Berita Jawa Timur
DMI Jatim Dorong Remaja Masjid Hijrah Jadi Entrepreneur Muda, Isi Peluang dengan Bisnis Digitalisasi
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Perwakilan Wilayah Provinsi Jawa Timur mengajak para remaja masjid untuk menjadi entrepreneur.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Demi mendorong kemandirian ekonomi dan semangat generasi muda, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Perwakilan Wilayah Provinsi Jawa Timur mengajak para remaja masjid untuk menjadi entrepreneur.
Ajakan positif tersebut dikemas melalui pelatihan branding bisnis melalui digitalisasi dan desain produk, yang diikuti oleh puluhan peserta didominasi para remaja masjid (Remas) dari berbagai wilayah se-Jawa Timur.
Pelatihan sesi kedua yang digeber di Fave Mex Surabaya pada 5-6 September 2023 ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Para narasumber membahas tentang branding produk, keuangan hingga pengelolaan bisnis berbasis digital.
Kepada TribunJatim.com, Sekertaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Timur Drs. H. Suhadi, M.Si, menyampaikan kegiatan ini ditujukan untuk memberikan wawasan tentang ide berbisnis maupun pengetahuan baru bagi yang sedang menjalankan bisnis.
Terlebih, para remaja masjid dinilai memiliki cakupan yang luas. Semangat dari para remaja masjid juga dapat menumbuhkan perekonomian, masjid menjadi makmur dan mensejahterakan jamaah masjid.
Menurutnya, masjid haruslah membawa rahmat kepada jamaahnya.
“Ini menggembirakan bagaimana pergerakan ekonomi berbasis masjid ini bisa mendongkrak ekonomi Jawa Timur,” kata Suhadi di sela acara pelatihan bisnis dan digitalisasi.
Ada banyak sekali peluang bagi umat Islam, asal mau berusaha dan berkreasi. Apalagi masa sekarang, digitalisasi menjadi jalur dalam memulai dan mengembangkan usaha.
“Ini untuk memanfaatkan peluang. Kemarin sesi pertama menciptakan bisnis kuliner seperti dagang ayam geprek, sekarang ke digitalisi sehingga mengisi peluang dengan berjualan online. Ini perlu dikembangkan, memaksimalkan handphone untuk berbisnis apalagi anak muda ilmunya banyak tetapi tetap harus etika bisnis,” paparnya.
Meskipun, disadari Suhadi, banyak keraguan yang pasti datang saat memulai usaha. Ketakutan akan memulai, takut rugi, takut gagal dan tentang modal.
“Memulai itu satu point. Bagaimana bisa tau gagal atau tidaknya jika belum memulai,” tandasnya.
Pengalaman, pengelolaan bisnis, branding, hingga pemanfaatan digitalisasi yang disampaikan para pemateri diharapkan dapat memunculkan inisiatif bagi para peserta yang masih memiliki keraguan dalam memulai bisnis.
“Paling tidak ada semangat baru yang akan timbul untuk berbisnis, yang belum segera mulai, yang sudah berkembang ingin meningkatkan karena bagaimana pun ini bisnis online dan jaringan. Kalau jaringan kuat, otomatis rejeki dan pelanggan bertambah,” ujarnya.
Tidak berhenti dalam ranah pelatihan. DMI Jatim juga mendorong para kader di daerah-daerah yang belum mampu melakukan bisnis untuk bisa mencontoh kota atau kabupaten lain.
Realisasi investasi di Jawa Timur Semakin Melejit pada tahun 2023, Gubernur Khofifah : Pertama Kali |
![]() |
---|
RSUD Dr. Soetomo Terakreditasi Internasional dari JCI, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Role Model |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Raih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi dari FEB-UNAIR |
![]() |
---|
Hari Jadi Jawa Timur ke-78, Jadi Momentum Jatim Bangkit Terus Melaju |
![]() |
---|
Jelang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78, Gubernur Khofifah Ziarah ke Gubernur Soerjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.