Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hadiri Acara 17 Agustusan Berakhir di RS, Emak-emak Jadi Korban Penusukan Tetangga, Sempat Adu Mulut

Nasib emak-emak korban penusukan di Jambi. Berawal dari acara 17 Agustusan di depan rumah kepala desa. Kondisinya kini memilukan.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Ilustrasi korban penusukan di Jambi. Berawal dari hadiri acara 17 Agustusan di depan rumah kepala desa.  

TRIBUNJATIM.COM - Nasib emak-emak jadi korban penusukan saat asyik merayakan HUT ke-78 RI, memilukan. 

Apa motif kasus ini belum diketahui. 

Isiden penusukan ini terjadi di Provinsi Jambi pada Jumat (18/8/2023) sore.

Korban bernama Nesraliani (44) mengalami penusukan saat dirinya sedang mengadiri acara 17 Agustusan di depan rumah kepala desa. 

Fatal imbas penusukan itu, Nesraliani kini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. 

Luka tusukan yang dialaminya cukup parah. 

Ia dilarikan ke rumah sakit yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat setelah menjadi korban penusukan tetangganya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Warkop di Pantura Gresik Terbakar Hebat, Kerugian Rp10 Juta

Dilansir dari Tribunnews.com (20/8/2023) Nesraliani merupakan seorang perangkat desa.

Kasus penusukan ini telah dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Kerinci, AKP Edi Mardi.

AKP Edi mengatakan jika kejadian tersebut berawal pada Jumat siang ketika pukul 14.00 WIB.

Saat itu korban mengikuti kegiatan memeriahkan HUT RI di depan rumah Kepala Desa Koto Lua, Siulak Mukai.

Sekira pukul 14.50 WIB, datang pelaku Ekosten (35) bersama istrinya Endang ke lokasi acara.

Kemudian istri pelaku Endang langsung menghampiri korban.

Korban lalu diajak berjalan ke dalam garasi rumah warga sekitar dan diikuti oleh pelaku.

Korban dan pelaku terlibat adu mulut, emosi sudah membuncah pelaku yang membawa pisau langsung menusuk korban.

Baca juga: Banyak Korban Penipuan Arisan Online di Jember, OJK: Literasi Keuangan Masyarakat Masih Rendah

Baca juga: TERPOPULER JATIM: Penusukan Gadis Penjaga Toko di Lumajang - Jemaah Haji Ponorogo Wafat di Makkah

"Korban terkena tiga tusukan bagian dada dan punggung," kata Kasat Reskrim.

Setelah kejadian itu pelaku langsung melarikan diri.

"Dan Siang tadi Sabtu (19/8/2023) pelaku berhasil kita amankan," ungkap Kasat, Sabtu (19/8/2023)

"Pelaku juga mengakui perbuatannya telah menganiaya korban," ujarnya lagi.

Kini pelaku bersama barang bukti sebilah pisau telah diamankan di Mapolres Kerinci untuk proses lebih lanjut.

ILUSTRASI penusukan.
ILUSTRASI penusukan. (Tribun)

Geger saat HUT ke-78 RI juga terjadi di Pasadena, Semarang.

Kasus ini viral di media sosial, diduga pelakunya adalah Pak RT. 

Kini fakta pemukulan warga di Psadena ini diungkap oleh F, istri korban A.

Ternyata pelaku bukanlah Pak RT.

Baca juga: Wanita Tak Menyesal Bunuh Calon Anak Tiri, Dongkol Tak Kunjung Dinikahi Ayah Korban, Menghalangi

"Pelaku sama sekali bukan Pak RT, dia warga biasa," ucap F.

Dalam video yang beredar di media sosial, A dipukul karena menolak disalami oleh pelaku.

Hal itu pun dibenarkan oleh F.

Suaminya menolak uluran tangan R karena masih sakit hati sering dihina.

"Iya benar, suami saya menolak disalami. Alasannya karena masih sakit hati selalu dihina di setiap pertemuan RT.

Disebut manusia tidak beradab, manusia tidak bisa diperbaiki lah, dianggap mengganggu kedamaian lingkungan. Padahal suami saya tidak pernah melakukan hal-hal meresahkan.," papar F kepada Tribunjateng.com.

Baca juga: Tangis Kakak Beradik Minta Jokowi Tangkap Ayah yang Bunuh Ibu, Pelaku 7 Tahun Kabur dan Menikah Lagi

Tangkapan layar video viral Pak RT tampar wajah dan pukul kepala warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023.
Tangkapan layar video viral Pak RT tampar wajah dan pukul kepala warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023. (Instagram/kejadiansmg)
F mengakui selama ini pelaku sering memberikan komentar negatif tentang suaminya.

Padahal selama ini A selalu aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal.

Korban tampak ditampar dan dipukul beberapa kali hingga wajahnya merah.

Korban A lalu dibawa ke RS Tugu untuk melakukan visum.

Sementara itu, kasus ini sendiri telah selesai secara damai setelah dilakukan mediasi dengan dua belah pihak.

"Pada 17 Agustus 2023 malam, sudah dilakukan mediasi oleh Babinkamtibnas dan Babinsa. Disaksikan lurah Kalipancur, Pak RT tempat saya tinggal, serta perwakilan warga.

Ada kesepakatan yang kami tandatangani" lanjut F.

Tangkapan layar video viral Pak RT tampar wajah dan pukul kepala warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023.
Tangkapan layar video viral Pak RT tampar wajah dan pukul kepala warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023. (Instagram/kejadiansmg)

Pihak pelaku juga sudah memberikan uang ganti rugi untuk visum.

Sebelumnya, kasus pemukulan itu terjadi saat malam tirakatan pada Rabu (16/8/2023).

Saat itu korban tengah duduk bersama bapak-bapak lain.

Pelaku lalu datang menyalami para bapak-bapak yang duduk di lokasi.

Namun saat hendak menyalami korban, tangan pelaku ditepis oleh korban.

Pelaku langsung memukul korban beberapa kali.

Beruntung warga langsung memisahkan keduanya.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari warganet.

 

@dewi.anggraeni88 "Penyebabnya mungkin pelaku tersinggung karena ngajak salaman tapi tangannya malah di pinggirin... Yang korban juga kenapa sih? Mungkin pelakunya tersinggung dan malu juga di depan orang banyak malah di hardik gitu.."

@dewa_martta "Ringan tangan syekali. Bat bet bet...... combo strike 3X."

@dmaz_samsy "Mngkin sdh ad mslh sblmnya kli tuh"

@petugas_tu "Apakah pelaku langsung di keluarkan dari grup wa dan dikucilkan tetangga?"

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved