Sejarah
Sosok Sarwo Edhie Wibowo, King Maker yang Tak Dapat 'Imbalan Pantas' dari Soeharto, Karirnya Tragis
Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dikenal sebagai 'King Maker' pada pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto.
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dikenal sebagai 'King Maker' pada pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto.
Namun, sosok mertua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu justru karirnya dimatikan secara perlahan oleh Presiden Soeharto.
Bak tak ada imbalan yang diterima oleh Sarwo Edhie Wibowo yang juga punya kontribusi terhadap Soeharto.
Karirnya mentereng di TNI diukir Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.
Baca juga: Kisah Pelawak Ketar-ketir Diundang Soeharto, Tiap 2 Hari Ditemui Tentara, Reaksi Bu Tien Tak Terduga
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Sarwo Edhie, selaku komandan RPKAD kala itu, tanpa kompromi sukses menghancurkan PKI usai G30S meletus.
Semua pendukung PKI, baik dari kalangan sipil maupun militer dikejarnya tanpa ampun.
Jutaan nyawa yang terkait dengan PKI melayang.
Banyak media menjuluki Sarwo Edhie sebagai Jenderal Pembantai.
Tanpa gerakan sigap Sarwo Edhie dan pilihannya untuk tegas berdiri di sisi Soeharto, hampir tidak mungkin Soeharto sukses menggulingkan Soekarno dan membangun Orde Baru.
Nah di sinilah kemudian keanehan terjadi.
Meskipun Sarwo Edhie adalah salah satu pendukung setia Soeharto, ia tidak mendapat imbalan yang sepadan.
Sebaliknya, ia justru mengalami nasib dan karier yang tragis setelah Soeharto menjadi presiden.
Kariernya di dunia militer dibunuh perlahan.
Pada tahun 1967, Sarwo Edhie dipindahkan dari jabatan komandan RPKAD ke jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Bukit Barisan di Sumatera Utara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.