Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

2 Tahun Terbengkalai, Begini Penampakan Rumah Tuti dan Amalia, Dipenuhi Semak Belukar: Beda Drastis

Dua tahun terbengkalai, rumah yang menjadi TKP pembunuhan di Subang itu berubah drastis.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor dan Wartakota
Penampakan rumah Tuti dan Amalia yang jadi TKP pembunuhan 

TRIBUNJATIM.COM - Setelah 2 tahun terbengkalai, rumah TKP pembunuhan Tuti dan Amalia pun beda drastis.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang baru terjawab beberapa waktu belakangan itu menjadi perbincangan lagi.

Termasuk kondisi terkini rumah yang menjadi TKP pembunuhan.

2 tahun terbengkalai, rumah Tuti dan Amalia kini dipenuhi dengan semak belukar.

Ada banyak perbedaan drastis dari pertama kalinya kasus itu mencuat.

Usai menetapkan lima tersangka, Polisi melakukan pra rekonstruksi di rumah Amelia Mustika Ratu dan Ibunya Tuti yang menjadi korban pembunuhan keluarga sendiri.

Pada tayangan Youtube Tribun Jabar yang dikutip Tribun Jatim via Wartakota, Pra rekonstruksi dilakukan di rumah Amel yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

Pra rekonstruksi dilakukan Kamis (19/10/2023) malam.

Terlihat rumah Amel yang memiliki halaman yang luas dan garasi luas tampak kosong.

Rumah bercat kuning itu juga sudah ditumbuhi semak belukar.

Baca juga: Anak Durhaka Susun Siasat Demi Satu Hal, Sewa Preman Demi Masukkan Ibu ke Rumah Sakit Jiwa: Teriak

Meski begitu lampu rumah terlihat masih menyala.

Salah satu tersangka pembunuhan Amel, Danu terlibat dalam pra rekonstruksi tersebut. Polisi mengatakan bahwa pihaknya merekonstruksi ulang peristiwa pembunuhan Amel dan Ibu Tuti.

Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan bahwa Polisi mengusut ulang bagaimana keterlibatan Danu dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Polisi juga mencari tahu bagaimana posisi para tersangka lain dalam pembunuhan tersebut.

Rumah istri kedua Yosep digeledah polisi usai Danu menyerahka diri soal kasus Subang.
Rumah istri kedua Yosep digeledah polisi usai Danu menyerahka diri soal kasus Subang. (Kolase KOMPAS.com/FARIDA dan Tribun Jabar/Dwiky Maulana)

Diketahui kasus pembunuhan Amel dan Ibunya sudah berlangsung dua tahun lalu tepatnya pada 17 Agustus 2021.

Kasus pembunuhan Amel dan Ibunya baru terungkap setelah salah satu tersangka Danu menyerahkan diri ke Polisi.

Menurut keterangan Danu, ia hanya diperintahkan oleh pamannya Yosep Hidayah yang juga ayah kandung Amel untuk membunuh kedua wanita tersebut.

Selain itu ibu tiri Amel, Mimin dan juga dua saudara tirinya disebut terlibat dalam pembunuhan berencana itu.

Meski begitu baru Danu dan Yosep yang ditahan Polisi dalam kasus ini. Pihak Yosep dan Mimin juga tidak mengakui keterangan Danu dan berdalih tidak terlibat dalam pembunuhan.

Baca juga: 3 Bukti Pembunuhan Tuti dan Amalia Jawab Motif Kasus Subang, Darah di Baju Yosep Identik DNA Korban

Ada berbagai fakta terbaru yang muncul menjawab kasus yang terkenal ini.

Misalnya saja, fakta bahwa ternyata satu di antara anjing pelacak kepolisian ternyata pernah menggigit seorang pelaku.

Salah satu pelaku pembunuhan Amelia Mustika Ratu dan Ibunya Tuti sempat digigit anjing K9 Polisi ketika olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hal itu diungkapkan oleh Ibu tiri Amel, Mimin yang kini statusnya juga ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

Meskipun salah satu pelaku Danu sudah mengakui perbuatanya dan menjelaskan kronologi rinci, namun Mimin belum juga mau mengakui perbuatannya.

Baca juga: Istri Muda Yosef Dulu Nangis-nangis Bersumpah Tak Terlibat Pembunuhan Subang, Kini Mimin Tersangka

Mimin membantah mengenal Danu yang merupakan keponakan dari suaminya sendiri yakni Yosep Hidayah.

Dikutip Tribun Jabar, kepada awak media, Mimin mengaku baru mengenal Danu saat olah TKP.

Saat itu kata Mimin, Danu sempat digigit anjing K-9 Polisi di tengah olah TKP.

"Saya sama sekali tak kenal sama Danu dan melihat Danu pun baru sekali saat proses oleh TKP, ketika itu Danu digigit anjing," katanya.

Anjing yang menggigit Danu ini merupakan anjing K9 milik Polda Jabar yang saat itu diperbantukan dalam penyelidikan.

Yosef dan Danu, tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mengenakan baju tahanan.
Yosef dan Danu, tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mengenakan baju tahanan. (YouTube Anjas Asmara)

Diketahui setelah dua tahun berlalu, Polisi baru bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut lantaran sepupu korban, Danu menyerahkan diri ke Polisi.

Dari keterangan Danu, Polisi menangkap ayah kandung Amel, Ibu tiri, dan dua saudara tiri Amel.

Didapatkan bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan berencana wanita cantik yang tak lain masih satu keluarga dengan pelaku.

Meski kelima orang tersebut sudah menjadi tersangka namun hanya Danu dan Yosep yang sudah ditahan Polisi.

Setelah dua tahun berlalu, pelaku kasus pembunuhan di Subang akhirnya terungkap?
Setelah dua tahun berlalu, pelaku kasus pembunuhan di Subang akhirnya terungkap? (Tribun Jabar/Dwiki Maulana - YouTube)

Teka-teki motif pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terjawab.

Baru terungkap apa yang dilakukan Yosef setelah istri dan anaknya tewas, yang kata tersangka Danu, dibunuh olehnya.

Yayasan Bina Prestasi Nasional diduga menjadi alasan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dibunuh pada 2021 lalu.

Hal ini ditegaskan oleh pernyataan pengacara Muhamad Ramdanu alias Danu.

Pengacara Danu mengatakan, yayasan itu harus diselidiki agar motif pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap.

"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," kata Achmad Taufan.

Melansir dari TribunBogor ( grup TribunJatim.com ), Yayasan Bina Prestasi Nasional terletak di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Yayasan itu terbentuk tahun 2009, dirintis oleh Yosef Hidayah dan istri mudanya, Mimin.

Baca juga: Terungkap Yosef Bunuh Tuti dan Amalia Pakai Golok? Danu Tak Menolong, Yoris: Kenapa Papa Setega itu

Mimin menjadi bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional selama 2 tahun.

Posisinya kemudian digantikan istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.

"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris anak Yosef, Leni Anggraeni.

Selama menjabat, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta. 

Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti.

Baca juga: Sosok 5 Tersangka Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Termasuk Yosef Suami dan Ayah Korban

Setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya.

"Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus kan mama bendahara. Mungkin yah," kata Leni.

Informasi dari Yoris, kata Leni, sebagian staf di yayasan tersebut merupakan keluarga Mimin.

"Stafnya banyak keluarga bu Mimin" katanya.

Leni Anggraeni menerangkan kesaksian Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut.

Katanya, hanya ada pencairan dana BOS.

"Kalau setahu Yoris gak ada proyek (nilai fantastis). Tahunya ada dana BOS aja. Gak ada uang lain-lain, kalau pengakuan a Yoris," kata Leni.

Dana BOS di yayasan tersebut cair dua atau tiga kali per tahunnya.

Nominalnya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sekali cair.

"Dari satu yayasan bisa Rp 1 miliar. Itu bukan uang (pribadi), buat sekolah, buat guru. Gak mungkin bisa di (mainkan) ini," kata Leni.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved