Imigran Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, ada Rombongan yang Diduga Sudah Dua Kali Ditolak
Imigran asal negara Myanmar itu kembali terdampar pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Diduga, ada yang menggiring Rohingya itu
TRIBUNJATIM.COM - Imigram Rohingya kini terdampar di pantai Pasi Berandeh, Pidie, Aceh.
Diketahui, imigran asal negara Myanmar itu kembali terdampar pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Diduga, ada yang menggiring Rohingya itu ke wilayah tersebut.
Warga tak mengetahui kedatangan imigran tersebut.
Berdasarkan informasi diperoleh Serambinews.com, Minggu (19/11/2023), kedatangan etnis Rohingya asal Negara Myanmar itu tidak diketahui warga.
Baca juga: Kondisi Terkini Pengungsi di Gaza Akibat Serangan Israel, Terserang Penyakit, Hujan Menambah Derita
Warga Gampong Kulee mengetahui Rohingya telah berada di dalam meunasah.
Jarak meunasah Kulee dengan bibir pantai sebagai lokasi terdampar Rohingya sekitar 1 Kilometer.
Rohingya didominasi anak-anak dan wanita menempuh jalan kaki ke meunasah Gampong Kulee
"Kami mengetahui Rohingya sudah berada di dalam meunasah Kulee. Kami duga ada yang menggiring Rohingya ke meunasah," kata Keuchik Kulee, Tgk Muhammad, kepada Serambinews.com, Minggu (19/11/2023).
Ia menyebutkan, saat ini warga etnis Rohingya masih ditampung sementata di meunasah.
"Kita tampung sementara di meunasah, kemudian nanti akan dibawa oleh UNHCR. Sebab, telah boleh lama di mrunasah karena tempat ibadah.
Jumlah imigran Rohingya terdampar hari ini capai 220 orang," jelasnya.
Sebelumnya, 147 imigran Rohingya terdampar di Kuala Gampong Pasi Beurandeh, Kecamatan Batee, Rabu (15/11/2023).
147 imigran Rohingya telah ditampung di Kamp Mina Raya Padang Tiji.

Etnis Rohingya yang diduga rombongan yang ditolak
Para pengungsi etnis Rohingya yang baru tiba di Desa Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen dan beberapa desa lainnya dalam kecamatan yang sama, Minggu (19/11/2023) dini hari, kini dipindahkan.
Ya, para pengungsi Rohingya yang biasa juga dijuluki manusia perahu ini dipindahkan ke Kuala Aron Puntong, Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Lokasi tersebut sekitar 4 Km dari Desa Lhok Mambang dan 3 Km arah utara Keude Geurugok pusat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Kuala Aron Puntong salah satu lokasi para nelayan melaut dan juga pangkalan boat nelayan yang dikelilingi sungai kecil, tambak, dan laut.
Amatan Serambinews.com, kesepakatan perangkat desa, mereka yang awalnya tersebar di tiga desa disatukan dan ditempatkan sementara di Balai Nelayan kawasan Kuala Aron Puntong, Lapang Barat.
Para pengungsi ini dibawa dengan kendaraan pikap maupun truk Colt Diesel milik warga desa.
Imigran Rohingya asal Negara Myanmar kembali terdampar di tepi pantai Pasi Berandeh, Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (19/11/2023) sekira pukul 04.00 WIB, dini hari. (Serambinews.com / Muhammad Nazar)
Baca juga: VIDEO - 200 Lebih Imigran Rohingya Kembali Terdampar di Batee, Pidie
Mereka perempuan dan anak anak ditempatkan di balai setempat, sedangkan laki-laki berada di sekitar kawasan tersebut.
Setiba di kawasan tersebut, puluhan warga desa berdatangan, ada yang membawa baju bekas, terutama untuk anak anak.
Sebagian lainnya membeli nasi bungkus untuk mereka. Para pengungsi yang ditempatkan langsung makan dan minum.
Selain itu, beberapa warga maupun anggota Polres membagikan baju untuk anak anak.
Sejumlah anggota Polsek Gandapura, Polres Bireuen, Kodim 0111/Bireuen maupun Koramil Gandapura dan tim lainnya terus memantau dan mengawasi.
Begitu juga perangkat desa dan camat juga melakukan koordinasi membantu kebutuhan makan mereka.
Baca juga: VIDEO Semakin Beringas, Militer Israel Tembaki Ambulans dan Pekerja Medis di Gaza Utara
Terungkap Lewat Bahasa Isyarat, Pengungsi Rohingya Masuk Gandapura Diturunkan dari Boat Kayu
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pengungsi Rohingya yang diketahui sedang jalan kaki dan berada di depan rumah warga kawasan Desa Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura Bireuen, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (19/11/2023) diduga turun dari boat di pantai kawasan tersebut.
Dugaan tersebut berdasarkan bahasa isyarat yang mereka sampaikan.
Setelah mereka turun, boat segera meninggalkan mereka, para pengungsi kemudian berjalan ke pemukiman warga yang berjarak sekitar 1 Km dari pantai.
Keuchik Lhok Mambang, Jasaun mengatakan, bahasa isyarat saat ditanyakan mereka sepertinya menyebutkan turun di laut dari sebuah boat dan mereka ke perkampungan dan singgah di rumah warga, ada juga di meunasah dan ada juga sedang berjalan di jalan desa.
"Pengungsi yang sedang jalan di jalan desa diarahkan berkumpul di depan rumah warga bersama yang lainnya," ujar Keuchik Jasaun.
Baca juga: Karang Taruna Bireuen Terus Galang Donasi untuk Palestina, Dilakukan Pengurus Hingga Tingkat Desa
Sejumlah warga menduga mereka adalah para pengungsi Rohingya yang hendak mendarat di Kuala Pawon, Kecamatan Jangka dan tidak diizinkan turun beberapa hari lalu.
Kemudian boat mereka diarahkan ke laut lepas, kemudian masuk ke Aceh Utara juga tidak diterima, sehingga mereka berangkat lagi dan masuk lagi ke Gandapura, yang diperkirakan disengaja saat dini hari agar tak bisa ditolak warga lagi.
Seperti diketahui, kedatangan warga Rohingya yang dulunya disambut sangat baik di Aceh yang ditampung di suatu tempat dan diberikan berbagai kebutuhan, kini empati warga Aceh itu pun mulai berkurang.
Pasalnya, setelah ditolong, para Rohingya ini pun kerap berulah, misalnya kabur dari penampungan, sehingga merepotkan warga dan lain-lain.
Sementara itu, amatan Serambinews.com di Lhok Mambang, sejumlah anggota Polsek maupun Polres Bireuen, anggota Koramil Gandapura berada di lokasi.
Terlihat juga belasan anggota BPBD juga sudah dilokasi sejak pukul 04.00 WIB memantau keadaan mereka. (*)
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Imbas Sejumlah Agen Menarik Produknya, Emak-emak di Mojokerto Beralih ke Beras Premium Lokal |
![]() |
---|
Pemain Asing Madura United Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Massa Aksi Solidaritas Affan Bakar Water Barrier, Kapolresta Malang Kota: Penabrak Sudah Ditahan |
![]() |
---|
Basha Market Surabaya 2025 Suguhkan Instalasi Emas dan Ruang Kolaborasi Kreatif Fesyen hingga Seni |
![]() |
---|
Pimpin Apel Peringatan Hari Pramuka ke-64 Kwarcab Nganjuk, Bupati Kang Marhaen: Gerakan Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.