Doa Malam Isra Miraj Agar Dikabulkan Segala Keinginan, Hari Ini 27 Rajab Isra Miraj 1445 H
Berikut tersaji doa malam Isra Miraj. Peristiwa penting di Bulan Rajab yang diperingati setiap 27 Rajab, jatuh pada hari ini Kamis (8/2/2024).
TRIBUNJATIM.COM - Hari ini Isra Miraj 1445 H, Kamis (8/2/2024).
Diketahui, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting di Bulan Rajab yang diperingati setiap 27 Rajab.
Isra Miraj adalah saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh yakni Sidratul Muntaha dalam waktu semalam.
Peristiwa Isra Miraj tersebut menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW dan setiap muslim wajib memercayainya.
Peristiwa Isra Miraj ini menjadi sangat penting posisinya bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa itulah Nabi mendapatkan perintah salat lima waktu.
Untuk memperingati Isra Miraj, umat Islam disarankan memperbanyak amalan doa, dzikir, sholat sunah dan sebagainya.
Baca juga: 18 Ucapan Isra Miraj dalam Bahasa Arab dan Artinya, Diperingati Besok Kamis 8 Februari 2024
Berikut tersaji bacaan doa malam Isra Miraj.
Menurut Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi'i dalam salah satu kitabnya, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz, menjelaskan doa yang bisa dipanjatkan saat malam Isra Miraj.
Ia menjelaskan bahwa siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah SWT, maka akan dikabulkan segala hajatnya, melapangkan urusannya, dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati.
Doa malam Isra Miraj:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
Arab Latin:
Allāhumma innī as'aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi'i wal 'isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da'watī yā akramal akramīn.
Artinya, "Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan."
Baca juga: Doa Ketika Hujan Agar Tak Banjir Bahasa Arab dan Terjemahan, Dibaca Nabi Muhammad saat Hujan Deras
Baca juga: Sholat Istikharah di Sepertiga Malam, Tata Cara dan Doa Setelah Sholat Istikharah, Mohon Petunjuk
Pengertian Isra Mi’raj
Menurut bahasa Arab, Isra Miraj ini biasa ditulis dengan al-'Isra' wal-Mi'raj (الإسراء والمعراج). Istilah ini terdiri atas dua kata, yaitu isra' dan mi'raj. Keduanya sendiri memiliki arti yang berbeda.
Kata isra' berasal dari kata sara yang artinya 'perjalanan malam'.
Sementara itu, mi'raj dalam bahasa Arab berarti 'kendaraan', 'alat untuk naik', ataupun 'tangga'.
Bentuk jamaknya adalah ma'arij yang berarti 'tempat-tempat naik'.
Dengan begitu pengertian Isra yang dimaksud adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsha di Palestina. Sementara pengertian kata Miraj adalah perjalanan menuju ke Sidrah al-Muntaha.
Sidrah al-Muntaha adalah satu tempat di atas langit yang tertinggi. Tempat ini bersifat ghaib dan tak terjangkau oleh pikiran manusia.
Isra Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Dalam perjalanan ini Nabi bersama dengan malaikat Jibril dengan mengendarai buraq.
Baca juga: 15 Ucapan Ramadan 2024 yang Penuh Makna, Sambut Bulan Penuh Berkah, Cocok Dibagikan ke Medsos

Sejarah singkat Isra Miraj
Melansir Gramedia.com, menurut Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin, menjelaskan adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) karena ditinggal oleh dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).
Dalam sebuah malam selepas solat isya’ Rasulullah SAW beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram. Kemudian beliau didatangi malaikat Jibril dan dada beliau di belah.
“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air ZAM ZAM, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah”. (HR Bukhari)
Setelah itu, di datangkanlah buraq yang menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq-yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya”. (HR Muslim)
Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi berisi khamar. Rasulullah SAW pun memilih susu.
“Sungguh engkau telah memilih kesucian”, kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut. Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Dalam lanjutan dari hadits shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah dijelaskan lanjutannya.
‘Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit”.
Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi. Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur. Di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya. Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka Allah memberikan Wahyu dan mewajibkan kepadaku solat lima puluh kali dalam sehari semalam. Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali dalam sehari, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa.
“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab, ”Saat 50 kali”.
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka”. “Aku akan kembali kepada Rabbku”. Lalu aku memohon,”Ya Rabb, berilah keringanan lima shalat. Lalu aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam. Aku berkata kepadanya,”Allah telah memberikan keringanan lima kali”. Musa mengatakan,”Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan”. Aku terus bolak balik antara Rabbku dengan Mudah hingga Rabbku berfirman:
“Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali shalat sama dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuk ya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya maka dicatat untuk ya sepuluh kebaikan. Barang siapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali.
Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan”. Kemudian aku turun hingga bertemu Nabi Musa lalu aku beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan,”Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi”. Aku menjawab,”Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya”.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam as
Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Ishaq as
Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as
Langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as
Langit kelima Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun as
Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa as
Langit ketujuh Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim as
Ketika telah selesai menerima perintah shalat, Nabi Muhammad SAW kembali menunggangi buraqnya untuk pulang ke Mekkah diantar dengan Malaikat Jibril. “Menurut sebuah kisah saking cepatnya Buraq ketika Nabi Muhammad SAW pulang konon katanya tempat tidur nabi masih terasa hangat”. (Abi Rachman /Nashih).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Isra Miraj 1445 H
Bulan Rajab
Nabi Muhammad SAW
Isra Miraj
doa malam Isra Miraj
TribunJatim.com
Tribun Jatim
27 Rajab
TribunEvergreen
12 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ponorogo Langsung Bebas usai Dapat Remisi Hari Kemerdekaan |
![]() |
---|
Mentor Harvard University Ajak Siswa VITA Senior High School Eksplore Peluang Tingkat Global |
![]() |
---|
Timnas Indonesia Harus Puas Tempati Peringkat 16 Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 |
![]() |
---|
Tangis Paskibraka Pecah setelah Insiden Bendera Terbalik di HUT ke-80 RI, Bupati Minta Maaf |
![]() |
---|
Balita Meninggal Akibat Ibu Kandung Selingkuh, Oknum Bank Plecit Kesal Lihat Korban saat Apel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.