Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasutri Tenggelam di Sungai Mojokerto

Nasib Pasutri yang Tenggelam di Sungai Pacet, Upaya Tim SAR Perluas Radius Pencarian hingga 40 KM

Nasib Pasutri yang Tenggelam di Sungai Pacet, Upaya Tim SAR Perluas Radius Pencarian hingga 40 KM

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
Jenazah Ririn ditemukan di sungai Desa Kutoporong, Bangsal sejauh 13 kilometer dari lokasi kejadian Sungai Kalibanyak, Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Tim SAR gabungan Basarnas terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban Pasutri asal Kota Mojokerto yang hanyut di aliran Sungai Kalibanyak, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet.

Radius pencarian pun diperluas hingga 40 kilometer dari lokasi kejadian menuju Muara Telocor di Kabupaten Sidoarjo.

Koordinator Lapangan Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin menjelaskan pencarian dihari ketiga, korban atas nama Ari Budi Yuwono (53) belum ditemukan.

Sang istri Ririn Martiningsih (53) warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, kota Mojokerto ditemukan dalam kondisi meninggal, pada Sabtu (10/2/2024) sore.

Jenazah korban ditemukan sekitar 13 kilometer dari lokasi kejadian, tepatnya di Sungai Desa Kutoporong, Kecamatan Bangsal.

"Pencarian korban (Ari Budi Yuwono) hanyut di Sungai Kalibanyak, Pacet memasuki hari ketiga. Radius pencarian diperluas dari Sungai Brantas ke muara menuju laut, dari lokasi kejadian kurang lebih hampir 40 kilometer," jelasnya.

Ia menjelaskan radius pencarian korban diperluas lantaran dari informasi warga melihat sesosok jenazah yang hanyut di aliran Brantas (Sungai Sadar), Desa Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, pada Minggu (11/2) malam kemarin.

Sehingga pencarian dihari ketiga ini difokuskan dengan penyisiran menggunakan perahu karet, mulai Sungai Brantas di Jembatan Krembung yang mengarah ke Porong, Kabupaten Sidoarjo.

"Jadi kita turunkan perahu karet dari Jembatan Tanjangrono ke sungai Porong, mengarah perbatasan sungai dengan laut di Muara Telocor," ucap Ainul.

Dikatakan Ainul, banyak percabangan sungai di lokasi kejadian diduga menyebabkan kedua korban terpisah.

Terlebih saat itu kondisi hujan deras yang membuat arus sungai meluap.

Kondisi medan di aliran sungai juga menjadi kendala dalam pencarian korban.

"Kondisi sungai jeram, bebatuan, arusnya deras, ada yang dangkal dan dalam sehingga tidak memungkinkan menggunakan perahu rafting/ karet.

Pencarian di lokasi dilakukan manual, dengan turun ke sungai menggunakan pelampung," pungkasnya.

Proses pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari kedepan.

Tim SAR Basarnas yang melibatkan 40 personel gabungan dari TNI/Polri, BPBD, potensi relawan se- Mojokerto berkoordinasi dengan Pemda setempat dan keluarga korban untuk pencarian tersebut.

"Sesuai SOP pencarian korban selama tujuh hari, jika tidak ada tanda-tanda atau tidak ditemukan maka kita evaluasi bersama perangkat setempat dan keluarga. Kita upayakan pencarian korban untuk empat hari kedepan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved