Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Nuhun Terima Kasih dalam Bahasa Sunda Penuh Makna, Ketahui Kosakata Lainnya untuk Traveler

Arti kata nuhun dalam Sunda merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, di mana memiliki arti "terima kasih" atau "sama-sama."

Editor: Elma Gloria Stevani
Unsplash/Ramadhani Rafid
Ada makna mendalam dari kata nuhun. 

TRIBUNJATIM.COM - Arti kata nuhun dalam Sunda merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, di mana memiliki arti "terima kasih" atau "sama-sama."

Kata ini sering digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih atau sebagai jawaban atas ucapan terima kasih.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi arti kata nuhun bahasa Sunda serta melihat bagaimana kata tersebut digunakan.

Arti Kata Nuhun dalam Bahasa Sunda

Arti kata nuhun Sunda merupakan bentuk penyederhanaan dari bahasa Sunda yang secara formal adalah "hatur nuhun."

Jadi, hatur bermakna memberikan, sedangkan nuhun adalah ucapan terima kasih.

Jadi, secara harfiah, "hatur nuhun" dapat diterjemahkan sebagai memberikan terima kasih

Berikut ini adalah contoh penggunaan nuhun:

  • "Nuhun pisan, sobat." (Terima kasih banyak, teman.)
  • "Nuhun kuring." (Terima kasih dari saya.)

Nuhun sendiri merupakan bentuk pengucapan terima kasih yang khas dalam bahasa Sunda.

Penting untuk diingat, bahwa penggunaan kata-kata terima kasih dapat bervariasi di berbagai wilayah di Indonesia dan antara bahasa daerah yang berbeda.

 
Makna Mendalam dari Kata Nuhun

Sebenarnya, nuhun memiliki makna tersendiri dalam bahasa Sunda. Berikut adalah maknanya:
 
1. Rasa Terima Kasih yang Ikhlas

Nuhun tidak hanya sekadar ungkapan tata bahasa formal, tetapi juga mencerminkan rasa terima kasih yang tulus dan ikhlas. Hal ini menunjukkan apresiasi seseorang terhadap bantuan atau pemberian yang diterimanya.
 
2. Menunjukkan Kerendahan Hati

Penggunaan "nuhun" juga mencerminkan budaya kerendahan hati yang kuat dalam masyarakat Sunda. Ini menunjukkan bahwa seseorang mengakui kebaikan atau pemberian yang diterimanya dengan sikap yang rendah hati.
 
Variasi Penggunaan Kata Nuhun

Berikut ini adalah beberapa variasi dalam penggunaan kata nuhun:
 
1. Saat Menerima Bantuan atau Pemberian

Penggunaan "nuhun" sangat umum ketika seseorang menerima bantuan atau pemberian dari orang lain. Baik itu dalam bentuk barang atau jasa, "nuhun" menjadi ekspresi yang tepat untuk menyatakan terima kasih.
 
2. Konteks Keseharian

"Nuhun" juga dapat digunakan dalam situasi sehari-hari yang tidak melibatkan transaksi formal. Misalnya, ketika seseorang memberikan tempat duduk atau membantu membawa barang.
 
Makna Nuhun dalam Budaya Sunda

Pada budaya Sunda, kata nuhun juga memiliki beberapa makna. Berikut adalah maknanya:
 
1. Pentingnya Kebersamaan

Dalam budaya Sunda, "nuhun" juga mencerminkan pentingnya kebersamaan dan gotong-royong. Ungkapan terima kasih diungkapkan sebagai bagian dari interaksi sosial yang erat dan saling membantu.
 
2. Menyiratkan Hubungan Pribadi yang Akrab

Ketika "nuhun" diucapkan dengan aksen dan nada yang tepat, itu dapat menyiratkan hubungan pribadi yang akrab antara pembicara dan pendengar. Ini menjadi lebih dari sekadar kata-kata, melainkan ekspresi hubungan yang erat.
 
Terlepas dari segalanya, suku Sunda tersebar di berbagai daerah di Indonesia (mayoritas di Jawa Barat) dan masih menggunakan Bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari

Tak heran, jika berwisata ke Jawa Barat kamu akan menemukan masyarakat berbincang menggunakan Bahasa Sunda.

Sebelum berwisata ke Jawa Barat, tak ada salahnya untuk mempelajari kearifan lokal Suku Sunda tersebut.

R. Satjadibrata dalam Kamus Sunda-Indonesia (2011) mengatakan Bahasa Sunda memiliki lima tingkatan kata-kata atau undak usuk bahasa.

Meliputi, kasar pisan, kasar, panengah, lemes, dan lemes pisan.

Kasar pisan biasanya digunakan untuk ekspresi kemarahan.

Kata panengah yang digunakan kepada orang sebaya dan anak-anak. 

Selanjutnya, kata-kata untuk menunjukkan hormat di dalam Bahasa Sunda yakni lemes. Sedangkan, kata-kata yang berguna untuk menghormati orang berpangkat lebih tinggi seperti raja, yakni lemes pisan

Sementara, sumber Sundapedia membagi tingkatan Bahasa Sunda menjadi tiga, yakni lemes (halus), loma (akrab), dan kasar.

Bahasa Sunda lemes merupakan ragam bahasa halus atau sopan digunakan untuk menghormati lawan bicara. 

Bahasa Sunda loma biasanya dipakai dalam percakapan dengan sesama atau orang-orang yang sudah akrab.

Berikut kosa kata Bahasa Sunda dasar untuk traveler seperti dihimpun Kompas.com dari Kamus Sunda-Indonesia (2011) karangan R. Satjadibrata, situs Gramedia dan Sundapedia. 

1. Wilujeng 

Wilujeng berarti selamat, dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes. Traveler bisa menggunakan kata wilujeng untuk memberikan sapaan secara formal. 

Wilujeng enjing, berarti selamat pagi.

Wilujeng siang, berarti selamat siang.

Wilujeng sonten, berarti selamat sore. 

Wilujeng wengi, berarti selamat malam. 

2. Kumaha, damang?

Kata "kumaha, damang?" memiliki arti "bagaimana, sehat?". Umumnya, kalimat ini digunakan untuk menanyakan kabar. 

Sementara itu, lawan bicaranya dapat menjawab dengan kata sehat, damang, atau pun sae.

3. Punten

Punten dalam Bahasa Sunda berarti permisi atau maaf. Biasanya, kata punten digunakan saat kita lewat di depan orang dan kerumunan atau hendak bertanya sesuatu.  

Nantinya, lawan bicara kita akan menjawab dengan kata mangga, yang berarti silakan. 

Contoh kalimat: punten, ada sesuatu yang saya ingin tanyakan. 

Artinya: maaf, ada sesuatu yang saya ingin tanyakan.

4. Hatur nuhun

Hatur nuhun berarti terima kasih. Kamu bisa mengucapkan hatur nuhun atau hanya nuhun saja. 

Jika dianalogikan ke dalam Bahasa Indonesia, hatur nuhun memiliki arti terima kasih. Sedangkan, nuhun memiliki arti makasih.

5. Bade ka mana?

Bade ka mana berarti mau ke mana, dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes. Kamu bisa memakai kalimat ini saat hendak bertanya kepada seseorang yang lebih tua atau dihormati. 

Sementara itu, tingkatan Bahasa Sunda loma adalah arek ka mana. Biasanya, kalimat tanya ini digunakan kepada teman sebaya atau orang yang sudah kita kenal dekat. 

6. Meser 

Meser berarti beli atau membeli. 

Contoh kalimat: abdi bade meser oleh-oleh khas Bandung

Artinya: saya mau membeli oleh-oleh khas Bandung. 

7. Sabaraha

Sabaraha berarti berapa, untuk kalimat tanya. 

Contoh kalimat: sabaraha harga baju eta

Artinya: berapa harga baju ini? 

8. Tuang 

Tuang berarti makan dalam tingkatan Bahasa Sunda loma.  Sementara itu, tingkatan Bahasa Sunda kasar dari makan adalah dahar dan tingkatan lemes yakni neda

Contoh kalimat: hayu urang tuang di warung eta 

Artinya: ayo kita makan di warung itu. 

9. Teteh dan Aa

Kata teteh dan aa merupakan panggilan untuk kakak perempuan dan laki-laki. Dua kata panggilan ini sudah familier. 

Teteh, merupakan panggilan untuk kakak perempuan, atau biasa disingkat menjadi teh. Teteh biasanya digunakan untuk memanggil kakak perempuan yang masih muda. 

Sementara, kakak perempuan yang lebih tua dapat menggunakan panggilan euceu atau disingkat ceu. 

Sedangkan, kakak laki-laki biasanya dipanggil aa atau akang. Panggilan aa biasanya untuk laki-laki yang masih muda.

Sementara, akang biasanya dipakai untuk panggilan antara orang tua yang umurnya tidak terpaut jauh. 

10. Kulem

Kulem berarti tidur dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Contoh kalimat: Siti, di Bandung bade kulem di mana?

Artinya: Siti, mau tidur di mana di Bandung nanti?

11. Awis 

Awis berarti mahal dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes.

Contoh kalimat: Teu kenging awis teuing, artinya jangan terlalu mahal dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Tong mahal teuing, artinya jangan terlalu mahal dalam tingkatan Bahasa Sunda loma

12. Dugi 

Dugi berarti sampai dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Contoh kalimat: Kade hati-hati di jalan, upami tos dugi omat kabaran

Artinya: hati-hati di jalan, kalau sudah sampai jangan lupa beri kabar.

13. Pangaos 

Pangaos berarti harga dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Contoh kalimat: Kirangan atuh pangaosna, ulah awis teuing.

Artinya: tolong kurangi harganya, jangan mahal-mahal. 

14. Ameng 

Ameng, berarti main dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Contoh kalimat: Abdi bade ameng ka Bandung. 

Artinya: saya mau main ke Bandung. 

15. Wangsul 

Wangsul berarti pulang atau balik dalam tingkatan Bahasa Sunda lemes

Contoh kalimat: abdi mah bade wangsul ka bumi 

Artinya: saya mau pulang ke rumah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved