Berita Entertainment
Ikang Fawzi Keluhkan Layanan Antre 6 Jam, BPJS Kesehatan Alasan Ada Gangguan & Libur Panjang
Ikang Fawzi mengeluhkan pelayanan kantor BPJS Kesehatan yang membuatnya harus mengantre enam jam.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ikang Fawzi curhat soal layanan BPJS Kesehatan yang harus antre sampai enam jam.
Curhat Ikang Fauzi antre enam jam di layanan BPJS Kesehatan itu pun viral di media sosial.
Mengetahui hal ini, BPJS Kesehatan buka suara mengenai penyebabnya.
Awalnya, aktor sekaligus penyanyi senior tersebut mengeluhkan pelayanan kantor BPJS Kesehatan yang membuatnya harus mengantre selama enam jam.
Ia mengungkapkannya di akun Instagram pribadi Ikang Fawzi.
Sementara layanan yang lamban ini terjadi di kantor cabang BPJS Kesehatan wilayah Tangerang Selatan.
Pada video yang berdurasi sekitar satu menit tersebut, terlihat para peserta BPJS Kesehatan tengah mengantre.
Mereka menunggu giliran namanya dipanggil untuk ke loket pelayanan.
Kursi-kursi yang disediakan juga tampak penuh oleh peserta yang menunggu.
"Hai, hari ini dari pagi gue ngantri di BPJS Kesehatan di Tangsel di BSD," ucap Ikang Fawzi.
Ia mengantre dari jam 9 pagi, namun baru dipanggil sekitar jam 3 sore.
"Ngantre dari jam 9-an, baru dapat jam 3-an. Ini juga belum, bentar lagi," tambah dia dalam video yang dia unggah.
Ikang Fawzi menyebut, keluhan ini disampaikan dengan harapan layanan BPJS Kesehatan semakin baik ke depannya.
Mengingat layanan ini sangat dibutuhkan banyak orang dari kalangan manapun.
Baca juga: Hidup Sendiri, Artis Antre BPJS saat Operasi Usus Buntu, Disuruh Bedrest Malah Kerja: Cari Uang
"Luar biasa ini produk sangat dibutuhkan buat rakyat Indonesia," tuturnya.
"Semoga makin baik produknya dan semoga pelayanannya makin baik," imbuh Ikang Fawzi.
"Sabar-sabar, namanya juga rakyat harus sabar," tambahnya.
"Rakyat ngantri di BPJS Tangsel...Berjuang Sehat Guyz! Asyiiiik!" tulis unggahan Ikang Fawzi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah buka suara.
Ia mengaku, pada Senin (13/5/2024), Ikang Fawzi mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk mengurus pengaktifan kembali status kepesertaannya menjadi segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
Namun saat itu sedang terjadi gangguan pada aplikasi kepesertaan di kantor BPJS Kesehatan.
Sehingga proses layanan menjadi memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Bapak Ahmad Zikang Fawzi dan keluarganya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (26/5/2024).
Dia melanjutkan, dengan adanya kendala teknis tersebut, pegawai BPJS Kesehatan telah meminta maaf dan menjelaskan kondisinya.
Pegawai juga menawarkan solusi lain kepada Ikang Fawzi.
Yakni menggunakan kanal Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) supaya pengurusan administrasi anak Ikang Fawzi dapat dilakukan.
Namun, kata dia, Ikang Fawzi tetap memilih untuk mengantre di kantor BPJS Kesehatan dan memperoleh layanan yang diperlukannya sampai tuntas.
"Dapat kami pastikan bahwa gangguan tersebut hanya berlangsung pada hari itu."
"Selanjutnya sampai dengan saat ini layanan di kantor BPJS Kesehatan telah kembali berjalan normal," jelasnya.
Selain kendala teknis, Rizzky juga menyebut, antrean terjadi karena adanya libur panjang dan cuti bersama selama empat hari sebelumnya, yakni pada 9 sampai 12 Mei 2024.
"Ada lonjakan jumlah peserta yang datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk melakukan layanan administrasi kepesertaan pada hari Senin 13 Mei 2024."
"Akibat tertunda selama empat hari libur sebelumnya," tuturnya.

Sementara itu, curhatan warga yang lebih pilih berobat ke Malaysia daripada di Indonesia, juga viral di media sosial.
Bukan tanpa alasan, ia pun menjabarkan alasan ia memilih berobat ke Malaysia daripada di Indonesia.
Diakuinya, biaya berobat di Malaysia lebih murah dan fasilitas bagus ketimbang Indonesia.
Hal itu diketahui dari posting-an yang diunggah akun X @kekocakandunia.
Seorang warga tersebut mengungkapkan alasannya lebih pilih berobat di Malaysia.
Alasan pertama memilih berobat di Rumah Sakit Malaysia karena mahalnya biaya berobat di rumah sakit swasta Indonesia.
Hal itu dibuktikannya lewat sejumlah tagihan yang nilainya mencapai Rp600 juta.
Biaya tersebut meliputi biaya tindakan operasi hingga perawatan atas penyakit kanker yang diderita ibunya.
Meski tidak dijelaskan secara rinci besarnya biaya pengobatan sang ibunda, warga tersebut akhirnya memilih berobat ke luar negeri dibandingkan di Indonesia.
"Kalo gak nekat bujuk mama operasi di Malaysia aku ga akan tau kalo...," tulis warga tersebut.
"Pas di Indo udah disuru nyiapin uang 600 juta buat operasi + treatment cancer," tambahnya.
"Kira2 ada yang bisa nebak gak kami habis berapa di Malaysia? Jawabannya ada di slide terakhir ya," tulisnya.
Dalam posting-an selanjutnya, dirinya pun membeberkan alasan membawa ibunya berobat ke Rumah Sakit Mahkota Medical Center, Malaysia.
Alasan pertama adalah fasilitas rumah sakit, khususnya kamar rawat inap.
Baca juga: Keluhkan Dokter Tak Kunjung Datang, Pasien Operasi Mata Kecewa Ditelantarkan sampai Bawa Kasur
Meski kamar tersebut dikhususkan untuk empat orang pasien, namun kondisinya sangat baik.
Biaya kamar rawat inap itu pun dinilainya terbilang terjangkau, yakni Rp300.000 per malam.
"Kamar untuk 4 orang tapi sebagus dan sebersih ini!" tulisnya.
"Ini biaya kamar rawat inapnya tadi untuk 4 orang 300 ribuan, tapi sebagus dan sebersih itu," tambahnya.
Tak hanya fasilitas yang bagus, dokter dan perawat di Rumah Sakit Mahkota Medical Center katanya sangat ramah.
Para tenaga medis pun diungkapkannya sangat fasih berbahasa Indonesia.
Sehingga menurutnya, warga Indonesia yang berobat di sana tidak perlu khawatir terkendala bahasa.
"Dokternya dan suster2nya pinter Bahasa Indonesia, jadi ga perlu khawatir bahasa dan mereka super telaten jelasinnya gak pake acara nakut2in," ungkapnya.
Benar saja, berdasarkan pengamatannya, 75 persen pasien yang berobat di Rumah Sakit Mahkota Medical Center adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
"75 persen pasien di sini orang Indo (for real!)," tulisnya.

Selain itu, akses trasnportasi dari dan menuju Rumah Sakit Mahkota Medical Center sangat mudah.
Rumah sakit katanya bisa diakses menggunakan angkutan umum, mulai dari bus hingga taksi online.
Biayanya pun bisa disesuaikan dengan kelas transportasi yang dipilih.
"Kalau mau berobat ke sini ga usah bingung gonta ganti transportasi, naik bis KLIA bisa direct ke sini," ungkapnya.
"Kalau mau naik grab bisa juga mulai 1-1,7 juta tergantung yang regular/ big car. Kalo mau yang ekonomis lagi ya bis, tapi aku kurang tau harganya, tapi kayaknya 100-150 ribu," bebernya.
Setelah menjalani perawatan sekaligus berwisata di Malaysia, warga itu pun mengunggah total biaya berobat ibunya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center.
Total biayanya ternyata hanya Rp65 juta, sudah meliputi tindakan operasi, perawatan, hingga dokter.
Total biaya tersebut sangat berbanding jauh dengan biaya berobat di Indonesia yang mencapai Rp600 juta.
"Ini biaya yang harus dikeluarkan, sekitar 65 juta rupiah. Total keseluruhan biaya operasi dan treatment selama rawat inap, dokter dan kamar," ungkapnya.
"Untuk biaya dokter utamanya sendiri sekitar 3000 RM atau 10 jutaan rupiah," tambahnya.

Posting-an itu pun disambut ramai masyarakat.
Beragam pendapat disampaikan dalam kolom komentar.
@SonyAndrio: Liburan lebih murah ke luar negeri, berobat lebih murah ke luar negeri. Mau jadi apa kitaaaa
@ladybloem: a little tips buat yg pingin berobat / MCU di luar negeri, better pakai agent atau healthcare consultant aja. toh ga bayar biaya apapun ke agentnya, tapi bisa dapet fasilitas lebih baik (anjem bandara, free penginapan (johor only), administrasi diurusin semua, dll).
@kura2giok: Saya yakin banyak dokter di Indonesia yang baik dan hebat2… masalahnya ada di sistim.
Bagaimana bisa harga di Bangkok dan Penang lebih murah dengan pelayanan yang lebih baik daripada di Indonesia? Apa peran IDI di sini, sepertinya lebih banyak memberatkan daripada membantu dokter… senioritas juga tinggi, kalau mau minta second opinion sulit karena mereka gak mau berbeda dari rekan sejawat…
@zenn0006: Malah di Indonesia ada dr yg pernah bilang 'bpk itu sdh kena kanker ngapain berobat, sebentar lagi sudah dipanggil sama Tuhan jg. Mau dibawa sampai ke luar negeri pun gak akan bisa sembuh. Lebih baik uang yg buat berobat disumbangkan aja'.
Jujur sebagai keluarga sakit banget dgr dr ngomong gini.. apalagi pasiennya pasti sakit banget.. Dr itu kan harusnya nyemangatin ya biar semangat sembuh, tp dia gak. Banyak loh pasien kanker sekarang yg beneran sembuh
Ikang Fawzi
BPJS Kesehatan
Tangerang Selatan
Rizzky Anugerah
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Menteri Seenaknya Tukar Kursi Pesawat Meski Sudah Ditolak, Sang Artis Protes: Sesepele Ini |
![]() |
---|
Angelina Sondakh Bongkar Kondisi DPR di Eranya Permainan Kekuasaan: Orang Idealis Kalah Set |
![]() |
---|
Arya Khan Kritik Capcay Pinkan Mambo Kemahalan, Bayar Rp200 Ribu Dapat Sebaskom di Warteg |
![]() |
---|
Marshel Widianto Hapus Video Kampanye Damai, Bantah Terima Fee Buzzer Rp150 Juta: Tidak |
![]() |
---|
Chelsea Olivia Ngamuk ART Kepergok Mabuk hingga Mencuri, Bajunya Dipakai Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.