Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Bojonegoro 2024

Perlu Dukungan Kelompok Lain, PKB Tak Hanya Andalkan Suara Nahdliyin di Pilkada Bojonegoro 2024

Perlu dukungan dari kelompok lain, PKB tidak hanya akan mengandalkan suara Nahdliyin di Pilkada Bojonegoro 2024 mendatang.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Sekretaris DPC PKB Bojonegoro, Abdullah Umar, 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Suara dari organisasi masyarakat (ormas) akan dikeruk secara politis pada Pilkada Bojonegoro 2024 mendatang.

Dua di antaranya, ormas keagamaan yang anggotanya mencapai jutaan. Yakni, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang selama ini dilekatkan dengan NU, selalu tampak percaya diri tiap pesta demokrasi lima tahunan ini.

Sebab, partai politik yang didirikan almarhum Gus Dur tersebut seolah-olah sudah pasti akan mendapat suara dari NU atau para Nahdliyin.

Bahkan, ada kredo yang cukup populer saban tahun politik. Bunyinya, PKB adalah NU dan NU adalah PKB, keduanya muskil dipisahkan.

Sekretaris DPC PKB Bojonegoro, Abdullah Umar tak menampik kredo tersebut.

Namun, tak ingin lengah dengan kredo yang menguntungkan pihaknya itu.

"Kami tak akan mengandalkan Nahdliyin saja dalam Pilkada Bojonegoro 2024 mendatang," tegasnya kepada TribunJatim.com, Kamis (16/5/2024).

Umar, sapaannya mengemukakan, pihaknya juga perlu suara atau dukungan dari kelompok lain untuk memenangkan Pilkada Bojonegoro 2024.

Baca juga: KPU Trenggalek Lantik 70 PPK untuk Pilkada Serentak 2024, Hampir Setengahnya adalah Orang Baru

"Salah satunya ya Muhammadiyah," jelas politisi yang berdomisili di Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro ini.

Umar mengklaim, sejauh ini DPC PKB Bojonegoro telah menjalin komunikasi-konsolidasi yang baik dengan ormas bentukan Ahmad Dahlan tersebut.

“Hubungan Muhammadiyah dengan kami bagus. Saya yakin mereka akan support kami di Pilkada Bojonegoro 2024 nanti," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro belum dapat dimintai keterangan terkait klaim Umar tersebut.

Wakil Ketua PDM Bojonegoro, Solikin Jamik yang biasa menjadi juru bicara belum merespons pesan konfirmasi yang dikirimkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved