Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Pahlawan 2023

Mengenal Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November, Berikut 6 Cara untuk Merayakan Heroes Day

Hari Pahlawan ditetapkan pertama kali pada tanggal 16 Desember 1959 melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 316 Tahun 1959.

freepik.com
Peringatan Hari Pahlawan jatuh pada tanggal 10 November. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebentar lagi Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan.

Hari Pahlawan diperingati tiap tanggal 10 November.

Mari mengenal sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November.

Terdapat sejumlah peristiwa penting di Indonesia yang diperingati pada bulan November.

Salah satunya adalah peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.

Di tahun ini, peringatan Hari Pahlawan jatuh pada hari Jumat.

Hari Pahlawan ditetapkan pertama kali pada tanggal 16 Desember 1959 melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 316 Tahun 1959.

Mengapa harus tanggal 10 November? Penetapan peringatan nasional Hari Pahlawan pada tanggal 10 November karena merujuk pada peristiwa perlawanan rakyat Indonesia yaitu Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 silam.

Peringatan ini menjadi sebuah momen penting untuk mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan tanah air Indonesia.

Namun, seberapa jauhkah kalian mengetahui cerita dibalik peringatan ini? Yuk, simak sejarah singkat tentang Hari Pahlawan 10 November.

Baca juga: 10 Lagu Nasional Bertema Perjuangan untuk Peringati Hari Pahlawan 10 November Lengkap dengan Lirik

Sejarah Singkat Hari Pahlawan

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Semarang, peristiwa ini dimulai dari sebuah pertempuran di tahun 1945.

Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran besar antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya. Pertempuran ini merupakan perang pertama setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus 1945.

Pada tanggal 25 Oktober, tentara Inggris dibawah pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak.

Kedatangan pasukan Inggris tersebut diterima oleh pemimpin pemerintah Jawa Timur, Gubernur Suryo, dengan perjanjian bahwa di antara mereka tidak terdapat pasukan Belanda dan mereka datang hanya untuk membantu Indonesia melucuti pasukan Jepang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved