung pecel di kontrakan mereka di Jalan M Bangsawan, RT 05/LK1, Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Dijebak kerja sebagai sekuriti
Safrizal mengatakan, sebenarnya Rizqi tidak pernah berminat menjadi seorang polisi.
Setelah lulus SMK, Rizqi bahkan berniat merantau ke Jakarta untuk bekerja di pabrik.
Safrizal pernah berkeluh kesah dengan teman kongkonya yang merupakan anggota Polresta Bandar Lampung.
"Saya manggilnya abang, dia (abang) ngomong, 'Masa sih enggak minat, coba dulu ajak ke sini'," kata Safrizal menirukan ucapan anggota polisi itu.
Setelah bertemu, anggota itu lalu bertanya kepada Rizqi, apakah mau bekerja sebagai sekuriti jika memang tidak berminat daftar polisi.
"Dia (Rizqi) bilang mau jadi sekuriti, dia enggak mau jadi polisi. Ribet sama enggak punya uang," kata Safrizal.
Kebetulan kondisi fisik Rizqi saat itu tidak prima. Mudah lelah, fisik lemah, dan tidak bisa berenang.
Dengan "jebakan" bekerja sebagai sekuriti itu, Rizqi lalu menjalani pelatihan mandiri.
Semua dilatih dan dibiayai oleh anggota polisi tersebut, seperti les berenang dan biaya fitness untuk memperkuat fisiknya.
Bahkan, anggota polisi itu memberikan Rizqi asupan susu.
Setelah dua bulan menjalani latihan, fisik Rizqi mulai terlatih. Tubuhnya juga lebih berisi karena sejumlah latihan fisik yang dijalani.
Saat itulah polisi tersebut kemudian merayu Rizqi agar mencoba mengikuti tes Bintara Polri.
Rizqi yang awalnya berniat menjadi sekuriti, akhirnya memberanikan diri mengikuti tes Bintara.
Berbagai tahapan dijalani hingga akhirnya anak driver ojol itu lulus dan menjadi Bintara Polri.
Semangat naik turun
Sementara, Rizqi mengaku semangatnya sempat naik turun saat mengikuti seleksi penerimaan Bintara.
Terlebih dari 13 kali tahapan, semua dia jalani tanpa didampingi orangtua.
Namun, motivasinya mengangkat derajat keluarga menjadi amunisi penyemangat lulus seleksi.
"Enggak pernah kepikiran jadi polisi sih. Cuma emang karena kondisi keluarga begini, saya ingin membantu orangtua," kata Rizqi.
Kisah soal kelulusan atau diterimanya seseorang pada sebuah instansi juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Saat itu viral seorang wanita memukul seorang gadis.
Ternyata sosok wanita pukul remaja nangis usai lulus UTBK SNBT 2023 bukanlah ibu kandung melainkan tante.
Remaja nangis tersebut diketahui bernama KA.
Video KA dipukul tantenya usai pengumuman UTBK SNBT 2023 itupun viral di media sosial.
Usai kejadian itu, KA nekat pulang ke kampung halamannya.
Ia juga langsung menceritakan semua kejadian pilu yang dialaminya ke orangtua kandungnya.
Sebagai seorang ayah, mendengar perlakuan keluarga terhadap sang anak membuatnya hingga jatuh sakit.
"Langsung sakit papaku," ungkapnya, dikutip dari Tribun Sumsel, Minggu (25/6/2023).
Kendati begitu, KA hingga saat ini masih masih berada di kampung halaman sembari memantau kesehatan orangtuanya.
"Saya sudah di kampung halaman dan saya juga mau lanjut kuliah mumpung KIP," lanjutnya.
Meski tak didukung oleh tantenya, namun orang tuanya KA mendukung sehingga dirinya memutuskan tetap mengambil kuliah di Universitas Tadulako.
Sekalipun risikonya ia harus membiayai kuliahnya sendiri.
Orangtua yang sudah senja membuat ia nekat bekerja sambil kuliah.
"Soal itu mudah-mudahan saya ada rezeki. Saya berusaha biayai diri sendiri karena orangtuaku juga sudah tua," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, kisah KA heboh menjadi sorotan publik usai videonya tengah mengalami kekerasan fisik dipukul tak lama setelah pengumuman UTBK SNBT 2023 keluar.
Melalui unggahannya di @kristina28, ia diketahui telah mengikuti UTBK SNBT pada 8 Mei 2023 lalu.
Adapun kampus yang dipilihnya saat itu yakni Universitas Tadulako dengan jurusan utama S1 Ekonomi Akuntansi dan pilihan keduanya yakni S1 jurusan Sosiologi.
KA yang tinggal di Toraja pun akhirnya berhasil lolos ujian tersebut.
Namun sayangnya, KA lulus di Universitas Tadulako dengan pilihan keduanya.
Kendati begitu, hal inilah yang menjadi pemicu aksi pemukulan tersebut.
Pemukulan ini diketahui dilakukan oleh keluarga yang karib dipanggil tante.
Pasalnya, sang tante ini berjanji akan membiayai kuliahnya dengan jurusan ekonomi akuntansi.
Namun ternyata KA lulus jurusan sosiologi.
Setelah mendapatkan kekerasan, KA memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
Ia mengaku harus mengambil uang simpanannya untuk kembali ke Toraja.
"Berat rasanya buka tabungan karna uang itu rencana mau pake beli laptop buat kuliah," tulisnya dalam video, Sabtu (24/6/2023).
Mirisnya, uang tersebut hanya cukup untuk transpor saja.
Uang yang serba pas-pas membuat dirinya harus menahan lapar ketika perjalanan pulang dari Palu ke Toraja.
"Sebenarnya di sini lapar skli tpi tahan karna uang tidk cukup untuk makan," jelasnya.
Begitu sampai, ia langsung menceritakan semua kejadian pilu yang dialaminya ke orangtua kandungnya.
Klarifikasi KA
Dari video yang viral tersebut banyak yang mengira jika yang memukulnya ialah orangtuanya.
Akhirnya KA membantah dengan tegas setelah kembali ke kampung halamannya yakni di Toraja.
"Di sini saya akan mengklarifikasi video saya yang lagi viral kemarin-kemarin. Di dalam video tersebut banyak teman-teman yang beranggapan bahwa yang memukuli saya adalah ibu saya. Namun yang sebenarnya terjadi adalah keluarga yang berjanji untuk menyekolahkan saya," katanya, Jumat (23/6/2023).
Keluarga yang dimaksudnya pun ia panggil dengan sebutan tante.
Tante tersebut marah karena KA justru lolos pada jurusan sosiologi dan bukan jurusan ekonomi akuntansi.
"Jika volume HP kita dikasih full itu kedengaran sekali jika tante saya itu berkata 'gara-gara kau saya bertanya sama anakku, kurang ajar'. Jadi alasan tante saya marah sama saya itu karena pertama-tama saya pilih jurusan ekonomi akuntansi yang kami sudah janjikan dengan anaknya itu.
Kalau kita ambil jurusan akuntansi yang pertama kalau yang pilihan kedua ini saya tanya ke om ku tapi dia bilang yang pilihan kedua itu terserah, makanya saya pilih sosiologi," ungkapnya.
Setelah kejadian itu pun ia memutuskan untuk kembali ke Toraja dengan uang simpanannya.
Uang simpanan yang seharusnya ia pakai untuk membeli laptop jika kuliah.
"Saya sudah di kampung halaman kak." balasnya via TikTok kepada TribunJakarta.com.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kisah seorang anak driver ojol
dijebak ikut tes sekuriti
Polda Lampung
driver ojol
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Gerobak Dagangan Penjual Cilok sampai Pecah, Korban Mengaku Dianiaya Preman |
![]() |
---|
Kronologi Ribuan Mahasiswa Kompak Balik Badan saat Wagub Pidato, Kampus Sengaja Undang Pejabat |
![]() |
---|
Tukang Becak Pasrah Rumahnya Rata Tanah yang Ditinggali Selama 51 Tahun, Semua Harta Lenyap |
![]() |
---|
Rombongan 14 Moge Viral Terobos Jalur TransJakarta, Polisi Tegas Beri Tilang ETLE: Tidak Ada Bedanya |
![]() |
---|
Sindiran Ustaz Dasad Latif usai Rekening Isi Dana Masjid Diblokir PPATK: Apa Gunanya Kalian Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.