Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kebakaran di Gunung Budheg Tulungagung

Jalur Pendakian Gunung Budheg Ditutup Sementara, Polisi Lakukan Penyelidikan Sebab Kebakaran

Selain itu jalur pendakian menuju puncak, salah satu wisata andalan Gunung  Budheg yang banyak diminati kaum muda juga ditutup

Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/David Yohanes
Api saat masih berkobar di lereng barat Gunung Budheg. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kebakaran hutan di lereng barat Gunung Budheg Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung  pada Senin (25/9/2023) sudah padam.

Namun lahan yang gosong karena dilalap kobaran mencapai 10 hektar lebih hingga mendekat area puncak.

Selain itu jalur pendakian menuju puncak, salah satu wisata andalan Gunung  Budheg yang banyak diminati kaum muda juga ditutup.

“Saya diperintahkan Kapolsek untuk menutup jalur pendakian selama proses penyelidikan. Saya pun sepakat,” ujar Ketua Pokdarwis Gunung Budheg, Agus Utomo, Selasa 26/9/2023).

Lanjut Agus, kebakaran hutan di lereng barat memang berimbas langsung para jalur pendakian.

Baca juga: BREAKING NEWS - Gunung Budheg Tulungagung Kembali Terbakar, Api Berkobar Dekat Pemungkiman Warga

Namun sebenarnya sejak kebakaran di lereng selatan pada Rabu (20/9/2023), sudah tidak ada wisatawan yang naik ke puncak.

Apalagi kini kondisinya lebih parah, karena lereng barat yang menjadi jalur utama pendakian ikut terbakar dengan hebat.

“Kami tutup sampai kondisi nanti memungkinkan dibuka kembali. Bagi kami tidak masalah, yang penting kebakaran ini diusut oleh penegak hukum,” tegas Agus.

Lebih jauh Agus mengatakan, pihaknya meyakini kebakaran di Gunung Budheg bukan faktor alam.

Sebab meskipun kemarau panjang, namun suhu di lereng Gunung Budheg cukup sejuk.

Api akan muncul jika ada yang dengan sengaja menyulut dedaunan kering di dasar hutan.

“Orang-orangnya ya itu-itu saja. Tapi kami bukan bukan APH (aparat penegak hukum), biar polisi yang mengungkapnya,” pungkas Agus.

Kapolsek Campurdarat, Iptu M Anshori mengakui jika pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan.

Pada Senin malam sudah ada 4 orang saksi yang dimintai keterangan, mulai dari petugas Perhutani, perangkat desa dan warga desa.

Selain itu polisi masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan untuk memastikan titik awal kemunculan api.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved