Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Plonga-plongo, Ejekan yang Diucapkan Jokowi di Sidang Tahunan MPR Berasal dari Bahasa Jawa

Inilah arti kata plonga-plongo, ejekan yang diucapkan Jokowi di Sidang Tahunan MPR. Plonga-plongo berasal dari bahasa Jawa dan digolongkan kata sifat.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Joko Widodo menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). 

"Di dalam KBBI kata itu dicatat sebagai kata yang berasal dari bahasa Jawa dan digolongkan sebagai kata sifat yang artinya ‘mulut ternganga; tercengang’," jelasnya.

"Di dalam KBBI juga terdapat kata kerja melongo yang berarti ‘terbuka (tentang mulut) karena heran dan sebagainya'," imbuhnya.

Penggunaan kata plonga-plongo

Walau perkataan plonga-plongo bisa bermakna negatif, seperti dialami Jokowi, kata ini bisa diucapkan untuk hal lain.

Ganjar menyampaikan, kata tersebut dapat diucapkan untuk memberi teguran kepada seseorang. Misalnya, teguran yang diberikan guru kepada murid.

Berikut contoh kalimat yang menggunakan kata plonga-plongo:

  • Bahasa Jawa: sing nggatek, dadi wong kok plonga-plongo.
  • Bahasa Indonesia: perhatikan, jadi orang kok kebingungan.

Dari contoh tersebut, Ganjar menyampaikan, kalimat itu bisa berarti teguran ketika seorang guru mengingatkan muridnya yang kurang memperhatikan ketika diterangkan sebuah pelajaran.

Kumpulan Kata Gaul dalam Bahasa Jawa Selain plonga-plongo

Berdasarkan peta bahasa Kemendikbud, dari 718 bahasa di Indonesia, bahasa Jawa adalah salah satu yang banyak digunakan di berbagai daerah.

Bukan hanya di tanah asalnya, bahasa Jawa juga dituturkan di sebagian Pulau Sumatera, Kalimantan, bahkan di luar negeri.
 
Oleh karenanya mengetahui kata gaul dalam bahasa Jawa tidak kalah penting dengan belajar bahasa Jawa itu sendiri.

Untuk itu, berikut arti dari 15 kata gaul dalam bahasa Jawa yang dikutip dari buku Anak Kos Dodol dan Kamus Gaul Bahasa Jawa - Indonesia:

  • Abangan = Mengaku sebagai orang beragama Islam tetapi tidak menjalankan rukun Islam, misalnya sholat.
  • Didu = Diadu, ditanding.
  • Dong = Mengerti, paham.
  • Agul-agul = Andalan, jagoan.
  • Ojo dumeh = Jangan anggap enteng.
  • Ajrih = Takut.
  • Ajur-ajer = Hancul lebur.
  • Aleman = Senang dipuji, manja.
  • Antem = Jotos, pukul.
  • Rumongso = Merasa.
  • Sakdhet saknyet = Langsung bertindak tanpa pikir panjang.
  • Sambit = Lempar.
  • Sampyuh = Berkelahi, tawuran, perang.
  • Sekeco = Enak, nyaman.
  • Senewen = Galau, gila. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved