Maximillian & Marry X Seathrough, Padukan Perhiasan dan Busana Model Bustier untuk Berbagai Acara

Maximillian & Marry X Seathrough, Padukan Perhiasan dan Busana Model Bustier untuk Berbagai Acara

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Dibebaskannya kembali masyarakat untuk beraktivitas, mengadakan maupun menghadiri sebuah pesta disambut oleh para desainer dengan merancang karya-karya apik dalam balutan busana evening gown.

Tak terkecuali tampilan evening gown dari Seathrough yang memadukan keindahan balutan busana pesta dengan perhiasan. Memaksimalkan penampilan saat menghadiri suatu acara.

“Kebetulan tema kali ini semua warna hitam dan kolaborasi dengan perhiasan jadi supaya seimbang antara perhiasan yang mencolok dengan busana warna hitam,” kata Desainer Natasha Oen ditemui di sela Surabaya Fashion Parade 2023 di Tunjungan Plaza, Minggu (10/8/2023).

Bertema Precieux Noir yang diambil dari Bahasa Perancis, busana-busana terbarunya ini menampilkan kategori dress hingga kasual yang masih bisa dikenakan untuk berbagai jenis acara seperti jalan-jalan hingga pesta.

Ada 13 busana yang dikeluarkan oleh Natasha. Tampilannya mengarah ke tema edgy, gaya tampilan yang berkarakter khusus. 

Tidak konvensional dan tidak lazim. Paduan pakaian hitam dengan perhiasan seperti kalung, gelang, anting dengan desain unik menarik perhatian.

Baca juga: Irish Bella Kenakan Karya Desainer Asal Sumenep, Padukan Hijab dan Busana Muslim Modern di SFP 2023

Perempuan yang pernah bergelut di dunia model ini mengatakan, juga membawa tampilan gaya classy dalam balutan busana dress hitam.

“Saya memilirkan konsep seperti itu karena perempuan tidak akan lepas dari perhiasan, mulai dari jalan-jalan hingga pesta,” katanya.

Masih dengan konsep utama sebagai desainer resort wear, Natasha memilih bahan-bahan yang ringan seperti satin, katun, tile dihadirkan pada koleksi busana terbarunya ini. 

“Tidak menimbulkan kesan berat sedikitpun,” jelasnya.

Menampilkan potongan busana yang berkesan sedikit sexy, edgy dan classy dengan model utama bustier pada tampilan outer, bustier, rok hingga dres.

Perempuan kelahiran 13 Oktober 1983 ini berupaya untuk menampilkan bustier di berbagai tampilan busana. Tidak terlalu kasual namun juga tidak terlalu glamor.

Bustier digunakan untuk gaun malam dengan bahan penyangga yang kuat seperti kawat atau rangkaian tulang membuat kesan ramping dan bentuk dada lebih berisi.

Tampilan lain yaitu bustier atasan yang dipadukan dengan celana untuk kesan lebih santai dan kasual. Karena memiliki kegunaan yang lebih luas, bustier karya Natasha ini terbuat dari kain tipis yang tembus pandang, seperti lace.

Menghadirkan busana yang tak mengikuti perubahan, yakni berwarna hitam dengan tampilan kasual hingga pesta adalah tujuannya. Bisa dipakai kapanpun, sama siapa pun dan di manapun.

“Untuk pesta di Bali misal, dengan tampilan itu masih cocok karena tidak terlalu berat resort wear,” kata perempuan yang hobi Muay Thai dan Diving ini.

Jika biasanya tampil sebagai model, kali ini untuk pertama kali Natasha mengeluarkan koleksi busana sendiri di panggung runway Surabaya Fashion Parade. Koleksi busananya dirancang sekitar tiga bulan.

Antusias dan perasan campur aduk diakui mantan model Surabaya yang melenggang di panggung runway belasan tahun tersebut.

Dikatakan Natasha, dukungan hadir dari para model, tutor dan keluarga yang selalu mendukung setiap karyanya.

“Deg-degan pasti, takut tidak bisa memberikan yang terbaik karena tergolong baru tapi ya senang juga karena sekarang saya memberikan satu buah karya dan tantangannya sendiri,” tutupnya