Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Gubernur Khofifah Berikan Bonus Apresiasi pada Juara MQK Jatim, Totalnya Capai Rp 1 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan bonus apresiasi pada pemenang kejuaraan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat nasional VII t

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat kegiatan pemberian bonus apresiasi pada pemenang kejuaraan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat nasional VII tahun 2023 dan tingkat provinsi di gedung negara Grahadi, Jumat (17/11/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan bonus apresiasi pada pemenang kejuaraan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat nasional VII tahun 2023 dan tingkat provinsi di gedung negara Grahadi, Jumat (17/11/2023). 

Penghargaan dan apresiasi ditunjukkan dengan memberikan dana apresiasi sesuai keputusan gubernur nomor 188/492/KPTS/013/2023 tentang pemberian penghargaan pemenang tingkat nasional dan tingkat provinsi Jatim. Total dana apresiasi yang diberikan kepada seluruh pemenang kejuaraan senilai Rp 1.019.500.000 .

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh juara, para champion dari musabaqah qira'atil kutub," kata Gubernur Khofifah.

Nilai tersebut terbagi untuk 2 kategori yaitu Pemenang kejuaraan MQK tingkat nasional d tingkat provinsi. Total dana apresiasi untuk tingkat nasional Rp 400.000.000,- untuk 40 pemenang dan pemenang kejuaraan MQK tingkat Provinsi Jawa Timur sejumlah 225 orang menerima total dana apresiasi senilai Rp 619.500.000,-.

Pemberian dana apresiasi pemenang kejuaraan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat nasional VII dan Prov. jatim oleh Gubernur Khofifah diberikan kepada juara I, II, III di masing-masing bidang diantaranya akhlaq, fiqih, ushul fiqih, tafsir, nahwu, ilmu tafsir, ilmu hadits, tauhid dan tarikh.

Gubernur Khofifah mengatakan pemberian apresiasi ini juga bentuk perhatian kepada para pemenang yang menurut Gubernur Khofifah mereka adalah bagian dari penguat pondasi keagamaan di negeri ini. Pasalnya sila pertama Pancasila adalah bagaimana konteks keimanan dan beragama menjadi dasar di NKRI ini.

Baca juga: Kafilah MTQ Jatim Raih Juara MTQ, Gubernur Khofifah Berikan Bonus: Jadi Kado Indah di Hari Santri

"Harus ada yang selalu menguatkan tafaqquh fiddin, panjenengan semua yang menjadi bagian itu," katanya.

Orang nomor satu di Jatim ini juga mengatakan bahwa selain memahami secara utuh tentang nilai keagamaan, hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah saling mengingatkan bagaimana bersosialisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan mereka juga diharapkan bisa menjadi referensi dan memberikan penjelasan bagi masyarakat bagaimana berlaku baik.

"Harus ada yang memberikan pengingat kepada seluruh masyarakat, apa yang apa yang tidak boleh dilakukan apa yang baik dan apa yang tidak baik, masyarakat harus selalu mendapatkan penerangan penjelasan referensi tentang kehidupan tidak hanya kehidupan beragama tapi kehidupan bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat berbangsa dan bernegara," terangnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan pentingnya memegang teguh nilai agama dalam kehidupan berbangsa bernegara utamanya di saat atmosfer politik tengah menghangat seperti saat ini. Maka peran santri diharapkan bisa menjadi bagian yang berperan menjaga keadaan bangsa tetap kondusif.

"Maka kalau para santri sederhana sekali bagaimana sebetulnya memberikan pilihan yang bisa memberikan keberseimbangan, Jadi kalau keberseimbangan bahwa didalam kehidupan politik harus dilaksanakan pada posisi menjaga agama dan mengatur negara," tuturnya.

Sehingga dibutuhkan dibutuhkan santri-santri dengan kedalaman ilmu agama dan memiliki tingkat keilmuan yang mumpuni di bidang lainnya. Sehingga negeri ini akan diisi dengan generasi-generasi yang memiliki keilmuan agama yang dalam dan keteguhan dalam menjaga negara.

"Ini menjadi bagian yang sangat penting, agama ini pondasi dan kekuasaan itu untuk menjaga supaya proses Al muhafadhotu 'a,laddiin itu bisa dijaga dengan baik," jelasnya.

Sebelumnya MQKN ke-VII Th. 2023 telah dilaksanakan di Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan pada 10-18 Juli 2023 yang lalu.

Sedangkan MQK tingkat Provinsi Jawa Timur Th. 2023 diselenggakan di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC), kompleks PP. Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto pada 5-8 Juni 2023.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved