Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Gaslighting Playing Victim hingga Guilt Tripping, Waspada Sering Terjadi di Tempat Kerja

Simak selengkapnya 3 arti kata manipulasi psikologi, mulai dari gaslighting, playing victim hingga guilt tripping.

VectorStock
Ketahui arti kata gaslighting - Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang biasanya terjadi dalam hubungan yang tidak sehat. 

TRIBUNJATIM.COM - Tribunners kali ini kita akan mengulas beberapa kata yang termasuk manipulasi psikologi.

Manipulasi psikologi menjadi salah satu hal yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari.

Itu menjadi salah satu taktik seseorang dalam mempermainkan titik lemah emosi orang lain dengan menciptakan skenario yang telah dilakukan.


Tujuannya, agar kamu merasa bersalah, tidak percaya diri, gelisah dan lain sebagainya.

Aksi manipulasi psikologi ini menjadi ciri-ciri hubungan yang tidak sehat. Jika kamu berada di dalam lingkungan toxic seperti itu, bisa dipastikan kerjaan kamu jadi tidak maksimal.

Nah, saat kamu mengalaminya, kamu perlu menambah wawasan tentang istilah manipulasi psikologi yang sering dilakukan seseorang.

Baca juga: Arti Kata Ani-ani, Tengku Dewi Bongkar Chat Mesra Suaminya dengan Ani-ani, Andrew Andika: Kapok Aku


Cek 3 arti kata manipulasi psikologi, mulai dari gaslighting, playing victim hingga guilt tripping:

1. Playing Victim

Playing victim ketika seseorang merasa menderita akan suatu hal, meskipun bukti menunjukkan sebaliknya.


Itu adalah sebuah sikap seseorang yang dengan sengaja menimpakan kesalahan pada orang lain.

Mereka juga merasa tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi pada dirinya.

Orang dengan perilaku ini biasanya merasa hidup tidak adil dan tidak berdaya dalam mengubah keadaan.

Akibatnya, mereka mungkin terjebak dalam pola pikir negatif dan kesulitan mencari solusi atau jalan keluar. 

Seseorang biasanya melakukan perilaku ini untuk memanipulasi orang lain, mencari perhatian, hingga lari dari tanggung jawab. 

Orang yang memiliki sifat playing victim atau victim mentality akan sangat sulit ketika diberi tanggung jawab dan kepercayaan.

Mereka cenderung memiliki sifat sering menyalahkan orang lain, tidak ingin dibebani tanggung jawab dengan banyak alasan, dan selalu menghindar dari kesalahan yang diperbuatnya.

Sebenarnya, ada banyak hal buruk yang akan menimpa setiap orang, bahkan meski ia adalah orang paling baik sekalipun.

Namun, ketika hal buruk terus saja terjadi pada kehidupan seseorang, barangkali itu menjadi awal di mana mereka menanamkan pikiran negatif bahwa hidup tidak pernah berpihak padanya, dan dunia seolah-olah tidak menginginkan kehadirannya.

Tentu, ini menjadi preseden buruk jika terjadi di lingkungan pekerjaan kan?

Baca juga: Arti Kata Manipulatif, Teuku Ryan Sebut Ria Ricis Manipulatif Terkait Izin Temui Anak: Tidak Bebas

2. Guilt Tripping

Apakah kamu sering dibuat merasa bersalah hingga tidak enak karena seolah-olah kamu yang salah padahal tidak demikian?


Itu artinya, kamu sudah terkena guilt tripping.

Guilt tripping atau rasa bersalah sering muncul dalam hubungan, baik itu hubungan romantis, persahabatan, hubungan profesional, ataupun hubungan keluarga.

Perlu diwaspadai, guilt tripping merupakan bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis yang dibuat secara hati-hati. Tindakan tersebut dilakukan dengan menimbulkan rasa bersalah pada salah satu pihak dalam hubungan.

Biasanya, orang yang melakukan guilt tripping tahu pasti, bahwa apa yang mereka lakukan (membuat orang lain merasa bersalah), sebagai senjata untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang lain. 

Guilt tripping saat ini juga dipandang sebagai salah satu jenis intimidasi.

Tindakan guilt tripping sering kali tidak langsung dan sulit dikenali. Terkadang, bentuk manipulasi psikologis ini dapat terjadi dalam perilaku pasif, pasif-agresif, atau agresif terhadap target atau korban.

Perilaku tersebut dapat mencakup isolasi, perlakuan diam (silent treatment), atau antagonisme eksplisit.

Baca juga: Arti Kata TFT yang Viral di TikTok, Ternyata Ada 2 Makna, Satunya Berkaitan dengan Game Viral 2024

3. Gaslighting

Pernah mendengar istilah gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang biasanya terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.

Bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan dapat mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya tidak yakin dengan dirinya sendiri.

Perasaan ragu dan mempertanyakan diri sendiri seiring waktu akan melemahkan psikologi korban dan membuatnya mempertanyakan realitas.

Akibatnya, korban pun akan mengalami kecemasan, depresi, sampai mental breakdown.

Siapa saja bisa menjadi pelaku gaslighting, mulai dari keluarga, teman, pasangan, atasan, public figure, sampai orang asing di media sosial.

Namun, pelaku yang melakukan gaslighting kemungkinan adalah mereka yang memiliki kelainan psikologis yang disebut gangguan kepribadian narsistik.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa bahwa dirinya adalah yang paling penting.

Mereka tidak peduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut dapat bermanfaat bagi diri mereka.

Pelaku gaslighting biasanya juga adalah orang yang pandai berbohong. Mereka dapat bersikap manipulatif dengan membuat diri mereka seolah-olah tidak bersalah.

Malahan mungkin si korban yang akan merasa bersalah karena sudah berpikiran buruk tentang pelaku.

Namun, hal itu sebenarnya adalah taktik pelaku untuk membuat korbannya merasa tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.

Nah, apakah kamu mengalami sejumlah hal tersebut di tempat kerja?

Itu artinya, sudah waktunya untuk merenungi apakah kamu akan melanjutkan bekerja di tempat itu atau tidak ya, Tribunners.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com

Berita seputar arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved