Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Update Kasus Perundungan Siswa SMP di Banyuwangi, 5 Saksi Diperiksa, Begini Kondisi Korban

Update dugaan kasus perundungan dan penganiayaan siswa SMP di Banyuwangi, 5 saksi diperiksa polisi, begini kondisi terkini korban.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, polisi tengah menyelidiki kasus dugaan perundungan dan penganiayaan yang dialami RDA (13) di sebuah SMP di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Polisi tengah menyelidiki kasus dugaan perundungan dan penganiayaan yang dialami RDA (13) di sebuah SMP di Banyuwangi, Jawa Timur.

Hingga kini, polisi telah memeriksa lima saksi, termasuk korban.

Korban dimintai keterangan di RSUD Blambangan Banyuwangi, Minggu (15/10/2023) malam.

Ia masih menjalani perawatan dan akan masuk ke ruang operasi akibat retak tulang tangan kiri.

Retak tulang itu diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh rekan sekolahnya.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, polisi telah menerima laporan terkait kasus tersebut pada Jumat (13/10/2023).

"Saat ini kami sudah periksa korban. Korban masih di rumah sakit. Kami juga telah mengambil keterangan saksi-saksi," kata Kompol Agus Sobarnapraja, Senin (16/10/2023).

Selain itu, penyidik dari unit remaja, anak, dan wanita (renakta) juga telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus perundungan dan pengeroyokan.

Baca juga: Kepsek Malah Puji Pelaku Bully Siswa SMP di Cilacap, Merasa Miris Bahas Prestasi: Sangat Luar Biasa

Sekadar informasi, perundungan dan penganiayaan terjadi di dua lokasi, yakni di lingkungan sekolah dan di daerah dekat Gedung Wanita Banyuwangi.

"Hari ini kami akan menggelar perkara kasus ini," tambah Kompol Agus Sobarnapraja.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMP di Kabupaten Banyuwangi diduga menjadi korban perundungan.

Korban adalah RDA (13), siswa Kelas VIII.

Ia diduga dianiaya oleh kakak kelasnya berinisial B hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kasus penganiayaan itu terjadi pada Jumat (13/10/2023).

Menurut ibu korban, Kholifah Yulian, anaknya dianiaya oleh kakak kelasnya dua kali.

Pertama di lingkungan sekolah saat jam masuk sekolah. Kedua, di daerah sekitar Gedung Wanita Banyuwangi sepulang salat Jumat.

Baca juga: Cekcok Berujung Aksi Perundungan, Video Viral Siswa SMP di Balikpapan, Perkara Sepele Minta Foto

Penganiayaan pertama terjadi saat korban ke toilet sekolah bersama seorang rekannya.

Menurut pengakuan korban kepada sang ibu, korban tiba-tiba diadang oleh seorang kakak kelas yang tidak ia kenal.

Oleh kakak kelas itu, korban kemudian dipertemukan dengan terduga pelaku.

"Anak saya kemudian diajak ke belakang kelas dan dihajar berkali-kali di sana," kata Kholifah.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka-luka.

Menurut Kholifah, sang anak antara lain mengalami dua luka benjol di kepala. Usai dianiaya, korban menelepon ibunya, minta dijemput.

"Saya kira minta dijemput karena pulang cepat karena hari itu Jumat," tambah dia.

Sang ibu baru tahu bahwa anaknya telah menjadi korban perundungan dan penganiayaan setelah bertemu sang anak dan mendengar ceritanya secara langsung.

Dari kejadian itu, Kholifah menghubungi guru wali kelas via telepon. Ia menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami sang anak.

Sang guru, kata Kholifah, mengaku akan mengawasi korban dan terduga pelaku di hari sekolah berikutnya.

Sayangnya sebelum hari sekolah itu, korban kembali dihajar oleh pelaku.

Saat itu, korban baru saja pulang dari jumatan di masjid dekat rumah temannya di Kelurahan Kepatihan Banyuwangi.

Kebetulan, terduga pelaku juga tinggal di kelurahan yang sama.

"Anak saya berencana bertemu yang memukul dia untuk mengajak saling bermaafan dan damai, supaya dia bisa bersekolah lagi dengan tenang," kata dia.

Namun yang korban alami justru nahas.

Setelah bertemu terduga pelaku, korban diajak ke tempat di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi, tak jauh dari masjid.

Di sana, menurut Kholifah, korban dihajar dengan lebih parah.

"Anak saya dipukuli, kepalanya diinjak-injak," tambah dia.

Rekan korban dan warga yang mengetahui kejadian itu kemudian menolongnya. Ia dibawa pulang dengan kondisi memprihatinkan.

"B (terduga pelaku) juga diajak ke rumah saya sama warga. Saya tanya kenapa anak saya dipukuli. Ternyata masalah sepele sekali," tambah dia.

Menurut pengakuan B kepada ibu korban, ia memukul anaknya karena tak terima pernah dilihati oleh korban.

Baca juga: Ngerinya Unggahan Terakhir Pelaku sebelum Aksi Bully Siswa SMP Cilacap, Ungkit Soal Lemah: Mematikan

Padahal menurut Kholifah, anaknya melihati terduga pelaku tanpa ada maksud apa-apa.

Setelahnya, korban lalu dilarikan ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk mendapat perawatan.

Hasil pemeriksaan petugas medis, korban mengalami retak tulang di tangan kirinya. Juga beberapa luka lain di bagian tubuh.

Kholifah juga telah melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke Mapolresta Banyuwangi. Ia berharap anaknya bisa mendapat keadilan hukum setelah peristiwa yang dialaminya.

Hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan. Pejabat berwenang belum merespons konfirmasi yang diajukan Tribun Jatim Network.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved