Berita Viral
Tol Bawah Laut Jawa-Bali Bakal Didesain Pakai Kaca? KemenPUPR Ungkap Kebenarannya: Bisa Saja
Tol bawah laut Jawa-Bali akan didesain pakai kaca? KemenPUPR ungkap kebenarannya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Belakangan heboh video soal desain tol bawah laut Jawa-Bali yang bakal pakai kaca.
Tak ayal video yang menyebutkan soal desain tol bawah laut Jawa-Bali tersebut viral di media sosial.
Menjawab pertanyaan masyarakat, KemenPUPR ungkap kebenaran soal tol bawah laut Jawa-Bali.
KemenPUPR mengungkapkan fakta di balik pembangunan tol penghubung Jawa dan Bali ini.
Baca juga: Pengemudi Rubicon Serempet Ayla di Jalan Tol Diduga Polisi, Kabur Ditantang Korban ke Polsek
Awalnya video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada Sabtu (15/7/2023).
Tampak dalam unggahan, tol disebut diklaim akan terbuat dari kaca dan memiliki panjang dua kilometer.
"Terbuat dari kaca, tol sepanjang 2 km di Jawa Timur ini berada di bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali," narasi dalam video.
Jalan tol ini disebut-sebut akan memiliki desain yang sangat unik lantaran dindingnya tidak terbuat dari beton.
Sebagai gantinya, dinding tol bawah laut ini akan terbuat dari kaca anti pecah dengan ketebalan tertentu.
Bukan hanya itu, dalam video juga disebutkan, tol bawah laut akan dilengkapi dengan terowongan kaca terbuat dari campuran nanopartikel silica dan bahan kuat lainnya.
Melansir Kompas.com, disebutkan dalam video, pondasi tol bawah laut juga akan menggunakan konsep submerged floating tunnel (SFT).
Disebutkan pula rencananya tol bawah laut ini akan dibangun di daerah poros Situbondo dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Lalu menuju pantai Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng, Bali.
Hingga Senin (24/7/2023) pagi, unggahan video tersebut telah ditayangkan sebanyak 1,4 juta tayangan, 41.900 suka, dan 5.300 komentar dari pengguna TikTok.
Lantas benarkah akan ada tol bawah laut penghubung Jawa-Bali yang terbuat dari kaca?
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S Atmawidjaja, angkat bicara soal video viral di media sosial tersebut.
Pihaknya mengatakan, belum merencanakan pembangunan jalan penghubung Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Baik itu berupa jembatan penghubung ataupun tol bawah laut.
"Sejauh ini kami dari Kementerian PUPR belum pernah melakukan perencanaan atau pembahasan tentang pembangunan tol bawah laut atau jembatan penghubung Jawa-Bali," kata Endra kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Menurut Endra, bisa saja ide terkait desain tol bawah laut Jawa-Bali seperti pada video yang viral tersebut berasal dari investor.
Kendati demikian, dia memastikan, ide tersebut hingga saat ini belum pernah dibahas bersama Kementerian PUPR.
Pihaknya mengatakan, dalam beberapa waktu ke depan, Kementerian PUPR masih akan fokus untuk menyelesaikan pembangunan sisa ruas tol Trans Jawa.
Yakni dari Probolinggo-Besuki hingga Situbondo dan Banyuwangi.
"Selain itu menyelesaikan pembangunan ruas Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali," ujar Endra.

Pada medio 2020, Endra sendiri pernah mengatakan, pembangunan tol bawah laut atau jembatan penghubung Jawa dan Bali akan memerlukan waktu dan biaya besar.
"Dan belum ada minat dari investor untuk membangun itu," kata dia pada 26 Juni 2020, dikutip dari Kompas.com.
"Karena pasti hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang dan juga biaya yang sangat besar," imbuhnya.
Sebagai gantinya, saat ini pergerakan barang dan orang, terutama wisatawan menuju Bali, difasilitasi oleh kapal feri dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan tol dari Pelabuhan Gilimanuk hingga Kota Denpasar dan kawasan Sarbagita, Bali.
Selain itu, kapal feri pun kini telah diperbanyak, pelabuhan dimodernisasi, serta sistem pelayanan dipermudah."
"Sehingga masyarakat yang menggunakan kendaraan tidak mengalami antrean."
"Jadi ini yang dimaksud oleh Bapak Presiden Joko Widodo terkait konektivitas atau tol laut," terangnya.
Dia melanjutkan, tol laut bukan berarti membangun jalan tol di atas Selat Bali atau menghubungkan Jawa-Bali secara fisik.
"Karena tetap konektivitas Jawa dan Bali menggunakan kapal feri, namun kapal dan pelabuhannya yang dimodernisasi," pungkas Endra.
Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp19,5 M, Mbah Taryo Kaya Mendadak Imbas Proyek Jalan Tol, Bangun Rumah Mewah
Sebelumnya viral video Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang terpeleset saat menjajal jembatan kaca di kompleks wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Momen tersebut salah satunya dibagikan kembali oleh akun Twitter ini, Kamis (16/2/2023).
Dalam momen tersebut, pengunggah mengkritisi konstruksi jembatan kaca di kawasan Bromo yang berkontur menurun.
"Mau komplen tapi ini +62. Apa gak bahaya jembatan kaca tapi bentuknya menurun? Ini baru permulaan aja udah kepleset, gmn klo rame pengunjungnya + ada yg bawa anak. Apa gak Bahaya?" tanya pengunggah.
Unggahan ini pun menarik perhatian netizen lain hingga menuai lebih dari 1,8 juta tayangan pada Sabtu (18/2/2023).
Senada dengan pengunggah, beberapa pengguna Twitter menyebut bahwa Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru ini tampak licin dan berbahaya.
"Buat prosotan mungkin ini," tulis salah satu netizen.
"Jembatan kaca kok menurun konturnya...dan di daerah yg dingin berembun ya licin lah," timpal yang lain.
"Gunung cuaca berkabut sering turun hujan. ini kontraktornya apa gak mikir berkaca klo basah akan licin klo banyak orang tinggal tunggu korban berjatuhan," kata netizen lain.
Lantas bagaimana tanggapan KemenPUPR?

Endra mengatakan, peristiwa dalam video terjadi saat kondisi hujan.
"Sudah disampaikan ke para tamu mengenai prosedur ke jembatan dalam kondisi hujan tidak diperbolehkan," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).
Endra melanjutkan, sebelum para tamu termasuk Gubernur Jatim memasuki jembatan, sisa-sisa air di atas jembatan kaca sudah dibersihkan.
Para tamu juga diimbau untuk berpegangan pada railing atau pagar jembatan.
Namun, salah satu tokoh adat Tengger, Supoyo, tiba-tiba terjatuh dan mengenai kaki Khofifah.
Kejadian ini pun menurut Endra tidak menimbulkan cedera.
Oleh karena itu, terkait keamanan, Endra membenarkan bahwa tidak ada masalah dengan konstruksi Jembatan Kaca Seruni Point.
"Insyaallah aman," ucap Endra.
Staf Ahli Menteri PUPR ini memastikan, jembatan akan ditutup sementara saat hujan lebat atau lantai kaca dalam kondisi basah.
Bukan hanya itu, jembatan kaca juga akan dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum kembali dibuka.
"Jika sudah kering bisa dibuka kembali," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para pengguna jembatan kaca di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru ini untuk menggunakan alas kaki yang tidak licin.
desain tol bawah laut Jawa-Bali
viral di media sosial
KemenPUPR
tol bawah laut Jawa-Bali
TikTok
Situbondo
Banyuwangi
Jawa Timur
Pura Segara Rupek
Kabupaten Buleleng
Bali
Endra S Atmawidjaja
tol Trans Jawa
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Bayi 1 Tahun Meninggal Tak Tertolong karena Kamar RS Penuh, Direktur RSUD: Pukulan |
![]() |
---|
Tangis Ortu Bayi Alesha usai Diminta Dokter RSUD Beli Alat Medis Rp 8 Juta, Besoknya Anak Meninggal |
![]() |
---|
Tampang 4 Dalang Pembunuhan dan Penculikan Kacab Bank BUMN, Sosok 'Bos' Masih Buron |
![]() |
---|
Klarifikasi Pasha Ungu soal Isu Pengunduran Diri dari Kursi DPR, Singgung Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Pemilik Toko Teriak Pembeli Bayar Pakai Uang Mainan Rp110 Ribu saat Beli Beras dan Minyak Kayu Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.