Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Sektor Perkebunan Jatim Sumbang Rp 44,1 Trillun dari Total PDRB Pertanian, Ada Kopi hingga Tembakau

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan sub sektor perkebunan merupakan salah satu penyumbang PDRB terbesar pada sektor pertanian

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Gebyar Pembangunan Perkebunan Jatim, Kamis (16/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan sub sektor perkebunan merupakan salah satu penyumbang PDRB terbesar pada sektor pertanian.

Dimana, pada tahun 2022 pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai Rp 303,2 trilyun rupiah. 

"Dari angka tersebut, sebesar Rp 44,1 Trilliun merupakan kontribusi dari sub sektor perkebunan atau berkontribusi sebesar 14,54 persen dari total PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan," ungkapnya, Kamis (16/11/2023). 

Khofifah menjelaskan, terdapat 4 komoditi unggulan perkebunan di Jawa Timur. Yang pertama, tebu yang menjadi bahan baku pembuatan gula kristal putih (GKP).

Pada tahun 2022, Jatim masih menjadi Provinsi penghasil tebu terbesar nasional, dengan produksi gula kristal putih (GKP) sebesar 1,1 juta ton atau sebesar 49,55 persen dari produksi nasional sebesar 2,4 juta ton.

Kedua, adalah tembakau, pada tahun 2022, produksi tembakau di Jatim mencapai angka sebesar 97,9 ribu ton atau sebesar 43,42 persen dari produksi nasional sebesar 225 ribu 555 ton.

Selanjutnya, Kopi, Jawa Timur adalah salah satu produsen terbesar Kopi nasional bersama Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, dan Aceh dengan produksi sebesar 68.916 ton.

Keempat, Kakao yang merupakan bahan baku bahan olahan cokelat ini, menempatkan Jawa Timur pada salah satu Provinsi penghasil Kakao dengan produksi 33.002 ton pada tahun 2022.

"Capaian tersebut tentu sangat menggembirakan, mengingat di saat yang sama lahan perkebunan semakin lama semakin menyusut karena adanya kebijakan alih fungsi lahan. Belum lagi dampak perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir sangat berdampak kepada produksi dan produktivitas tanaman perkebunan," terangnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, terdapat komoditi unggulan lain di Jatim. Yaitu, produksi pisang di Jatim tercatat menjadi yang tertinggi nasional, dimana mencapai 26.265.819 kuintal pada tahun 2022. Jumlah tersebut berkontribusi sebanyak 28,41 % terhadap produksi pisang nasional. 

Kemudian produksi jagung di Jatim pada tahun 2022 juga mencapai 7.385 juta ton pipilan kering. Angka tersebut naik 371 ribu ton dari tahun sebelumnya, yang juga menjadikan Jatim sebagai produsen jagung tertinggi nasional. 

"Meskipun produksi jagung kita tertinggi, namun karena 50 % kebutuhan pakan ayam itu dari jagung, maka seringkali kita masih membutuhkan jagung dari Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan NTB," katanya

Lebih jauh, Gubernur Khofifah juga mendorong terus peningkatan hilirisasi sektor perkebunan Jawa Timur. Ini penting, 
dengan hilirisasi yang maksimal maka akan turut mendorong perekonomian di Jatim menjadi lebih inklusif. Yang akan memberikan peningkatan pada petani Jatim.

"Karena jika tidak dibangun penguatan hilirisasinya maka nilai tambahnya akan kecil. Ketika kita masuk pada hilirisasi maka nilai tambah akan lebih besar yang bisa dinikmati baik oleh petani maupun pelaku UMKM," tegas Gubernur Khofifah. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved