Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Pedot Oyot, Istilah Bahasa Jawa Dilontarkan Ganjar di Depan Kader PDIP, Viral di TikTok

Ternyata ini lho arti kata pedot oyot, istilah yang dilontarkan Ganjar Prabowo di depan Kader PDIP. Ojo Pedhot Oyot yaitu bahasa Jawa viral di TikTok.

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Calon presiden, Ganjar Pranowo, saat pidato ketika konsolidasi Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud yang digelar dengan judul Ganjar-Mahfud 45 Hari Menuju Kemenangan, di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Kata pedot belakangan ini viral di media sosial, khususnya TikTok.

Kata tersebut diucapkan oleh salah satu ODGJ binaan Purnomo yang bernama Soni.

Purnomo sendiri merupakan konten kreator TikTok yang juga berprofesi sebagai polisi.

Melalui akun pribadinya, Purnomo sering membuat konten yang menunjukkan kesehariannya saat membina para ODGJ dan orang terlantar.
 
Purnomo menjalani hal tersebut murni karena ingin membantu sesama.

Ia pun mengunggah beberapa video di akun YouTube, TikTok, dan Instagramnya dengan tujuan untuk menginspirasi masyarakat sekitar agar senantiasa berbuat baik.
 
Kata pedot yang dinyanyikan oleh Soni pun kini viral dan banyak digunakan oleh netizen.

Apa makna pedot dalam bahasa Indonesia?

Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Arti Kata Pedot dan Contoh Penggunaannya

Secara bahasa, pedot artinya putus.

Kata ini biasa digunakan dalam berbagai konteks percakapan, baik formal maupun informal.
 
Misalnya, ketika ingin mengatakan “tali itu putus”, maka Anda bisa menyelipkan kata pedot di dalamnya. Bentuk kalimatnya dalam bahasa Jawa yaitu taline pedot.

Selain itu, pedot juga bisa digunakan dalam konteks sinyal yang putus-putus.

Jika ingin mengucapkannya dalam bahasa Jawa, maka Anda bisa mengatakan “sinyale pedot-pedot”.
 
Kata pedot juga kembali viral usai capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengucapkan istilah “pedot oyot” dalam sambutannya.

Pesan ini ia sampaikan di momen apel siaga yang dihelat pada 25 Agustus 2023 di Stadion Jatidiri, Semarang.
  
Dalam pidatonya, Ganjar mengatakan, “Maka terakhir sebagaimana yang Mbak Puan pernah katakan untuk semuanya, jangan sampai kita pedot oyot. Jangan sampai perjuangan yang kita lakukan tercabut dari akarnya.”
 
Selain itu, pedot juga viral usai video milik Purnomo tersebar luas di TikTok.

Dalam videonya, Purnomo merekam seorang ODGJ bernama Soni.
 
Dalam video tersebut, Soni menyanyikan lagu pedot menggunakan nada yang diciptakannya sendiri.

Namun, Soni baru mau menyanyikan lagu tersebut jika dipancing dengan kalimat “Karena pe..”

Setelah dipancing, barulah ia menyambungkannya dengan spontan.

Liriknya sederhana dan tidak mengandung makna apapun.

Sambil diiringi nada “tak dung dung” yang keluar dari mulut Purnomo, Soni menyanyikan:

“Aselole tak dung dung tambah pedot. Tak dung dung tambah pedot.

Tak dung dung wedi pulang. Tak dung dung wedi maneh. Tak dung dung aselole. Tak dung dung pedot.”
 
Nyanyiannya ini lantas viral di TikTok. Banyak konten kreator yang memotong cuplikan videonya sambil menuliskan lirik “pedot” milik Soni tersebut.
 
Bahkan, ada TikTokers yang turut membuatkan lagu DJ Remix-nya.

Netizen pun merasa terhibur dengan nyanyian sederhana yang diciptakan oleh Soni.

Alhasil, video pedot berhasil mendapatkan like hingga puluhan ribu.
 
Dari beberapa contoh tersebut, Anda sudah bisa menelaah penggunaan kata “pedot” dalam bahasa Jawa.

Dapat disimpulkan bahwa kata ini bisa disampaikan dalam percakapan sehari-hari maupun situasi formal.

Arti Kata Pedot Oyot

Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, menyampaikan orasi politik di perhelatan Apel Siaga Pemenangan Pemilu 2024 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023) malam.

Ganjar membakar semangat para kadernya dengan orasinya yang menggebu-gebu di apel konsolidasi tersebut. 

Dalam orasinya, Ganjar memamerkan keberhasilan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat sebagai orang nomor satu di RI. 

Ia mencontohkan, keberhasilan pembangunan infrastruktur yang digagas Jokowi selama memimpin. 

Kepada puluhan ribu kader PDI Perjuangan, Ganjar meyakini jika Indonesia sedang bertransformasi menuju negara maju. 

"Selama dua periode yang merupakan salah satu kader PDI Perjuangan terbaik, Pak Jokowi berhasil melakukan terobosan yang sangat signifikan," jelas Ganjar di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (25/8/2023), dikutip dari youTube KompasTV. 

Mengihat hal tersebut, Ganjar pun meminta kepada kadernya agar tak pedot oyot atau tercabut dari akarnya (memiliki makna jangan lupa asal-usulnya/setia).

Pesan yang dikatakannya itu juga selaras dengan pesan Ketua DPP PDIP Puan Maharani

"Sebagai yang Mbak Puan katakan, jangan sampai kita pedot oyot, jangan sampai kita pedot oyot."

"Jangan sampai perjuangan yang kita lakukan ini tercerabut dari akarnya," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta agar para kader PDI-P memompa semangat untuk menerjang para sekat penghambat kemajuan negara.

"Saudara-saudara sekalian, mulai hari ini kita akan seruduk sekuat-kuatnya penghambat kemajuan negara," katanya.

Ganjar mengingatkan, Pemilu 2024 sudah di depan mata. 

Menurutnya, perjuangan yang dilakukan kader PDIP akan menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.

"Ingat 170 hari lagi perjuangan kita akan menentukan nasib perjuangan kita dan bangsa"

"Hari-hari ke depan semua langkah dan ucapan kita akan sengat menentukan," paparnya.

Turut hadir dalam apel konsolidasi tersebut, yakni Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Johan Budi, Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu.

Hadir pula Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang duduk di sebelah Puan dan Ganjar.

Senada dengan Ganjar, Puan juga meminta kepada kader agar kepemimpinan tak pedot oyot. 

Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat pidato di apel pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024 di Stadion Jatidiri, Semarang pada Jumat (25/8/2023).
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat pidato di apel pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024 di Stadion Jatidiri, Semarang pada Jumat (25/8/2023). (YouTube Tribunnews)

Puan pun mengingatkan adanya tantangan yang bakal dilalui kader dalam memenangkan Pemilu 2024.

Adapun tantangan yang dimaksud yaitu banyak pihak yang ingin partai berlambang banteng itu pecah.

"Tantangan yang akan kita hadapi untuk memenangkan Pemilu 2024 tidak ringan. Ada tantangan besar, ada perlawanan besar, kawan jadi lawan, banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah," katanya.

Puan pun mengibaratkan tantangan tersebut bagai terpaan gelombang hingga hantaman badai.

Namun, Puan menegaskan bahwa tantangan semacam itu tidak seharusnya membuat kader PDIP menciutkan nyali.

"Tapi bukan banteng namanya kalau ciut, bukan PDI Perjuangan namanya kalau takut bertempur," ujarnya.

Puan juga mengajak agar kader PDIP berjuang demi kebenaran.

Puluhan ribu kader PDIP yang hadir pun turut mendukung ajakan dari Puan tersebut.

Ojo Pedhot Oyot memiliki arti jangan potong akarnya.

Istilah tersebut juga sempat digunakan Puan kala Pemilu 2019.

Melalui Facebook pribadinya dia mengapresiasi anak muda yang tergabung dengan Komunitas Juang yang siap memenangkan partai dan memenangkan Presiden Joko Widodo kedua kalinya kala itu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita terkait arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved