Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Women Support Women yang Disinggung BCL dalam Kunjungan ke Al Ula hingga Jadi Kontroversi

Inilah arti kata Women Support Women yang disinggung BCL atau Bunga Citra Lestari dalam kunjungan ke Al Ula hingga menjadi kontroversi.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram/itsmebcl
Bunga Citra Lestari pamerkan potret kecenya di kota diduga terkutuk yang berada di Madinah. Ia tuliskan kalimat bijak singgung ‘women support women’ yang langsung ramai disorot warganet. 

TRIBUNJATIM.COM - Women support women atau jika diartikan ke bahasa Indonesia menjadi wanita dukung wanita adalah salah satu kampanye dari feminisme.

Kampanye Women Support Women bertujuan agar seluruh wanita saling mendukung satu sama lain demi menguatkan persatuan dan kesatuan wanita memperjuangkan kesetaraan gender.

Kampanye Women Support Women direspons baik oleh berbagai pihak khususnya wanita.

Seperti yang telah dilakukan oleh BCL atau Bunga Citra Lestari.

Setelah menikah dengan Tiko Aryawardhana pria pilihannya, Bunga Citra Lestari atau biasa disapa BCL tak ada hentinya menjadi perbincangan publik, termasuk kehidupan pribadinya.

Selang beberapa waktu usai menikah, BCL memutuskan untuk umrah bersama Tiko serta anak dan ibunya.

Dalam kesempatan itu, BCL sempatkan untuk berkunjung ke beberapa kota di Madinah termasuk di Al Ula.

Al Ula merupakan kota bersejarah yang disebut terkutuk dan dihindari oleh Nabi Muhammad.

Sampai-sampai BCL sempat picu kontroversi lantaran datangi Al Ula tersebut.

Namun seakan tak peduli dengan pro kontra di kalangan publik, BCL malah kembali bagikan potret kecenya di Al Ula lagi seraya singgung soal “women support women”.

“Real men respect women.. Real women support women.. ~unknown~ (Pria sejati menghormati wanita.. Wanita sejati mendukung wanita)” tulis BCL dala keterangan foto kecenya.

Melihat postingan BCL tersebut, netter pun langsung ramai meninggalkan beragam komentar

. Kali ini banyak dari mereka yang notice dengan pesan BCL terkait sesama wanita yang seharusnya saling berikan dukungan ketimbang layangkan komentar julid.

Beberapa dari mereka juga kembali dibuat salfok dengan penampilan BCL tanpa singgung soal kota Al Ula.

”Caption-nya kak best @itsmebcl,” komentar seorang netter.

“This!!!! Such an important message. Thank you,” sahut yang lain.

“Dear Netijen. Please tahan jarimu comment ga enak di postingan orang. Jgn sok tau. Dia pake jasa guide professional yg udah pasti tau mana yg boleh dan ga boleh dikunjungi dlm rangkaian umroh dia. Berprasangka baik BiSA kan ? [sic!]” singgung lainnya.

”Manusia sejati adalah manusia yang memegang kata katanya,” tambah yang lain.

“Masyaallah cantik banget kk unge suka deh hijab style nya,” celetuk lainnya.

“Jng lepas hijab nya ya kak... Karna itu perintah alquran.. Skrg kan udh ada suami. Bismillah istiqomah. Dan trs berkarya,” imbuh netter yang lain lagi.

Lantas apa arti kata Women Support Women?

Kampanye Women Support Women belum seutuhnya berhasil.

Mengapa?

Karena masih adanya kesenjangan women support women.

Kesenjangan menurut KBBI adalah perihal (yang bersifat) senjang; ketidakseimbangan; ketidaksimetrisan; jurang pemisah.

Kesenjangan adalah ketidakseimbangan atau ketidakmerataan yang ada pada suatu hal.

Maka dari itu, kesenjangan women support women adalah ketidakseimbangan kampanye wanita dukung wanita yang digaungkan oleh feminis.

Apa saja kesenjangan women support women? Mari kita kupas.

Ada istilah “ Women Support Women only in her circle ”, yang artinya wanita dukung wanita hanya pada sirkel atau lingkungan pertemanannya.

Hal ini masih marak ada di masyarakat.

Bisa kita lihat masih banyak wanita yang menjelekkan wanita lain namun sangat mendukung wanita yang merupakan teman satu sirkelnya.

Hal ini tidak sejalan dengan konsep dasar Women Support Women yang menggaungkan bahwa wanita harus dukung satu sama lain tanpa melihat latar belakangnya.

Selanjutnya, masih banyaknya wanita yang menyalahkan pakaian wanita lain yang tidak sesuai norma yang berlaku.

Begitupun sebaliknya, masih banyak wanita yang mengejek wanita yang menutup auratnya dengan ekstra dan mengecapnya dengan stereotip budaya gurun.

Padahal berpakaian sejatinya adalah hak independen wanita.

Wanita bebas memakai apa saja selama dia nyaman dan tidak dipaksa oleh siapa pun.

Hal ini sangat menyalahi konsep women support women yang saling mendukung satu sama lain.

Jika pakaian masih terus menjadi perdebatan, maka kaum anti-feminisme akan semakin menolak feminisme.

Selain itu, masih bisa ditemui wanita membenci wanita lain dan menjadikannya sebagai lawan atau saingan ketika memasuki ranah percintaan.

Sejatinya rasa cemburu itu manusiawi, namun jika dibarengi dengan sikap benci maka itu sangat berlebihan.

Sikap saling menjatuhkan ketika memperebutkan lawan jenis sangat tidak sesuai dengan konsep women support women.

Banyak wanita yang menghina fisik wanita lain bahkan “bermain kotor” ketika memperebutkan lawan jenis. Women support women seharusnya menjadi penyadar wanita bahwa wanita tidak boleh benci wanita lain dengan alasan apa pun.

Dari beberapa kesenjangan women support women yang telah dipaparkan di atas, sudah sepatutnya wanita saling mendukung satu sama lain.

Hal ini agar kesetaraan gender semakin mudah diwujudkan.

Adapun sebelumnya, media sosial sempat membincangkan isu wanita mendukung wanita dalam tagar #WomenSupportingWomen.

Isu tersebut mengangkat keterlibatan para wanita di seluruh dunia mengunggah foto monokrom di media sosial, khususnya Instagram.

Setiap orang yang mengikuti tantangan #WomenSupportingWomen ini juga menulis 'tantangan diterima' pada setiap keterangan foto mereka.

Selebritas Amerika Serikat (AS) seperti Gabrielle Union, Kristen Bell dan Kerry Washington juga mengikuti tantangan ini. 

Women Supporting Women Gerakan Wanita Dukung Wanita yang Marak di Instagram. Kerry Washington ikut ramaikan tagar #WomenSupportingWomen di <a href='https://jatim.tribunnews.com/tag/media-sosial' title='media sosial'>media sosial</a> Instagram.

Mereka mengunggah foto monokrom (hitam-putih) di Instagram dengan potret diri (selfie) yang mencitrakan wanita berdaya.

Apa itu gerakan #WomenSupportingWomen?

Gerakan #WomenSupportingWomen merupakan cara bagi para wanita untuk mendukung satu sama lain dan mensyukuri diri mereka sebagai 'wanita'.

Tak hanya itu, para wanita juga merayakan pencapaian diri mereka, mensyukuri dan mendukung wanita lain yang membutuhkan melalui gerakan tersebut.

Selain mengunggah foto selfie monokrom, para wanita yang mengikuti tren ini juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat atau teman wanitanya yang telah memilih mereka (memberi tagging di Instagram atau pesan melalui direct message).

Cara kerjanya, seorang wanita memilih teman wanita lainnya (atau lebih) melalui pesan pribadi untuk mengunggah foto hitam-putih selfie dengan kalimat-kalimat pendukung tagar #WomenSupportingWomen tentang pentingnya jalinan persahabatan antar wanita dan dukungan antar wanita.

Para wanita yang mengikuti tantangan ini juga menunjukkan apresiasi mereka terhadap wanita-wanita lain yang mereka kagumi baik secara pribadi mau pun profesional.

Gerakan #WomenSupportingWomen juga bisa digunakan untuk memberi dukungan bagi wanita lain yang sedang membutuhkan.

Meski gagasan tentang #WomenSupportingWomen menyampaikan pesan-pesan positif, rupanya tidak semua wanita setuju cara tersebut sebagai upaya merayakan pencapaian diri dan mengatasi tantangan saat ini.

I just hate that women want to feel empowered and the first thing they think of is selfies

— ali segel (@OnlineAlison) July 27, 2020

"Saya pikir jika 'gerakan' ini menampilkan wanita trans, atau memamerkan bisnis dan prestasi wanita dalam sejarah, itu akan lebih masuk akal," ucap seorang pembawa acara Podcast, Ali Segel melalui akun Twitternya kepada The New York Times, Senin (27/7/2020).

Dia merasa, "Bisakah sebagai wanita kita menyamakan pemberdayaan dan solidaritas dengan lebih dari sekedar selfie?"

Menurut Segel, gerakan #WomenSupportingWomen tidak sesuai dengan apa yang dia pahami. Meski, seorang trans-wanita sekaligus aktris Candis Cayne diketahui juga telah berpartisipasi dalam gerakan #WomenSupportingWomen di Instagram.

Gerakan #WomenSupportingWomen masif di media sosial dengan ribuan orang menyampaikan rasa terima kasih, dukungan, dan doa kepada sesama wanita dengan tulus di kolom keterangan foto mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved