Berita Lifestyle
Sosok Christena Nathania Valencia, Raih The Best Model of The Year 2024, Asah Talenta Sejak Belia
Christena Nathania Valencia, demikian nama lengkap dara yang aktif dalam berbagai kegiatan dan meraih prestasi di banyak bidang.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Christena Nathania Valencia, demikian nama lengkap dara yang aktif dalam berbagai kegiatan dan meraih prestasi di banyak bidang.
Kegigihan dara asal Ngawi ini dalam bidang modelling, mengantarkannya menjadi The Best Model of The Year 2024. Tidak hanya dalam bidang modelling, Nathania tampak gigih menguasai bidang entertaiment.
“Jadi dari awal belajar lewat medsos, saya coba mempraktekan sendiri terus ketemu coach di Madiun, belajar modelling dan catwalk,” ungkap Nathania di Surabaya, Minggu (14/1/2024).
Sejak lima bulan lalu, Nathania aktif mengikuti beberap kegiatan terkait fesyen. Seperti Batik Bupati Magetan Cup 2023 dan Mojokerto Batik 2023.
Ia bermimpi untuk dapat mengembangkan minat bakatnya hingga event nasional bahkan internasional.
“Saya juga ingin menembus itu dan terus berlatih, tidak setelah mendapat the best model tapi leha leha tapi latihan latihan terus,” ucapnya.
Di tengah kegiatan sekolahnya di SMP Negeri 2 Ngawi, Nathania rela wara-wiri belajar pada kelas-kelas non akademik. Salah satunya juga dalam bermusik.
Putri berusia 13 tahun ini mengaku sangat suka bermusik, terutama memainkan drum. Kesukaannya itu juga membawanya juara di salah satu event di Ngawi.
Dalam hal bermusik, Nathania mengawalinya dengan bermain drum di gereja. Inspirasinya sederhana namun penuh kesan.
Berawal dari menonton di youtube, hingga dibantu orang tua dalam mengasah bakat tersebut.
Dara yang bercita-cita sebagai pilot ini bercerita, sang papa sempat menunjukan video kelihaian drummer perempuan asal Thailand. Hal itu membangkitkan semangat Nathania untuk terjun bermusik.
Awalnya, sebut Natahania, ia berlatih menggunakan kaleng. Momen berlatih memakai kaleng itu melekat diingatan Nathania.
“Awalnya pakai kaleng dan terus ikut guru les. Sudah bikin lagu sendiri waktu kelas enam SD dan menang di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.
Keahliannya dalam bermusik juga dituangkan pada cipta lagu. Dia menciptakan lagu ‘Hai Kawan Ayo Semangat’ untuk teman-teman disabilitas.
Nathania sadar betul akan kegiatan-kegiatannya yang menyita banyak waktu. Satu sisi harus fokus di pendidikan sekolah, satu sisi mengasah passion.
Ia berucap tanpa gemblengan orang tua yang menuntun juga memberi semangat, bakatnya mungkin tidak timbul dan terasah.
“Saya berterimakasih dengan gemblengan mama saya, saya latihan modelling, olahraga, musik. Saya bersyukur punya mama yang mengingatkan terus, menyemangati,” ujarnya.
Dalam hal entertaiment, dara yang aktif di basket ini juga telah terjun di akting. Akting peran antagonis pernah digelutinya di sebuah film.
Di tengah aktifitasnya, Nathania tak menampik ada rasa lelah. Ia kerap menempuh perjalanan dari Ngawi, lalu ke beberapa kota untuk mengikuti kursus.
“Kadang kecapean, dari sekolah latihan, berusaha cepat dan menyempatkan istirahat sebentar di mobil. Biasanya tetap mengerjakan tugas sampai tengah malam,” ujarnya.
Meski demikian, ia tampak mengerti akan dirinya sendiri. Anak ke enam ini mengaku tetap enjoy dan menyukai semua kegiatannya.
Dia mengaku tak keberatan jika di usianya harus sibuk di berbagai kegiatan. Sebab, hal-hal yang dilakukan adalah positif dan bisa menjadi jembatan meraih impian.
“Ada pepatah yang mengatakan bersakit-sakit dahulu berjuang kemudian. Saya ada tanggung jawab, jadi harus konsentrasi juga. Karena saya ingin eksplore dunia, karena pengen keliling dunia. Saya ingin memotifasi teman-teman untuk jangan mudah menyerah, tetap mengejar passion, dan impian kalian,” ungkapnya.
Semua itu tak terlepas dari sang mama, Gracesabella May yang tak henti menyuntik energi bagi sang putri. Ia menilai sejauh kegiatan tersebut positif, akan selalu menaruh dukungan.
Sebab, aktif berkegiatan sekaligus dinilai dapat mengurangi kecanduan gawai pada anak-anak.
“Sejauh ini sesuatu yang positif yang anak kerjakan. Saya ingin mengarahkan ke kegiatan positif, tujuannya menyelamatkan anak anak supaya tidak main handphone dulu,” ungkapnya.
Ia dan suami totalitas dalam mendukung kegiatan anak-anaknya. Berkembang dari daerah di Jawa Timur, diarahkan mengasah potensi dengan mengikuti kursus di Madiun, Bojonegoro, hingga Surabaya.
“Ketika mengenalkan pada dunia non akademis, kita tahu di daerah minim sepeti les drum. Jadi pakai kaleng roti dan susu. Tentu, kemudian kita cari kursus dari Ngawi ke Bojonegoro, ke Madiun coach menyarankan diarahkan ke kota besar seperti Surabaya untuk bakatnya bisa berkembang,” paparnya.
Gracesabella May tak menampik bahwa sempat minder saat mengantar sang anak tampil di panggung kompetisi.
Namun panggung itulah yang akhirnya diakui bisa menumbuhkan percaya diri, keberanian, pengalaman dan tanggung jawab sang putri.
“Mereka mau latihan dan selama ini kami dukung supaya anak anak bisa terus semangat,” tutupnya
Christena Nathania Valencia
The Best Model of The Year 2024
Tribun Jatim
TribunJatim.com
SMP Negeri 2 Ngawi
Mojokerto Batik 2023
ISIK Ajak Ibu-Ibu Olah Kain Limbah Hotel Lewat Shibori dan Ecoprint, Membuatnya Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Buka Gerai di Ciputra World Surabaya, Staccato Kenalkan Koleksi Sepatu Tahun Baru Imlek |
![]() |
---|
Arumi Bachsin Tekankan Pentingnya Peran Ayah Dalam Pola Asuh Gen Z |
![]() |
---|
Nastar dan Spikoe Imlek Jadi Hantaran untuk Rayakan Tahun Baru Ular Kayu |
![]() |
---|
Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.