Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Acara Jam 7 Tapi Datang 1 Siang, Mahasiswa Wisuda Sendirian di Rektorat Ditertawakan, Videonya Viral

Seorang mahasiswa terpaksa wisuda sendirian di ruang Rektorat kampusnya, videonya sampai viral.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/mnkn2910
Video viral mahasiswa wisuda sendirian di Rektorat 

TRIBUNJATIM.COM - Gara-gara datang terlambat alias kesiangan, seorang mahasiswa wisuda sendirian di Rektorat.

Di undangan seharusnya mahasiswa tersebut akan diwisuda pada pukul tujuh pagi.

Namun ia malah datang kesiangan pada pukul 1 siang.

Alhasil momen tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Ortu di Malang Gantikan Anaknya Wisuda karena Meninggal karena Sakit, Rektor sampai Tundukkan Kepala

Dengan wajah memelas, seorang mahasiswa harus menelan kepahitan di momen wisudanya.

Bagaimana tidak, dia terpaksa wisuda sendirian di ruang Rektorat kampusnya.

Alasannya pun bikin geleng-geleng, hal itu lantaran dirinya terlambat datang di momen wisudanya.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Hal itu viral usai diunggah oleh akun Tiktok @mnkn2910 pada Kamis (31/8/2023).

Dilansir dari TribunStyle.com, tampak seorang mahasiswa yang mengenakan baju toga.

Mahasiswa tersebut lalu masuk ke ruang Rektorat untuk diwisuda.

"Undangan wisudanya jam 7 pagi datang ke kampus jam 1 siang jadinya wisuda sendiri," tulis pengunggah.

Seorang wanita yang belum diketahui sebagai rektor atau dekan pun tampak memindah tali toga mahasiswa tersebut.

Momen itu pun membuat tertawa orang yang ada di dalam ruangan.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari netizen.

@cancer "bikin skripsi setengah sadar giliran wisuda ketidurann"

@cilok bulat "sama kak aku juga ngga ikut wisuda Krn kesiangan"

@A.J "Mungkin abangnya mimpi sudah wisuda. tiba2 terbangun."

@dehnyo'nyang "Definisi bangun tdr langsung wisuda yang sesungguhnya"

@Ms. Pineapple "gue yg sampe gak bisa tidur karena besok pagi takut telat, bisa2nya dia b aja"

@farhanahmoslem "kok bisaaa kalo aku pasti malemnya deg degan ga bisa tdur sampe pagi, sampe acara selesai"

Momen saat mahasiswa wisuda sendirian gegara telat datang
Momen saat mahasiswa wisuda sendirian gegara telat datang (TikTok)

Meski momen wisuda tersebut viral, namun belum diketahui pasti apa penyebab wisudawan telat untuk menghadiri acara wisudanya sendiri.

Selain itu hingga artikel ini diturunkan, belum diketahui pasti di mana video tersebut direkam.

Namun pengunggah menuliskan jika wisuda ini terjadi di IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Sementara itu sosok seorang pengusaha di Klaten, Jawa Tengah, bernama Haji Sukadi tengah mendapat sorotan publik.

Pasalnya Haji Sukadi baru saja mendapatkan gelar sarjana usai diwisuda pada Selasa (25/7/2023) lalu.

Secara resmi Haji Sukadi menjadi seorang sarjana di usia yang tidak lagi muda yakni 56 tahun.

Yang menarik, Haji Sukadi wisuda sambil ditemani ketiga istrinya.

Seperti dilansir dari Tribun Solo, Haji Sukadi sendiri adalah pengusaha cor logam di Klaten.

Haji Sukadi memiliki 18 anak, lima di antaranya dari istri pertama.

Haji Sukadi pun membagikan resepnya bisa hidup rukun dan berdampingan bersama ketiga istri dan 18 anaknya.

"Anak saya ada 18, dari istri pertama lima, istri kedua enam, dan istri ketiga tujuh," kata Sukadi kepada Tribun Solo, Selasa (25/7/2023).

Mereka tinggal di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sehari-hari, Sukadi menggeluti usaha pengecoran logam bersama ketiga istrinya.

Mereka pun tinggal di rumah masing-masing.

"Kalau pada kerja, kumpul semua. Kalau pulang ke rumah masing-masing," ungkapnya.

Sukadi selalu berusaha membagi waktu bersama keluarga.

"Ya, bagi waktu (bersama), nama anak juga harus hafal. Kasih sayangnya harus tinggi," ujarnya.

Baca juga: SOSOK Mahasiswa Wisuda Naik Mesin Gergaji Kayu, Banggakan Ayah yang Menghidupinya, Bapak Sudah Tua

Ditanya tentang kiat rumah tangganya bisa rukun, Sukadi menungkapkan prinsip yang selama ini ia pegang.

"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya.

Ia pertama menikah dengan Hj Tumiyem (52) pada tahun 1987.

Lalu menikah kedua dengan Agusriyanti tahun 2001, terakhir pada 2003, ia menikah dengan Ida Susilowati.

Tumiyem mengatakan, awalnya ia mengizinkan suami untuk kembali menikah.

"Suami mau menikah lagi, saya izinin," kata Tumiyem.

Ia mengaku ikhlas bila sang suami menikah kembali.

"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," jelasnya.

Sukadi bersama istri pertama Tumiyem (kanan), istri kedua Agusriyanti (kiri), dan istri ketiga Ida Susilowati (biru)
Sukadi bersama istri pertama Tumiyem (kanan), istri kedua Agusriyanti (kiri), dan istri ketiga Ida Susilowati (biru) (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Awalnya, Tumiyem turut membantu sang suami mencari istri kedua.

Namun orang yang akan disandingkan tidak mau, takut menyakiti hati dirinya.

Akhirnya suaminya tersebut jadi menikah di tahun 2001 bersama Agusriyanti.

"Saat itu baru punya anak dua," ungkapnya.

Ditanya bagaimana kehidupan selama ini bersama dengan istri yang lain, Tumiyem mengatakan semuanya adil.

"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujarnya.

Terkait Haji Sukadi yang telah selesai menuntaskan pendidikan kuliahnya, Tumiyem mengaku, selama itu tidak terganggu rutinitas suami.

"Semua lancar, rumah lancar, pendidikan agama lancar, pendidikan juga lancar," jelasnya.

Baca juga: SOSOK Abigail Manurung, Mahasiswa UGM Viral di TikTok Gegara Bercandya, Disebut Mirip Tiara Ziva

Haji Sukadi diketahui mengikuti wisuda bersama 49 mahasiswa lain angkatan ke-12 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten.

Ia diwisuda di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, hari ini, Selasa (25/7/2023).

Beberapa tamu undangan tamu undangan tempak hadir.

Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih.

"Pada hari ini STIA Madani sudah mewisuda 49 sarjana dengan gelar Sarjana Administrasi Publik bagi program studi Administrasi Negara dan Sarjana Administrasi Bisnis bagi program studi Administrasi Niaga," ujar Ketua STIA Madani Klaten dalam sambutannya.

"Diharapkan dengan gelar baru ini akan menjadikan lulusan STIA Madani lebih kompetitif dalam dunia kerja maupun dunia usaha," tambahnya.

STIA Madani sendiri sudah berjalan memasuki usia 20 tahun, hingga saat ini tempat pendidikan tersebut telah mencetak 516 alumi.

Yang sudah tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta, dan mandiri sebagai wirausahawan.

Haji Sukadi, pengusaha di Klaten resmi mendapat gelar sarjana pada usia 56 tahun, saat diwisuda, ia ditemani oleh ketiga istrinya
Haji Sukadi, pengusaha di Klaten resmi mendapat gelar sarjana pada usia 56 tahun, saat diwisuda, ia ditemani oleh ketiga istrinya (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Haji Sukadi sendiri baru saja selesai menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama empat tahun.

Kini ia bergelar S.A.B.

"Awalnya karena ada dorongan dari keluarga, dan juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," ujar Haji Sukadi.

Sukadi sendiri memiliki tiga istri dan 18 anak, serta tinggal di rumah masing-masing di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Rumah masing-masing istri Sukadi saling berdampingan, hanya berjarak 2 hingga 3 Km.

"Dari istri pertama ada lima anak, istri kedua enam anak, dan istri ketiga ada tujuh anak. Ada juga cicit dua," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Pilu Tim KKN Jadi Sorotan, Datang Ada 14 Orang, Saat Pulang Hanya Tinggal 13: Kami Ikhlas

Anak-anak Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.

Salah satu anaknya menempuh pendidikan hingga S3.

Hal tersebut turut menjadi motivasi dirinya mengenyam pendidikan kembali.

"Anak pertama saya S3 di Malaysia, menantu S3 di Jepang, anak kedua ada di UGM."

"Makanya saya termotivasi, dan memotivasi anak-anak yang lain supaya adik-adiknya semangat juga bersekolah."

"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," jelasnya.

Anak Sukadi yang berkuliah S3 juga bekerja di Malaysia.

Sedangkan anaknya yang berkuliah di UGM bekerja sebagai auditor bank.

Sementara anak lainnya ada yang masih menempuh pendidikan sekolah di Klaten, Kediri, Jogja, maupun Solo.

Sukadi sendiri memiliki usaha pengecoran logam sejak tahun 1986, usaha tersebut dikelola bersama keluarga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved