Berita Viral
Anak Petani di Klaten Lulus S3 di Austria, Dulu Nyantri Kini Melebihi Ekspektasi Ortu: Sampai Puncak
Inilah kisah anak petani di Klaten Jawa Tengah yang berhasil lulus S3 di Austria dan melanjutkan keinginannya untuk pendidikan melebihi ekspektasi.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang anak petani di Klaten lulus S3 di Austria dan membuat bangga orang tua belakangan viral.
Imam Fitri Rahmadi merupakan anak petani asal Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Austria.
Ternyata, keinginan Imam Fitri Rahmadi menyelesaikan pendidikan S2 membuatnya makin tertantang.
Imam Fitri Rahmadi malah berhasil menyelesaikan pendidikan S3 Department of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Education, Linz School of Education (LSEd), di Johannes Kepler Universität Linz, Austria.
Kisah inipun dibagikan oleh Imam Fitri Rahmadi untuk menginspirasi banyak anak Indonesia lainnya.
Kepada TribunSolo.com seperti dikutip Tribun Jatim, ia menceritakan perjuangannya sebelum mendapat beasiswa.
Lahir dari pasangan Sugiarto dan Sudiyem, yang bekerja sebagai petani dan guru.
Imam Juga anak pertama dari 3 bersaudara.
"Ibu saya guru SD, dulu ibu juga minta anaknya jadi guru juga," ujar Imam.
Dia sebelumnya menempuh pendidikan di pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo pada 2002 – 2005.
Baca juga: Baru Lulus SMA, Pria 18 Tahun Mantap Nikahi Janda Anak 3, Kini Sudah Punya Menantu, Perilaku Disorot
Kemudian ia memilih mengambil S1 jurusan pendidikan agama Islam.
"Saat itu saya lihat peluang guru pendidikan agama Islam masih sedikit, jadi kalau lulus masih bisa diangkat (PNS)," ucapnya.
Namun, sesaat sebelum lulus Imam kepikiran untuk menempuh pendidikan lebih tinggi lagi.
"Saya tertantang untuk melebihi ekspektasi orang tua, dan juga terinspirasi dari dosen saya yang kuliah di luar negeri. Kok pinter-pinter, jadi saya kuliah lagi S2," kata dia.

"Setelah itu ada niatan pengen pendidikan lebih tinggi sampai puncak," tambahnya.
Ia lalu berkeinginan melanjutkan S3 di luar negeri, hingga dia mencoba mencari informasi terkait beasiswa.
Imam akhirnya mendapat informasi adanya beasiswa dari Kementerian Pendidikan di Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Austria.
"Ada teman dosen yang kuliah di luar negeri kasih informasi beasiswa itu, sebelumnya juga ikut program talent scouting dari Dikti.
Lalu di prioritaskan ikut Peningkatan Keterampilan Bahasa Inggris (PKBI) selama 3 bulan," jelasnya.
Baca juga: Tahlilan ‘Sultan’ Bojonegoro Viral, Besekan Isi Kipas Angin, Tamu Undangan Sampai Syok: Full Senyum
Berangkat ke Austria tahun 2019, Ia merampungkan studi di Department of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Education tahun 2023.
Disertasinya berjudul Exploratory Studies of User-generated Micro games for Supporting Learning (Studi Eksplorasi Game Mikro Buatan Pengguna untuk Mendukung Pembelajaran), membuatnya meraih gelar PhD.
"Tesis saya tentang game kecil untuk mendukung pembelajaran, singkat namun penuh makna dan menyenangkan," kata Imam.
Ketersediaan game mikro buatan pengguna Internet (user-generated microgames) yang semakin banyak dan mudah ditemukan pada platform pembelajaran terbuka (open learning platform), namun masih minim digunakan untuk mendukung pembelajaran.
“Riset yang saya lakukan didasari atas keprihatinan akan kondisi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar di Indonesia,” tuturnya.
Baca juga: Gambar Wajah Istrinya di Bak Truk, Nasib Model Cantik Ini Dinikahi Sopir Truk Viral, Bikin Senang
Temuan penelitian sendiri berimplikasi kepada para pengguna (users) platform pembelajaran terbuka untuk memperhatikan tujuan pembelajaran, karakter terbaru, dan kemungkinan bermain bersama dalam mengembangkan game mikro.
Bagi pengajar sendiri, mereka dapat memanfaatkan game mikro buatan pengguna secara kreatif baik untuk menyampaikan materi pembelajaran, menguasai keterampilan, atau meningkatkan literasi.
Penelitiannya pun melibatkan 4 guru Sekolah Dasar di Indonesia dimana tersebar di Jakarta, Depok, Pangkal Pinang, dan Madura.
Imam saat ini bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan juga founder Akademik Ekselen Indonesia (Akselensia), selesai menempuh pendidikannya ia ingin meningkatkan kualitas akademik di Indonesia dalam makna seluas-luasnya.
Baik keterampilan berfikir, menulis, penelitian, maupun publikasi ilmiah.
"Ke depan saya terpikir mengembangkan edukasi STEM, baik di Klaten maupun di Bangka Belitung tempat asal Istri," pungkasnya.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Pemuda TNI Nyamar Jualan Batagor Dekati Santriwati - Nasib Kepsek Pecat Pak Reza
Pendidikan yang baik juga diimpikan oleh kalangan artis, tak hanya masyarakat biasa.
Kisah menarik dialami oleh seorang artis yang baru lulus Sarjana Strata-1 (S1) di usianya 56 tahun.
Meski lulus S1 di usia 56 tahun, sang artis mengaku bangga.
Ia adalah Ferry Salim.
Ferry Salim bangga bisa lulus pendidikan sarjana alias S1 meski usianya sudah 56 tahun.
"Saya kaya men-challenge diri saya sendiri di usia yang udah enggak muda lagi saya kembali lagi kuliah," kata Ferry Salim dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/9/2023), via Tribun Lampung.
Baca juga: Dulu Sekolah Dibiayai Raffi Ahmad, Anak Mendiang Artis ini Kini Punya Ayah Tiri, Paman Sempat Emosi
Ferry Salim mengatakan, kebahagiaannya itu disebabkan karena bisa membuktikan pada anak-anaknya.
Bahwa usia tidak menghalanginya untuk belajar hal baru, termasuk berkuliah.
"Kemudian saya membuktikan kepada anak-anak saya, bahwa bisa lho walaupun udah tua, enggak ada kata terlambat untuk belajar," lanjut dia.
Diakui Ferry Salim, ini bukanlah yang pertama kalinya mengambil pendidikan S1.
Sebelumnya, ia juga pernah berkuliah S1 di fakultas ekonomi.
Namun alih-alih melanjutkan ke S2, Ferry Salim ternyata lebih memilih untuk mendalami ilmu hukum.

Ia pun memutuskan untuk mengulang S1 tetapi dengan jurusan hukum di Universitas Kristen Indonesia.
"Setelah sekian lama vakum, setelah udah berumur, saya kembali lagi masuk ke bangku kuliah, ambil fakultas hukum," ujarnya.
Lebih lanjut, Ferry menuturkan kuliah di usia senja bukanlah hal yang mudah.
Apalagi dia juga memiliki banyak kesibukan yang membuatnya tak jarang merasa kelelahan.
Kendati begitu, Ferry Salim mengaku sangat terbantu dengan adanya kuliah online.
Sebab, ia menjadi lebih mudah dalam menjalani proses perkuliahan hingga berhasil lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum.
"Kebetulan saya berhasil lulus karena ketolong juga ketika pandemi itu, kami banyak kuliah secara online sehingga saya punya banyak waktu untuk bisa kuliah walaupun saya lagi kerja ke luar kota dan lain-lain," ucap dia.
Sebagai informasi, Ferry Salim sempat membagikan fotonya yang diwisuda.
Dalam foto tersebut, dia ditemani dengan keluarganya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak petani di Klaten
lulus S3 di Austria
Imam Fitri Rahmadi
Sukoharjo
pesantren Al Mukmin Ngruki
Kementerian Pendidikan di Indonesia
jatim.tribunnews.com
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Ayah Affan Sudah Ikhlas Anak Tiada, Besar Hati Tetap Percaya Polisi dan Minta Masyarakat Tahan Diri |
![]() |
---|
Alasan Oknum Anggota Brimob Pengemudi Rantis Tetap Teruskan Lindas Affan hingga Tewas |
![]() |
---|
Jerome Polin Tolak Buzzer Pemerintah Dibayar Rp 150 Juta, Marshel Widianto Sebaliknya |
![]() |
---|
Jerome Polin Minta Rakyat Tak Terpecah Belah usai Bocorkan Pesanan Buzzer Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Situasi Mencekam 3 ART Sempat Terjebak saat Kebakaran Gedung Aset MPR Merembet ke Rumah Sampingnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.