Dulu Dikira Bangkrut, Artis ini Pilih Obati Orang Sakit, Ngaku Dapat Mukjizat Tuhan: Sudah 15 Tahun

TRIBUNJATIM.COM - Ingatkah Anda dengan artis Unang Bagito?

Artis ini dulu sempat dikira bangkrut.

Namun ternyata, Unang Bagito sudah berganti profesi.

Ia mengaku mendapat mukjizat dari Tuhan.

Unang Bagito mengawali kariernya sebagai seorang pelawak.

Namun seiring waktu, Unang Bagito akhirnya terjun juga ke dunia akting.

Sayangnya belakangan Unang Bagito sudah jarang tampil di tv.

Sosoknya sudah jarang wira-wiri di beberapa judul sinetron.

Banyak yang mengira Unang Bagito kini bangkrut lantaran sepi job syuting.

Namun siapa sangka, jarang muncul di tv, Unang Bagito rupanya sudah banting stir alih profesi.

Baca juga: Dulu Artis Nekat Nikahi Pesepakbola Miskin, Tak Malu Suami Tinggal di Gubuk, Hidup Kini Beda Drastis

Mantan artis ini ternyata kini membuka praktek pengobatan non medis, dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends.

Dari bisnis inilah Unang Bagito mendapatkan pemasukan untuk bisa menghidupi keluarganya.

Artis 61 tahun ini mengaku sudah 15 tahun membuka praktek pengobatan non medis tersebut.

Diakui Unang, dirinya memang tidak memiliki keahlian menyembuhkan orang sakit.

Namun kemampuan itu ia dapatkan setelah jatuh sakit.

Baca juga: Dulu Huni Rumah Angker, Artis Cantik Kini Sukses di Ibukota, Bangunan Jadi Sarang Kelelawar 4 Tahun

Ia merasa Sang Kuasa memberikannya kelebihan.

"Saat saya pernah sakit, saya seperti diberikan Allah berupa kelebihan dan kemampuan untuk mengobati lewat cara non medis.

Sudah 15 tahun ini saya buka pengobatan non medis." ungkap Unang melansir dari Wartakotalive.com, Rabu (23/11/2023).

Unang mengaku ia bisa mengobati orang sakit hingga membantu mengatasi persaingan bisnis.

"Saya bantu mengobati orang sakit non medis sampai persaingan usaha atau bisnis orang lain," ucap Unang Bagito.

Sebelumnya, nasib artis yang tenar di era 80-an sepantaran Roy Marten juga jadi sorotan. 

Mantan artis lawas ini bahkwan rela tinggal di hutan seorang diri karena istri kuras harta yang selama ini dikumpulkannya.

Dilansir TribunJatim.com dari chanel YouTube Hardi ArtVenture via TribunTrends.com, artis tersebut adalah Sunandar.

Di masa kini, sebagian mungkin tak pernah mendengar nama atau mengenal sosoknya.

Sunandar merupakan artis 80-an sepantaran Roy Marten.

Sunandar tinggal di hutan Lembang, Bandung Barat.

Rumah yang ia tinggali hanya berbahan kayu dengan perabotan seadanya.

Sunandar dulunya pernah bermain film dengan aktor kawakan, Roy Marten.

Baca juga: Nembak Cewek 7 Kali, Artis Pria Ditolak Terus-terusan, Dulu Malu Kini Malah Sukses Berkat Kesedihan

Terakhir kali, ia pernah bermain di film kolosal dan turut berakting dalam Petualangan Sherina pertama.

Penampakan rumah Sunandar di tengah hutan pinus. Ia sudah menempati rumah itu kurang lebih selama 3 tahun.

Dahulu, ia pernah menikah, namun bercerai karena masalah ekonomi.

Kala itu, Sunandar memiliki harta, namun diraup oleh sang istri sampai hartanya habis, hingga akhirnya Sunandar ditinggalkan.

“Yah, semua habis oleh istri, ya begitulah seperti ditipu,” ujar Sunandar.

Di gubuk ini, Sunandar juga memiliki TV yang diletakkan di sebuah meja dengan barang-barang berantakan di samping-sampingnya.

Baca juga: Dulu Hidup di Layar Kaca Kini Tinggal di Hutan, Artis Teman Roy Marten Tabah, Istri Kuras Harta

Tempat tidur Sunandar yang berada di bawah dengan alas karpet berwarna hijau.

Sedangkan di dinding kamarnya tampak banyak pakaian yang tergantung.

Kondisi rumah Sunandar pun sangat memprihatinkan.

Di sinilah Sunandar beristirahat seorang diri di tengah hutan selama 3 tahun.

Namun, inilah jalan hidup yang diambilnya setelah dulunya mencapai ketenaran di dunia hiburan.

Perjuangan Sunandar juga tetap tegar hingga saat ini.

Soal Pengobatan Non Medis

Berkembangnya ilmu mengenai kesehatan memunculkan inovasi dalam berbagai tindakan medis mulai dari vaksin, operasi, hingga kemoterapi.

Namun, ada jenis tindakan lain yang banyak berkembang yakni pengobatan alternatif yang disebut pengobatan non-medis.

Disebut non medis karena jenis pengobatan ini di luar tindakan medis modern. Biasanya pengobatan non medis ini berupa pengobatan tradisional yang tidak memiliki standar baku dan dilakukan berdasarkan praktif kepercayaan secara turun-menurun.

Ada berbagai macam pengobatan non medis yang banyak dikenal masyarakat, mulai akupuntur, pijat, urut, hipnosis, pengobatan herbal, dan lain sebagainya, melansir dari GridHealth.ID.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia juga sering memanfaatkan tindakan non medis untuk menyembuhkan penyakit. Contohnya ialah dengan kerokan atau bekam.

Sebagian masyarakat Indonesia memilih pengobtan alternatif karena biayanya yang lebih murah. Jika dibandingkan dengan pengobatan medis, pengobatan alternatif cenderung ramah di kantong karena pengobatan jenis ini tidak membutuhkan teknologi yang canggih.

Obat-obatan yang perlu dikonsumsi oleh pasien alternatif biasanya memanfaatkan bahan-bahan alami. Tindakan yang dilakukanpun biasanya berupa pijatan, akupuntur, atau hal lain yang terkadang di luar nalar manusia.

Meskipun pengobatan non medis secara biaya lebih murah, pengeluaran yang dikeluarkan tidak dapat diperkirakan dengan mudah seperti pengobatan medis.

Sebab, pengobatan jenis ini tidak memiliki standar yang ditetapkan secara umum layaknya pengobatan di rumah sakit.

Pun pengobatan non medis tidak ditanggung asuransi kesehatan, misalnya oleh BPJS.

Baca juga: Dulu Artis Jadi Gelandangan karena Ketahuan Nyolong di Supermarket, Ngais Sampah Demi Makan: Diusir

Dikutip dari Kompas.com, dalam Journal of National Cancer Institute diungkapkan bahwa pengobatan alternatif non medis dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien kanker sebanyak 2,5 kali lipat.

Risiko tersebut dapat meningkat lebih dari tindakan medis karena efek samping pengobatan jenis ini tidak terprediksi dengan jelas.

Apabila pengobatan medis mengalami pembaharuan secara terus menerus dengan standar keilmuan yang sama, maka pengobatan dengan jenis non medis tidak demikian.

Pengobatan non medis sandarnya adalah budaya turun-temurun dari daerah asal pangobatan tersebut. Tak heran jika setiap daerah bisa memiliki jenis pengobatan alternatif yang berbeda untuk keluhan yang sama.

Jika dibandingkan dengan pengobatan alternatif, pengobatan medis memiliki standar penanganan dan obat-obatan yang telah diuji selama bertahun-tahun. Sehingga, efek samping tindakan medis lebih mudah terdeteksi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com