Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peringatan 100 Tahun Gontor

NU dan Muhammadiyah Duduk Bersama di 100 Tahun Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal: Dahsyat Indonesia

Momentum peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor juga menjadikan momen Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

|
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Salah satu pimpinan pondok gomtor, KH Hasan Abdullah Sahal saat peringatan 100 tahun Gontor. Dalam pidatonya, dia menuturkan Pondok Gontor melahirkan tokoh-tokoh penting. Baik itu di NU maupun Muhammadiyah 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Momentum peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor juga menjadikan momen Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Hadir saat peringatan di Pondok Gontor adalah Wakil Rais 'Aam PBNU sekaligus Ketua MUI K.H. Anwar Iskandar, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tabligh Dakwah Komunitas, Kepesantrenan dan Pembinaan Haji-Umrah KH Sa’ad Ibrahim.

Dalam pidatonya, KH Hasan Abdullah Sahal menuturkan bahwa Pondok Gontor melahirian tokoh-tokoh penting. Baik itu di NU maupun Muhammadiyah

Sebut saja di NU ada Hasyim Muzadi dan juga di Muhammadiyah sendiri ada Din Syamsuddin. KH Hasan Abdullah Sahal juga berandai-andai jika NU dan Muhammadiyah bisa bersatu.

“Andai kata NU dan  Muhammadiyah bersatu dahsyat Indonesia. Yang penting sekarang Noto ati (menata hati),” kata KH Hasan Abdullah Sahal.

Baca juga: 100 Tahun Pondok Gontor, Dimulai dengan Sujud Syukur, Tokoh Penting Dijadwalkan Hadir di Ponorogo

Sementara Wakil Rais 'Aam PBNU sekaligus Ketua MUI KH Anwar Iskandar mengaku hanya di Pondok Gontor ketua NU dan Muhamadiyah duduk dapam satu panggung.

“Hal itu bukan main bukan,” tutur KH Anwar Iskandar saat berpidato.

Pun hal yang sama dikatakan oleh Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tabligh Dakwah Komunitas, Kepesantrenan dan Pembinaan Haji-Umrah KH Sa’ad Ibrahim.

KH Sa’ad Ibrahim mengatakan bahwa antara Muhammadiyah dan NU sudah melempar candaan seluruh persoalan Indonesia selesai. Hanya di Pondok Gontor doa penutup majelis versi NU dan Muhammadiyah sama-sama dikumandangkan.

“Nashrun minallahi wa fathun qorib Wa bassyiril mu'minin yang biasa digunakan warga Muhammdiyah dan Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq sama-sama dikumandangkan,” pungkasnya

Baca juga: Suasana Kick off Perayaan 100 Tahun Pondok Gontor, Ditandai dengan Penulisan Mushaf Legacy

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved