Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Maladewa Larang Warga dan Pemegang Paspor Israel Masuk Negaranya, Tanda Protes Serangan di Palestina

Warga dan pemegang paspor Israel dilarang masuk ke negara Maladewa. Hal ini sebagai tanda proten Pemerintah Maladewa terhadap serangan di Gaza.

Dok. Pixabay/David Mark
Ilustrasi Maladewa. 

Pada 2023, hampir 11.000 warga Israel mengunjungi Maladewa atau setara dengan 0,6 persen dari total kunjungan wisatawan.

Pada 2024, kunjungan warga Israel ke Maladewa turun menjadi 528 dalam kuartal satu 2024.

Jumlah tersebut turun 88 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

Negara tersebut pernah melakukan penerapan larangan terhadap wisatawan Israel.

Namun, larangan tersebut dicabut pada awal 1990-an.

Maladewa juga pernah berupaya untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010.

Namun, upaya normalisasi tersebut dibatalkan setelah tergulingnya Presiden Maladewa Mohamed Nasheed pada Februari 2012.

Baca juga: Irlandia, Norwegia dan Spanyol Akui Negara Palestina, Israel Ngamuk Peringatkan Konsekuensi Parah

Solidaritas Maladewa untuk korban perang di Palestina

Sebagai informasi, Maladewa memiliki penduduk mayoritas muslim dan publik marah atas perang yang terjadi di Gaza sampai Raffah, Palestina.

Saat ini Muizzu juga sedang menyiapkan penggalangan dana untuk membantu warga Palestina.

Presiden Maladewa berencana mengadakan rapat umum nasional dengan slogan Falastheenaa Eku Dhivehin, yang memiliki arti Warga Maladewa Bersolidaritas untuk Palestina.

Keputusan tersebut muncul beberapa hari setelah Muizzu mengutuk serangan Israel di kamp pengungsian Rafah, Palestina.

Serangan Israel ke Rafah menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina dan melukai lebih dari 200 orang.

Artikel telah tayang di Kompas.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved