Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Kunci Sukses Jatim Dorong Angka Kelahiran Sapi, Bisa Hasilkan 1,2 Juta Ekor Setahun

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa angka Kelahiran Sapi di Jatim selama tahun 2023 mencapai 1,2 juta e

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Dokumentasi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kandang peternakan sapi di Jatim. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa angka Kelahiran Sapi di Jatim selama tahun 2023 mencapai 1,2 juta ekor.

Angka ini dikatakannya merupakan yang tertinggi nasional dan berkontribusi 52 persen terhadap angka kelahiran sapi nasional.

"Angka kelahiran sapi Jatim selama tahun 2023 tembus 1,2 juta ekor. Dan berdasarkan data BPS RI tahun 2023, jumlah populasi sapi potong di Jatim tahun 2023 untuk Sapi Potong di Jatim mencapai 5,07 juta ekor, dan Sapi Perah sebanyak 314.385 ekor. Angka ini juga merupakan yang terbanyak nasional," tegas Gubernur Khofifah, Selasa (9/1/2024).

Pemprov Jatim dikatakan Khofifah memang gencar mengembangkan beragam inovasi untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas budidaya sapi. Salah satunya ialah dengan teknologi artificial insemination dan embrio transfer.

Inovasi ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan angka kelahiran sapi dengan cepat dan teratur namun juga memperbaiki kualitas sapi melalui mutu genetika ternak. Sehingga sapi lokal bisa menghasilkan anak sapi unggul. 

"Inovasi ini telah kita gencarkan sejak beberapa tahun belakangan. Alhamdulillah tahun 2023 lalu Jatim mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian RI sebagai Provinsi Dengan Akseptor Inseminasi Buatan Terbanyak Nasional," terangnya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Lantik 4 Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Jatim, Beri Pesan Khusus

Selain itu, lanjut Khofifah, capaian ini tentu tidak terlepas pula dari dukungan sarana dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia. 

Seperti 1 unit bank sperma di UPT inseminasi buatan, 134 unit pusat kesehatan hewan dengan 1 rumah sakit hewan. Lalu 7 unit UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak, 175 pasar hewan, 3 unit lab kesehatan hewan dan 10 titik checkpoint.

Selanjutnya, ada Rumah Potong Hewan-Ruminansia (RPH-R) di Jatim sebanyak 131 unit, 42 unit di antaranya telah bersertifikasi halal 85 unit dalam proses penerbitan sertifikat halal dan 36 unit bersertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Sedangkan Rumah Potong Hewan - Unggas (RPH - U) yang bersertifikat halal 47 unit, yang memiliki NKV 49 unit dan badan usaha yang ber-NKV  881 unit.

Di sisi SDM,  Jatim juga memiliki insan peternakan yang mumpuni. Ada sebnayak 950 orang dokter hewan atau medik veteriner, 636 para medik veteriner kesehatan hewan, 1.508 petugas pelayanan reproduksi, 24 pengawas mutu pakan, 82 pengawas mutu bibit, 73 pengawas obat hewan, 154 dokter hewan penanggung jawab obat hewan, 7 auditor NKV dan 124 pengawas kesehatan masyarakat veteriner.

"Kualitas sarana prasarana dan SDM yang kita miliki menjadi wujud komitmen Jatim untuk mendukung Indonesia bisa swasembada daging. Apabila sistem ini diduplikasi ke berbagai daerah, maka saya optimis dalam kurun waktu beberapa tahun Indonesia bisa menghasilkan lebih banyak sapi berkualitas dan kita bisa swasembada daging," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved