Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat

Pilih skincare pasaran atau krim dokter? dokter spesialis kulit jelaskan produk yang kebih efektif untuk mengatasi jerawat.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Dokter spesialis kulit, kelamin dan estetika, dr Shinta Dewi, Sp.DVE menjelaskan perbedaan skincare yang dijual bebas dan krim dokter, 2024. 

Dicontohkan dr Shinta bahwa jerawat yang muncul karena hormonal, misal saat menstruasi atau pubertas. 

“Kalau misal jerawat muncul dengan gangguan mentruasi, sebagai dokter bisa memberikan obat terapi hormonal tapi misal jerawat hormonal muncul satu atau dua dan terkontrol, bisa dengan krim OTC,” ucapnya.

Ia menyebut, beberapa pasien datang dengan keluhan berjerawat yang tak kunjung sembuh padahal sudah menggunakan beberapa krim dijual bebas.

Menurutnya, jerawat memiliki banyak faktor, pun dengan penggunaan krim OTC yang dinilai tidak dapat seketika menyembuhkan jerawat.

“Kandungan dari skincare OTC tidak bisa langsung menyembuhkan jerawat. Memang perlu waktu. Misal tidak membaik, atau tidak ada perubahan, bisa langsung ke dokter,” sebutnya.

Sebab, dalam masalah jerawat juga tak jarang disertai dengan bekas jerawat yang menimbulkan masalah pigmentasi, bekas jerawat merah, atau bahkan bopeng.

“Kalau sudah bopeng akan lebih susah menghilangkan bopengnya dari pada bekas jerawat yang berwarna,” sebutnya. 

dr Shinta juga menyarankan kepada masyarakat untuk terus mengecek kandungan pada skincare yang dijual bebas dengan menyesuaikan kondisi kulit wajah. 

Harus mengetahui tipe atau jenis kulit, misalnya berjerawat, kering, dan sebagainya.

Apabila keadaan tidak membaik dengan krim OTC, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Harus dilihat apa sudah BPOM, karena banyak banget juga krim yang belum BPOM dan itu berbahaya, kandungan juga dicek, apalagi setelah memakai dan jerawat tambah banyak, sebaiknya stop krim tersebut,” tutup dr Shinta.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved