Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet Mengenal

Tengah Viral di Medsos, Menu Diet DEBM yang Bisa Turunkan Berat Badan, Telur Jadi Makanan Andalan

Berikut ini 4 alasan telur jadi andalan menu diet DEBM. Pelaku diet DEBM wajib makan malam tapi tetap batasi waktunya.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
delectabelle.com
Ilustrasi telur yang jadi menu andalan diet DEBM. 

TRIBUNJATIM.COM - Pernahkah Tribunners mencoba menu diet DEBM?

Bagi Tribunners yang aktif di media sosial, mungkin Anda akan menemukan postingan-postingan yang berkaitan dengan menu diet DEBM.

Ya, menu diet DEBM  tengah viral di media sosial.

Kini menu diet DEBM diklaim sebagai pola diet yang membantu menurunkan berat badan.

Namun, menu diet DEBM tidak menyiksa bagi orang yang menerapkannya.

Bahkan, dapat kita temukan menu diet DEB, adalah diet rendah karbohidrat. tinggi lemak dan protein.

Dalam buku bertajuk "DEBM: Diet Enak, Bahagia & Menyenangkan" (2018), pencetus diet DEBM, Robert Hendrik Liembono menjelaskan, diet DEBM adalah singkatan dari Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan.

Telur menjadi salah satu makanan andalan dalam menu diet DEBM.

Apa alasannya?

1. Praktis

Salah satu alasan mengapa Robert sering mempromosikan telur untuk menu diet DEBM adalah karena alasan kepraktisan.

Selain mudah didapat dan harganya terjangkau dibandingkan sumber protein hewani lainnya, telur juga mudah diolah menjadi berbagai menu masakan.

Telur rebus dalam cangkang bisa bertahan sekitar dua hari, apalagi jika disimpan di dalam kulkas.

Bagi Anda yang malas memasak, telur bisa menjadi pilihan makanan yang tidak mudah rusak.

Anda bisa merebus lima telur rebus dalam satu waktu.

Beberapa cara pengolahan telur juga terbilang sederhana, seperti dibuat menjadi telur dadar, telur mata sapi, hingga kreasikan dengan berbagai bahan masakan lain dan bumbu-bumbu.

"Telur adalah bahan makanan yang praktis, asal punya penggorengan, kasih minyak, pecahkan...protein siap tersedia," tulisnya.

2. Tinggi nutrisi

Satu butir telur (50 gram) mengandung sekitar 5 gram lemak, dengan 1,6 gram lemak jenuh dan 2,7 gram lemak tak jenuh, serta 6-6,5 gram protein.

Menyertakan telur dalam pola makan harian membuat kita lebih mudah memenuhi kebutuhan protein harian.

Termasuk pada diet DEBM yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein.

Sekadar gambaran. Misalnya, jika berat badan Anda 60 kg dan hanya makan telur seharian untuk sumber protein, dibutuhkan sekitar sembilan butir telur untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Selain itu, telur juga merupakan salah satu sumber vitamin D alami.

Vitamin D memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk berkaitan dengan anti-kanker.

Telur juga tinggi kandungan asam amino.

Hanya ASI yang memiliki kualitas asam amino lebih tinggi daripada telur.

3. Murah dan mudah didapatkan

Dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, telur dapat dikatakan memiliki harga yang terjangkau.

Anda juga bisa mendapatkan telur di mana saja, mulai dari warung sayur, pasar, minimarket, hingga supermarket.

Jika memasak telur tak memungkinkan, telur matang juga mudah didapatkan di banyak tempat.

"Telur matang bisa dibeli di tukang bubur, nasi goreng, pempek, tukang nasi kuning, warung tegal, restoran, bahkan warung fastfood juga ada menu telur," tulis Robert.

4. Fleksibel dikreasikan

Telur sangat mudah dikreasikan. Jika tak punya banyak waktu, Anda bisa merebusnya atau mengolahnya menjadi telur dadar atau telur mata sapi.

Jika ingin menu yang lebih nikmat, Anda bisa mengkreasikannya dengan menambah bahan masakan lain, seperti daun bawang dan seledri untuk telur dadar, atau mengolah telur rebus menjadi menu telur balado.

Untuk sarapan, misalnya, Anda bisa mengonsumsi dua butir telur rebus bersama buncis dan sate tanpa bumbu.

Namun, selain telur, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi sumber protein hewani lainnya, seperti ikan, daging ayam, dan daging sapi.

Berikut adalah menu diet DEBM yang dapat kita terapkan di rumah.

Berikut rinciannya:

Inilah menu diet DEBM

  • Sarapan

 

Disarankan untuk segera menyantap sarapan setelah bangun tidur. Pada menu diet DEBM, sarapan harus terdiri dari makanan yang sangat rendah karbohidrat, jika perlu tanpa karbohidrat sama sekali.

Robert menjelaskan, sarapan tanpa karbohidrat akan membantu tubuh terus berada dalam mode pembakaran lemak dan pola makan tinggi protein saat sarapan akan meningkatkan metabolisme sehingga pembakaran lemak lebih maksimal.

"Sarapan adalah kunci penurunan berat badan, kalau sarapan sudah benar, maka dalam 1-2 minggu saja perubahan berat badan bisa terjadi," tulis Robert.

Sarapan dengan sumber karbohidrat berat, seperti nasi kuning, lonting, bubur, hingga minuman manis, akan membuat berat badan sulit turun bahkan mengalami kenaikan.

Buah-buahan selain alpukat juga sebaiknya dihindari. Menurutnya, buah memang mengandung vitamin dan serat tetapi mayoritas buah, terutama yang sudah matang, mengandung banyak karbohidrat dan gula.

Pelaku diet DEBM tetap boleh mengonsumsi buah rendah gula, seperti alpukat, apel, pir, jambu air, dan bengkoang.

Namun, usahakan menginsumsinya di siang hari ketika kita tidak mengonsunsi karbohidrat lainnya.

Disarankan mengasup 300-350 kalori ketika sarapan.

Contoh menu sarapan diet DEBM:

Pastikan menu sarapan terdiri dari sumber protein + lemak + sangat rendah karbohidrat.

Sarapan tinggi protein dan serar akan membantu menahan rasa lapar lebih lama, tubuh lebuh bertenaga dan tidak menjadi lemak.

Misalnya, dua butir telur/alpukat + keju/buncis + keju/steak.

Ingatlah untuk tidak melewatkan sarapan karena diet malah berpotensi gagal.

"Sarapan (bisa) bantu kendalikan napsu makan sepanjang hari. Ayo sarapan!!!" tulisnya.

  • Makan siang

Untuk menu makan siang diet DEBM, secara bertahap, usahakan mengganti nasi dengan sayuran yang disarankan, misalnya buncis, wortel dan sayuran hijau.

Jika langkah ini terasa sulit, cobalah mengawali dengan mengganti setengah porsi nasi dengan buncis.

Ingat, setiap kali makan harus menyertai protein hewani.

Awali makan siang dengan protein hewani, misalnya sebutir telur rebus atau keju atau susu protein untuk menjaga napsu makan agar tidak berlebihan.

Jangan lupa pula untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup.

Semua menu dapat dimasak dengan minyak. Boleh menggunakan garam, tetapi tidak menggunakan gula.

  • Makan malam

Makan malam disebut punya peran sangat penting dalam proses penurunan berat badan. Makan malam yang tepat akan membantu tubuh mampu membakar lebih banyak lemak ketika tidur.

Makan malam dengan karbohidrat yang disarankan DEBM, misalnya buncis, wortel, sayuran, dan maksimal dikonsumsi pukul 18.00 atau toleransi hingga 18.30.

Setelah waktu tersebut, benar-benar tidak dianjurkan mengonsumsi karbohidrat.

Jika lapar di waktu malam, konsumsilah alpukat, keju, atau sate kambing tanpa bumbu, bumbu kacang, lontong, apalagi nasi.

Ikan dan telur juga boleh dikonsumsi.

Menurut Robert, makan malam yang salah dapat membuat tubuh menimbun lemak ketika tidur.

Ingat, bukan berarti diet ini menganjurkan untuk tidak makan malam, melainkan membatasi waktu makan malam dan menganjurkan tidak makan karbohidrat setelah pukul 18.00.

"Makan malam sifatnya wajib di DEBM. Kalau tidak lapar tetap harus makan, misal satu telur atau keju," tulisnya.

  • Camilan

Ketika menjalani diet DEBM, camilan yang kita asup juga perlu diperhatikan.

Usahakan camilan berkisar 100-150 kalori saja. Camilan antara makan pagi dan siang maksimal 150 kalori, sementara setelah makan malam juga maksimal 150 kalori.

Camilan sangat diperlukan untuk menjaga agar kita tidak lapar sehingga tubuh berada dalam metabolisme yang optimal.

Tak hanya itu, camilan yang tepat juga akan membantu menjaga napsu makan terap terkendali.

Jadi, saat menghadapi makan siang atau makan malam, kita tak akan kalap karena kelaparan.

Nah, kualitas kalori sama pentingnya dengan jumlah kalori.

Untuk itu, Robert menekankan pentingnya mengasup camilan yang tinggi nutrisi. Ia masih mengonsumsi makanan tinggi protein, serat dan lemak.

"Sebab kudapan yang tinggi protein, serat dan lemak akan cenderung menekan napsu makan, sehingga secara psikologis akan membantu kita untuk makan lebih sedikit pada saat makan besar (makan siang/makan malam)," katanya.

Beberapa contoh camilan 100-150 kalori di antaranya:

  • Satu atau dua butir telur.
  • Satu atau satu setengah telur goreng.
  • Satu scoop susu protein.
  • 100 gram alpukat keju.
  • 25-40 gram keju.
  • Yoghurt.
  • Susu full cream 125 mililiter sehari satu kali.
  • Biji-bijian, seperti biji bunga matahari.
  • Daging rendang.
  • Protein bar.
  • 300 gram apel (1-2 buah apel sedang).
  • 80 gram tuna kaleng, dan lainnya.

Hindari camilan tinggi gula, seperti cokelat susu, keripik kentang, kerupuk, cake, cupcake, brownies, roti putih, teh manis, kopi manis, gorengan, dan lainnya.

Biasakan membaca label nutrisi pada kemasan makanan untuk mengetahui nutrisi makanan yang Anda asup.

"Membaca label nutrisi akan membantu Anda menemukan seberapa banyak kalori, terutama kandungan gula dalam satu kemasan kudapan yang dijual di pasaran," tulis Robert.

Meskipun pada setiap saran pola makan tidak banyak menjelaskan tentang sayuran, namun DEBM memperbolehkan konsomsi sayuran.

Semua jenis sayuran diperbolehkan, kecuali sayuran dengan karbohidrat tinggi, seperti kentang, singkong dan ubi yang sebenarnya bukan sayur tetapi kerap dianggap sayur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Baca artikel terkait menu diet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved