Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

BPR Tempat Menabung Tutup, Nasabah Lega Uang Aman Berkat Jaminan LPS

Siti Nuryatimah (45) santai saja saat mengetahui BPR Bagong diputuskan pailit pada 2 Februari 2023. Sudah lebih dari 10 tahun Siti menabung di bank.

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Petugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengedukasi Nur Laili (50), nasabah BPR Bagong yang dilikuidasi oleh LPS di Desa/Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (19/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Para nasabah BPR Bagong di Banyuwangi tak risau saat mengetahui bank tempat mereka menabung tutup. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin uang mereka aman.

Siti Nuryatimah (45) santai saja saat mengetahui BPR Bagong diputuskan tutup pada 2 Februari 2023. Sudah lebih dari 10 tahun Siti menabung di bank tersebut. Ia menyisihkan uang hasil usaha antara Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu per hari sebagai tabungan masa depan.

Siti tinggal di Desa/Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Ia memiliki usaha warung sate kambing yang berada di pinggir jalan raya. Lokasi usahanya hanya berjarak sekitar 500 meter dari bekas Kantor BPR Bagong.

Awalnya, Siti tertarik untuk menabung di BPR Bagong karena pihak BPR menawarkan layanan jemput bola.

Pegawai BPR mendatangi Siti di tempat usaha untuk mengambil uang yang akan ditabung setiap hari.

Baca juga: Kisah Pasutri Banyuwangi Jadi Pemenang Baju Adat Terbaik di Istana Negara: Mupus Braen Blambangan

"Kalau ke bank lain, kami kan harus antre sehingga harus meninggalkan pekerjaan. Kalau ke BPR ini kan uangnya dijemput ke sini," kata Siti, saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu (19/8/2023).

Siti tentu tak sembarangan percaya menitipkan uangnya. Sebelum memutuskan menabung, ibu dua anak itu terlebih dulu menanyakan soal keamanan. Termasuk soal keamanan duit tabungan ketika suatu saat BPR tutup.

"Jadi saya sudah tahu bahwa BPR sudah ada penjaminnya. Setelah dengar berita bahwa BPR Bagong tutup, saya tidak panik karena tahu ada yang menjamin, yaitu LPS," kata Siti, yang tabungannya di BPR Bagong pernah menyentuh angka Rp 100-an juta itu.

Tabungan Siti tersisa sekitar Rp 25 juta saat BPR Bagong tutup. Ia pun mencari tahu proses pencairan uang yang masih tersimpan di sana. Setelah mendapat informasi mendetail, Siti langsung mengurusnya.

Baca juga: Penerbangan Rute Banyuwangi-Surabaya Akan Kembali Dibuka, Ada Tiga Hari dalam Sepekan

"Prosesnya tidak lama dan tidak rumit. Saya mengurus pencairan sisa tabungan itu tidak sampai sehari sudah cair melalui Bank Mandiri," ujar Siti.

Cerita serupa disampaikan nasabah lain, Nur Laili (50). Nur adalah penjual pakan ternak di desa yang sama. Ia sudah 18 tahun jadi nasabah BPR Bagong. Per harinya, Nur menyisihkan uang hasil usaha antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu untuk ditabung.

Sama seperti Siti, Nur senang menabung di BPR Bagong karena program jemput bolanya. Ia tak perlu repot-repot datang ke kantor bank untuk menyetor uang.

Setelah uang tabungan di BPR cukup besar, Nur menariknya dan memindahkannya ke bank umum.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved