Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasib 68 Warga Keracunan Usai Menyantap Hidangan Hajatan Tetangga, Ambulans Lalu Lalang

Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto mengatakan, jumlah korban yang merasakan gejala keracunan semakin bertambah sejak semalam mencapai 68 orang

Editor: Torik Aqua
pexels.com/Stephen Andrews
Ilustrasi infus rumah sakit - 68 warga mengalami keracunan diduga setelah memakan hidangan hajatan di Bogor 

TRIBUNJATIM.COM - Puluhan warga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan hajatan.

Warga di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akhirnya dilarikan untuk mendapatkan perawatan, Rabu (19/6/2024) siang.

Keracunan itu diduga bersumber dari hidangan hajatan yang disajikan di kampung tersebut.

Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto mengatakan, jumlah korban yang merasakan gejala keracunan semakin bertambah sejak semalam, hingga pagi ini tercatat korban keracunan sebanyak 68 orang.

Baca juga: Nasib Tukang Masak Keracunan Masakan Sendiri di Bogor, Jarang Masak Buat Acara Besar, Baru Pertama

"Total jumlah warga yang mengalami dugaan keracunan itu ada 68 orang. Sampai pagi ini mayoritas sudah pulang," ujar Oman saat dikonfirmasi, Kamis (20/6/2024).

Masyarakat kampung seketika disibukan dengan lalu lalang ambulans untuk mengevakuasi warga yang mengalami gejala keracunan ke puskesmas setemlat maupun rumah sakit.

Oman menjelaskan, kejadian keracunan massal ini bermula dari sejumlah masyarakat yang mengalami gejala keracunan yang bersamaan.

Gejala seragam seperti mual, muntah-muntah, pusing, hingga gangguan pencernaan dialami oleh sebagian warga pada Rabu (19/6/2024) sore.

“Awalnya ada warga yang mual terus, tapi jumlahnya semakin bertambah. Ada yang dibawa ke Puskesmas, klinik sama rumah sakit," paparnya.

Setelah diselidiki, masyarakat yang mengalami gejala seragam itu merupakan warga yang membantu kelangsungan hajatan tetangganya sendiri.

Mereka mengaku menyantap hidangan hajatan pada siang hari sebelum mengeluh gejala keracunan pada sore harinya.

“Hajatannya hari ini, gak terlalu besar juga jadi hanya keluarga besar. Acaranya jam 12.00 WIB, jam 18.00 WIB baru ada keluhan mual," sebut Oman.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa keracunan massal ini, tapi masyarakat mengalami dehidrasi akibat gangguan pencernaan sehingga harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

“Memang beredar kabar ada yang meninggal. Tapi jangan dikaitkan yang meninggal itu karena keracunan. Memang hari ini ada yang meninggal, tapi beliau itu sudah tua dan sakitnya sudah lama. Gak datang ke hajatannya juga," tandasnya.

Sementara itu kasus keracunan lainnya juga pernah terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved