Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

SOSOK Tulus, Penyanyi Dulu Ditolak Lebih dari 5 Label Rekaman, Kini Ungguli Musisi Internasional

Simak inilah sosok Tulus, penyanyi yang dulu ditolak lebih dari 5 label rekaman kini sukses ungguli musisi internasional.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram/tulusm
Tulus dikenal sebagai seorang penyanyi dengan segudang prestasi yang memiliki suara bariton khas dan karier mulus. Ayo kenalan lebih dekat dengan pelantun 'Sepatu' tersebut! 

TRIBUNJATIM.COM - Siapa yang tak kenal dengan sosok Tulus?

Musisi hebat asal Indonesia ini memiliki suara medu dengan lagu-lagu yang bikin candu.

Tulus berhasil memikat hati jutaan manusia.

Dan mungkin itu termasuk Tribunners,

Penyanyi yang tampil bersahaja ini mampu membuat siapa saja merasa nyaman dan terhanyut di setiap penampilannya.

Muhammad Tulus atau kerap dikenal Tulus lahir pada 20 Agustus 1987 di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Dengan memiliki gelar sarjana di bidang arsitektur, Tulus adalah bukti nyata bahwa bakat musik bisa tumbuh di mana saja. 

Tidak hanya itu, lirik-lirik dalam lagunya yang dikemas secara apik dan mampu menggambarkan perasaan.

Tulus memulai perjalanan musiknya pada September 2011, merilis album perdananya yang bertajuk TULUS.

Bersamaan dengan konser pertamanya, cetakan pertama album TULUS yang berjumlah 1000 keping ludes terjual habis saat konser berlangsung.

Lebih dari 11 tahun berkarya, Tulus telah menelurkan banyak lagu hits yang merajai chart musik Indonesia.

Mulai dari “Sepatu”, “Sewindu”, hingga “Hati-Hati di Jalan”.

Ia dikenal sebagai sosok yang murah senyum dengan karakter vokal jazzy dan musik yang nyaman didengar.

Tulus punya hobi mengoleksi kaset musik saat kecil dan pernah diminta untuk menyanyi sebagai pengisi acara saat SD.

Impiannya sebagai penyanyi pun semakin besar saat ia mulai tampil di klub jazz semasa kuliah.

Perjalanan Tulus untuk memulai cita-citanya tidaklah mudah.

Ia baru meminta restu ibunya untuk mengejar mimpi sebagai musikus usai menyelesaikan studi Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan.

Namun Tulus ditolak lebih dari lima label rekaman di awal kariernya.

Hal ini membuatnya memutuskan untuk membuat label rekaman independen bernama TulusCompany.

Di bawah labelnya sendiri, Tulus telah merilis empat studio album dan menuai kesuksesan besar.

Album-album Tulus langganan mendapat piala dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards.

Tak hanya itu, Tulus juga menerima piala dari ajang penghargaan mancanegara.

Ingin tahu perjalanan karier Tulus?

Simak selengkapnya lewat ulasan sosok Tulus berikut ini ya!

Tulus memulai perjalanan musiknya pada September 2011, TULUS sebagai penyanyi dan penulis lagu aktif merilis karya musik yang ia ciptakan sendiri.

Tidak hanya bertindak sebagai pelaku seni, TULUS juga berperan penting dalam perusahaan label rekaman dan manajemen talenta yang dibangun bersama kakak kandungnya, Riri Muktamar.

TulusCompany secara resmi telah merilis 5 kantung album.

Lebih dari 70 penghargaan dalam bidang musik dan sinematografi telah TULUS terima di 10 tahun perjalanan musiknya.

Bentuk apresiasi yang tidak pernah diduga sebelumnya, namun besar harapan TulusCompany dapat lebih banyak lagi pendengar yang bisa menikmati karya musik TULUS.

Tidak hanya aktif berkarya melalui media musik, TULUS juga menginisiasi 2 kampanye independen dengan tujuan sosial, yaitu Teman Gajah untuk konservasi gajah sumatera dan Bantu Guru Belajar Lagi untuk kampanye di bidang kemajuan pendidikan Indonesia.

Hingga saat ini, TULUS aktif menjalankan kedua kampanye sosial tersebut.

Dilansir dari wikipedia, berikut biodata singkat Tulus:

Nama: Muhammad Tulus

Tempat Lahir: Bukittinggi, Sumatra Barat

Tanggal Lahir: 20 Agustus 1987

Pekerjaan: Penyanyi, penulis dan pencipta lagu

Karier:

Album perdana Tulus, TULUS, yang diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors dirilis oleh perusahaan rekamannya sendiri, TulusCompany.

pada tanggal 28 September 2011, di mana TULUS menciptakan seluruh lagu, berperan sebagai komposer sekaligus koproduser album tersebut.

Kakak kandung TULUS, Riri Muktamar bertindak sebagai produser eksekutif.

Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta, merajai tangga lagu di sejumlah radio Indonesia.

Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu, album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.

Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV.

Tulus kerap kali mengadakan konser tunggal untuk memuaskan para penggemarnya.

Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk Tulus: An Introduction pada 28 September 2011, kemudian konser Tulus: Beyond Sincere di Gedung Kesenian Jakarta pada 25 Mei 2012, dan konser tunggal bertajuk Konser Diorama pada 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.

Mengiringi peluncuran album keduanya pada 19 Februari 2014 yang diberi judul TULUS-Gajah, TULUS mengadakan konser-konser tunggal yang diberi nama Konser Gajah TULUS di dua kota yang berbeda, yaitu pada tanggal 25 September 2014 di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 2 Desember 2014 di Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan 21 Maret 2015 di Grand Pasific Hall Yogyakarta.

Album TULUS-Gajah seperti halnya album TULUS-Tulus, tetap dirilis lewat perusahaan label musiknya sendiri, TulusCompany dan diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi.

50 Penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi, telah TULUS dapatkan di 7 tahun perjalanan musiknya.

Pada tahun 2017 lalu, 5 piala AMI Awards dari album Monokrom berhasil diraihnya.

TULUS juga sempat didaulat untuk memimpin menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ pada upacara pembukaan Asian Games ke-18 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Pada awal Oktober 2016, TULUS mendapatkan kesempatan untuk tampil di showcase perdananya di San Francisco.”

TULUS Live in San Francisco” menjadi tajuk dalam acara tersebut.

Diadakan di Social Hall–The Regency, TULUS menampilkan 14 nomor lagu karya miliknya.

Setelah San Francisco, TULUS melanjutkan perjalanannya di kota Hamamatsu, Jepang.

Dalam kesempatan ini, TULUS tampil sebagai pembuka di festival musik jazz berskala internasional bertajuk International Jazz Festival in Hamamatsu.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved