Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lifestyle

Berkreasi, Sulap Kain Sprei Bekas Hotel Jadi Totebag dengan Teknik Ecoprint

Midtown Hotels Indonesia memperpanjang umur sprei bekas yang sudah tidak dipakai di kamar hotel menjadi barang yang berguna.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Midtown Hotels Indonesia
Midtown Hotels Indonesia memperpanjang umur sprei bekas yang sudah tidak dipakai di kamar hotel menjadi barang yang berguna. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Midtown Hotels Indonesia memperpanjang umur sprei bekas yang sudah tidak dipakai di kamar hotel menjadi barang yang berguna.

Berkat workshop daur ulang, kain linen lama tersebut dapat menemukan penerapan baru hanya dengan kreatifitas.

Mendaur ulang sprei bekas dilakukan Midtown Hotels Indonesia untuk mendukung ARKOM Jatim, sebuah yayasan pada kepedulian lingkungan.

Kegiatan dilakukan dengan memberikan kain sprei bekas yang sudah tidak dipakai untuk diolah kembali menjadi tote bag.

Tote bag tersebut akan mereka bagikan sebagai souvenir dalam agenda pembahasan isu-isu lingkungan, diskusi menciptakan hunian dan ruang tata kota yang baik sekaligus eco friendly.

“Kami memang bermaksud untuk membangun ekosistem yang baik dan berkesinambungan baik di dalam manajemen dan masyarakat sekitar, berkegiatan bersama dan saling memberikan dukungan”, ucap Donny Manuarva selaku Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia, belum lama ini.

Workshop ini melibatkan perwakilan Hotel Midtown Surabaya, Crown Prince, Verwood Hotel & Serviced Residence dan Midtown Residence membatik dengan teknik ecoprint pada kain linen sprei bekas.

Aneka macam warna, ukuran dan bentuk dedaunan-pun tak lupa turut dibawa untuk dijadikan motif yang akan ditempel diatas kain sprei bekas tersebut.

“Teknik ini dilakukan dengan cara pounding, memukul dedaunan menggunakan palu”, terang Galuh selaku Mentor dari sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Keliling Artspace. 

Peserta memilih daun sesuai keinginan, kemudian menata dan memukulnya dengan palu hingga daun mulai lunak.

Dari teknik ini, akan memunculkan pewarna alami daun dan dapat menempel terserap di kain.

“Tidak semua daun bisa menghasilkan cetakan sempurna karena kandungan pigmen atau zat warna daun bisa berbeda-beda, tektur daun yang halus juga harus dihindari,” tambah Galuh.

Selain pewarna alam dari daun, kreasi daur ulang menggunakan teknik ecoprint ini bisa dikombinasikan dengan pewarna bunga.

Memunculkan warna cantik alam pada hasil akhir. Seperti bunga telang, yang berwarna ungu atau daun kelor yang membentuk motif daun kecil berwarna hijau.

Selain memilih daun dan warna bunga, dalam workshop ini juga dijelaskan terkait teknik mengetuk daun.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved