Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dulu Kaya Jadi Saudagar Beras, Mbah Asnawi Kini Hidup Merana Rawat Anak yang ODGJ, Harta Habis

Mbah Asnawi dulu kaya jadi saudagar beras, kini hidup merana rawat anaknya yang ODGJ.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Kisah Mbah Asnawi dulu kaya jadi saudagar beras, kini hidup merana rawat anak yang ODGJ 

"Saya lahirnya tahun 55," jawab Mbah Heri.

Baca juga: Perjuangan Mardiah Pedagang Sayur yang Berhasil Wujudkan Mimpi Anak Bisa Kuliah, Jualan Pagi-Magrib

Ia pun langsung bertanya, sudah sejak kapan Mbah Heri berjualan kopi.

Mbah Heri bercerita, ia sudah menjadi pedagang kopi keliling sejak tahun 2006 silam.

Artinya, sudah sekitar 17 tahun lamanya, ia mencari uang dengan berjualan kopi di jalanan.

Walau begitu, penghasilan Mbah Heri juga pas-pasan.

Rasa-rasanya, sekadar bisa membeli beras satu atau dua liter saja sudah begitu disyukuri bagi Mbah Heri.

Kata Mbah Heri, dulu ia bisa menghabiskan dua termos air dalam untuk berdagang kopi.

Namun tidak dengan sekarang, dirasakan Heri, dagangannya semakin hari semakin sepi sejak era pandemi Covid-19 sampai sekarang.

"Sekarang, satu termos aja enggak habis-habis," ungkapnya.

Mbah Heri sosok penjual kopi keliling di Bogor penghasilannya tidak lebih dari Rp20 ribu sehari, padahal keliling sampai larut malam dengan berjalan kaki
Mbah Heri sosok penjual kopi keliling di Bogor penghasilannya tidak lebih dari Rp20 ribu sehari, padahal keliling sampai larut malam dengan berjalan kaki (TikTok/zaraaleshaaa)

Ia bercerita, meski sudah bertahun-tahun jualan kopi, pendapatannya tidak seberapa.

Biasanya ia bisa mendapat uang paling banyak sekitar Rp60 ribu dalam sehari.

Itu pun belum dipotong modal untuk berbelanja kopi kembali.

Bersihnya, kata Heri, biasanya hanya bisa membawa pulang uang senilai Rp20 ribu saja dari hasil menjajakan kopi sampai larut malam.

"Ya bawa pulang paling Rp20 ribu, kan dibelanjain lagi," ungkapnya.

Walau fisiknya tak lagi muda, semangat Mbah Heri mencari nafkah tak pernah surut.

Mbah Heri mengaku, ia biasa pulang ke rumah sekitar jam 12 malam.

Kalau sore hari, ia biasanya berjualan di kawasan Pasar Anyar.

Sedangkan di malam hari ia lanjut berjualan di sekitar Pasar Bogor.

"Ya namanya nyari satu liter, dua liter beras," ungkap Heri.

Harga kopi yang ia tawarkan, tidaklah mahal, segelasnya cuma Rp4 ribu saja.

Raut wajah yang penuh keramahan, selalu ditunjukan Mbah Heri saat melayani pembelinya.

Hingga kemudian, ekspresi Mbah Heri pun berubah menjadi haru.

Zara Alesha yang hendak membayar kopi yang dibelinya, tiba-tiba memberi uang senilai Rp300 ribu.

"Dari saya buat Bapak," kata Zara Alesha.

Mbah Heri hanya terdiam sekejap, bibirnya membeku dan tak mampu mengungkapkan kata-kata.

Tersadar dengan apa yang dialaminya, Mbah Heri langsung bertanya, apa maksud dari pemberian uang tersebut.

"Ya ini kan aku beli, ini uangnya," kata Zara Alesha.

"Tapi kebanyakan teh," jawab Mbah Heri.

Zara Alesha pun langsung menjelaskan bahwa itu adalah sebagian rezeki Mbah Heri yang didapat dari hasil ia bekerja.

Mendengar hal itu, Mbah Heri tak kuasa menahan tangis. Air matanya pun tumpah.

Berkali-kali, ia hanya terlihat menyapu air mata dari wajahnya.

"Saya enggak bisa ngasih apa-apa, ini kebanyakan teh. Saya kan belum pernah dikasih kayak gini. Saya balasnya pakai apa teh?" kata Mbah Heri sambil berusaha tidak menangis.

"Balasnya Bapak tinggal diem, terima aja. Terima buat keluarga," jawab Zara Alesha.

Video ini langsung menuai beragam komentar dari netizen.

Beberapa dari mereka, merasa tersentuh dengan sikap Mbah Heri.

Mereka menyoroti sikap Mbah Heri yang tampak begitu bersyukur dengan bantuan yang diberikan.

Meski nominalnya hanya Rp300 ribu, raut wajah bahagia dan juga haru terpancar dari wajah Mbah Heri.

"Padahal cuma 300 ribu sebegitu bersyukurnya, sedangkan aku yang kerjanya duduk engga kepanasan gaji lebih besar dari itu masih suka mengeluh ya Allah," tulis komentar @allendyustarika.

"jarang seorang laki-laki menangis, bapaknya saking bahagia," tulis @ivanya.05.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved