Berita Banyuwangi
Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah, Omahseum Banyuwangi Jadi Saran Edukasi dan Wisata
Momentum peringatan Hari Museum Sedunia yang jatuh setiap 18 Mei berlangsung istimewa di Banyuwangi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Momentum peringatan Hari Museum Sedunia yang jatuh setiap 18 Mei berlangsung istimewa di Banyuwangi.
Hal ini dikarenakan bersamaan dengan dibukanya museum baru yang menyajikan sejumlah koleksi bersejarah yang berkaitan dengan Blambangan sejak abad 13.
Museum tersebut bernama Omahseum yang beralamat di Jalan Widuri, No. 21, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Museum tersebut diinisiasi oleh seorang kolektor bernama Thomas Racharto.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang meresmikan langsung Omahseum itu mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, hal tersebut menjadi sarana edukatif dan destinasi wisata baru.
“Saya sangat senang atas inisiatif Pak Thomas Racharto dan keluarga. Ini dedikasi yang penting untuk wahana edukasi dan wisata sejarah bagi siapa saja yang ingin mengenal Banyuwangi,” ungkap Ipuk.
Ipuk menyebutkan, pemerintah daerah siap untuk mengintegrasikan Omahseum dalam program-program promosi pariwisata di ujung timur Jawa ini. Apalagi, letak Omahseum yang berada di jalur wisata menuju ke Ijen dan Desa Adat Osing Kemiren.
“Masyarakat bisa menikmatinya sejumlah museum. Selain di Museum Blambangan dan Museum PIGGI (Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen), juga bisa ke Omahseum,” jelas Ipuk.
Omahseum sendiri merupakan inisiatif dari Thomas Racharto. Ia adalah seorang kolektor yang banyak mengoleksi benda-benda kuno sejak 1971. Setelah bergelut puluhan tahun, ia memiliki tak kurang dari 1.200 koleksi.
Ribuan artefak Balambangan kuno seperti lingga, kendi, manik-manik, kitab kuno, keris, pedang, sampai fosil-fosil tersaji di Omahseum.
Salah satunya yang menarik adalah naskah kuno Lontar Sritanjung. “Ini akan diajukan oleh Perpustakaan Daeran sebagai IKON (Ingatan Kolektif Nasional) ke Perpustakaan Nasional,” ungkapnya.
Lontar Sritanjung merupakan naskah yang diyakini sebagai legenda asal usul nama Banyuwangi. Naskah ini merupakan koleksi langka dan memiliki arti penting bagi sejarah dan kepercayaan masyarakat Blambangan
Hari Museum Sedunia
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Omahseum
berita Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani
| Tanaman Cengkeh Alami Kerusakan, Perkebunan di Banyuwangi Lakukan Peremajaan Demi Pulihkan Produksi |
|
|---|
| Dukung Program Nasional Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Segini Lahan yang Disiapkan Banyuwangi |
|
|---|
| Cakupan TPS 3R Balak Banyuwangi Kian Meluas, Kini Mengcover 37 Desa di Enam Kecamatan |
|
|---|
| Handphone Prajurit TNI di Banyuwangi Dicek Mendadak, Antisipasi Judi Online |
|
|---|
| Aksi Heroik Selamatkan Penumpang, Kru Kapal Dharma Ferry 1 Dapat Penghargaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.