Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER Orang Tua Siswa Terpaksa Beli Seragam Mahal - Temuan Polisi di Rumah Ibu Bunuh Anak

3 berita Jatim terpopuler, Sabtu (22/7/2023). Kain seragam sekolah di Tulungagung diberandol mahal - temuan polisi di rumah ibu bunuh anak kandung.

Editor: Olga Mardianita
Kolase TribunJatim.com
Berita Jatim terpopuler hari ini, Sabtu (22/7/2023) 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kabar seputar Jawa Timur yang menarik perhatian banyak pembaca TribunJatim.com.

Tiga kabar tersebut lantas terangkum ke dalam segmen berita Jatim terpopuler hari ini, Sabtu (22/7/2023).

Peritiwa-peristiwa dalam segmen ini terjadi di Tulungagung, Tuban, dan Malang.

Baca juga: Cuaca Jatim Besok Sabtu 22 Juli 2023 Mayoritas Cerah Seharian, BMKG Imbau Pakai Sunscreen

Baca juga: Segini Harta Cinta Mega, Anggota DPRD Diduga Main Game Judi Slot saat Rapat, Punya Utang Rp 300 Juta

Baca juga: Bupati Mian Ditarik Pria Diduga Paspampres saat Kunjungan ke Bengkulu Utara, Jokowi Tampak Kaget

Pertama, seragam di sejumlah sekolah di Tulungagung ternyata diberandol dengan harga mahal.

Orang tua siswa pun terpaksa membeli karena suatu alasan.

Selanjutnya, kepulangan KH Abdullah Munif diantar oleh ribuan peziarah, Jumat (21/7/2023) pagi.

Untuk dikethaui, KH Abdullah Munif adalah pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Widang Tuban.

Terakhir, polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah seorang ibu yang membunuh anak kandungnya.

Polisi pun merilis hasil temuan tersebut.

Sebelumnya, seorang ibu di Malang diketahui melakukan pembunuhan dan bunuh diri.

Lebih lanjut, simak berita Jatim terpopuler hari ini, Sabtu 22 Juli 2023.

1. Asal Kain Mahal Rp2,3 Juta Seragam SMA Tulungagung, Ortu Terpaksa Beli, Takut Terancam Beda Warna

Ilustrasi berita asal kain mahal Rp2,3 juta seragam SMA di Tulungagung. Rupanya ada satu hal penyebab siswa tak ada pilihan selain membeli di sekolah.
Ilustrasi berita asal kain mahal Rp2,3 juta seragam SMA di Tulungagung. Rupanya ada satu hal penyebab siswa tak ada pilihan selain membeli di sekolah. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Harga seragam SMA/SMK di Tulungagung yang dijual oleh pihak sekolah senilai Rp2,3 juta kini tengah menjadi sorotan.

Rupanya ada satu penyebab para siswa tak ada pilihan selain membeli seragam di sekolah.

Siswa takut akan satu hal jika membeli seragam di luar sekolah yakni ancaman beda warna.

Hal inilah yang membuat siswa akhirnya mau tak mau membeli seragam yang harga totalnya mencapai Rp2,3 juta lebih.

NE, salah salah satu orang tua siswa di Tulungagung mengakui, memang tidak ada paksaan membeli seragam yang disampaikan secara terbuka.

Namun pihak sekolah menegaskan, jika tidak membeli seragam di sekolah, maka warnanya akan berbeda.

Karena itu, tidak ada pilihan selain membeli seragam lewat sekolah.

"Anak-anak pasti takut dong kalau seragamnya beda. Makanya tidak ada pilihan selain membeli lewat sekolah," katanya.

Sebelumnya diketahui SMAN 1 Kedungwaru mematok harga Rp 2.360.000 untuk 10 jenis seragam dan berbagai atributnya.

10 jenis seragam itu adalah putih abu-abu, pramuka, batik, khas, jas almamater, kaus olahraga, ikat pinggang, tas, atribut dan jilbab bagi siswi muslim yang berjilbab. 

Namun ternyata harga yang dipatok SMAN 1 Kedungwaru jauh di atas harga pasaran seragam terbaik di Tulungagung.

Kain untuk satu setel seragam putih abu-abu dipatok Rp 359.400, padahal di pasaran harga satu setel seragam jadi yang terbaik hanya Rp 170.000. 

Baca selengkapnya

2. Puluhan Ribu Peziarah Antar Kepulangan KH Abdullah Munif Ponpes Langitan Tuban, Dimakamkan di Widang

Pelayat mengantarkan jenazah KH Abdullah Munif Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Widang Tuban
Pelayat mengantarkan jenazah KH Abdullah Munif Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Widang Tuban (ISTIMEWA)

Kepulangan KH Abdullah Munif Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Widang Tuban, diantar puluhan ribu pelayat, Jumat (21/7/2023), pagi.

Kedatangan kiai sepuh itu sudah disambut para keluarga dan santri serta masyarakat yang menunggu di ponpes.

"Puluhan ribu peziarah mengantar kepergian Syaikhina KH Abdullah Munif Marzuqi," tulis akun resmi ponpes langitan @menaralangitan.

Tampak kerumunan peziarah berusaha mendekati jenazah kiai yang juga sebagai Mustasyar PCNU Tuban, saat akan dibawa ke pemakaman.

Postingan akun tersebut juga mendapat tanggapan atau komentar dari netizen.

"Sugeng tindak romo yai," tulis akun @moell_art

"Sugeng tindak yai, alfatihah," tulis akun lain @annas

Sebelumnya diberitakan, kabar duka datang dari keluarga besar Pondok Pesantren (ponpes) Langitan Kecamatan Widang, Kamis (20/7/2023), sore.

Pengasuh ponpes yaitu KH Abdullah Munif Marzuqi, dikabarkan meninggal dunia.

Kepulangan kiai sepuh Ponpes Langitan itu diunggah oleh akun Media Sosial (Medsos) instagram resmi dari Pondok Pesantren Langitan Widang @menaralangitan.

Berikut isi postingan kabar duka
إِنَّا لِلّٰهِ وَ إِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
Keluarga besar Pondok Pesantren Langitan turut berduka cita atas wafatnya KH. Abdullah Munif Marzuqi, Pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Kamis, 20 Juli 2023 M./02 Muharram 1445 H.

Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt, dan wafat dalam keadaan husnu al-khatimah. Amiin.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KH Abdullah Munif Marzuqi wafat saat dalam perawatan di Rumah Sakit di Purwakarta.

Jenazah salah satu ulama besar di Tuban itu masih dalam perjalanan untuk dibawa pulang ke Pondok Pesantren Langitan Widang.

Rencana pemakaman kiai yang juga sebagai Mustasyar PCNU Tuban itu akan dimakamkan di Widang, Jumat (21/7/2023) sekitar pukul 09.00 WIB

Baca selengkapnya

3. Hasil Temuan Polisi di Rumah Ibu di Malang Bunuh Anak Kandung, Ada Pisau Dapur dan Pinjaman Koperasi

Lokasi pembunuhan balita oleh ibu kandung di Malang
Lokasi pembunuhan balita oleh ibu kandung di Malang (TribunJatim.com/ Dya Ayu)

Tim Inafis dari Satreskrim Polsek Karangploso Kabupaten Malang telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah kontrakan yang menjadi tempat pembunuhan dan bunuh diri, Ibu dan anaknya di RT 1 RW 1 Dusun Karangan, Desa Donowarih, Karangploso Malang, Jumat (21/7/2023).

Dari hasil olah TKP ibu bunuh anak, polisi mengamankan beberapa barang bukti termasuk pisau yang diduga digunakan korban M (33 tahun) untuk menyayat pergelangan tangan anaknya AP (3 tahun), sebelum ia bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya sendiri dan gantung diri di dapur.

“Untuk sementara dari identifikasi kami di dalam rumah tempat ditemukan korban meninggal dunia, ditemukan dua orang perempuan, yang satu ditemukan perempuan dewasa yang satunya anak dibawah balita kurang lebih umur tiga tahun,” kata Kanitreskrim Polsek Karangploso, Aipda Eko Nugroho, Jumat (21/7/2023) pada awak media.

Selain itu dari jasad dua korban, ditemukan luka sayatan di pergelangan tangan masing-masing di tangan kiri M dan di pergelangan tangan kanan atau nadi AP anak M.

“Untuk sementara ini luka-lukanya ditemukan yang ibunya ditemukan gantung diri dengan luka sayatan di tangan sebelah kiri untuk anaknya di lengan sebelah kanan dan ditemukan satu pisau dapur di dalam kamar. Saat ini masih kami identifikasi lebih lanjut,” ujarnya.

Eko Nugroho menerangkan, saat pertama kali ditemukan, M berada di dapur dengan posisi gantung diri, sedangkan AP ditemukan di di kamar dengan posisi terlentang.

“Untuk motif masih kami dalami apakah murni gantung diri atau yang lain. Akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut dan kami upayakan untuk melakukan pencarian barang bukti lainnya. Sementara di dalam kamar ditemukan 1 pisau dapur yang masih didalami dan diidentifikasi lebih lanjut. Termasuk jenasah korban masih dilakukan otopsi di rumah sakit. Lebih lanjut kami menunggu hasil dari tim medis,” jelasnya.

Selain 1 pisau dapur, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti lainnya. Diantaranya selendang yang dibuat untuk gantung diri dan beberapa dokumen yang berisi pinjaman koperasi.

Baca selengkapnya

----

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved