Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat
Pilih skincare pasaran atau krim dokter? dokter spesialis kulit jelaskan produk yang kebih efektif untuk mengatasi jerawat.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Dalam perawatan kulit berjerawatan dan menjaga agar tetap sehat, membutuhkan penggunaan produk skincare maupun krim dokter, Kamis (4/7/2024).
Namun, beberapa orang mungkin dihadapkan kebingungan antara memilih produk skincare yang dijual bebas di pasaran, atau perawatan dokter yang lebih efektif dalam permasalahan jerawat.
Dokter spesialis kulit, kelamin dan estetika dr Shinta Dewi, Sp.DVE mengungkapkan, krim yang dijual bebas disebut juga over the counter atau OTC mengandung BPOM.
Produk skincare pasaran tidak memerlukan resep dokter.
Krim tersebut biasanya ada yang dikhususkan untuk permasalahan jerawat.
“Beberapa pasien dengan kondisi berjerawat menggunakan krim OTC ini efektif, tapi harus tahu bahwa jerawat itu penyebabnya multifaktor,” ujarnya melalui wawancara daring bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Surabaya.
Umumnya, kemasan di produk skincare pasaran mencantumkan kandungan bahan-bahan, agar konsumen mengetahui bahan yang cocok digunakan.
Sedangkan formulasinya cenderung lebih ringan dibanding krim dokter.
Hal ini juga yang membuat produk skincare di pasaran tidak cukup ampuh untuk mengatasi jerawat pada suatu kondisi tertentu.
Baca juga: Jangan Salah! Ini Cara Pakai Acne Patch untuk Jerawat, Hanya 6-8 Jam per Hari
“Krim dokter biasanya kita gunakan dengan dosis tinggi dari yang dijual bebas. Sesuai dengan indikasi dan dosisnya beda setiap orang, tergantung parahnya jerawat dan komedonya,” terang pemilik Sher Clinic tersebut.
Kandungan skincare atau krim dokter akan menyesuaikan dengan kebutuhan kulit pasien, serta mampu menjangkau lapisan kulit tertentu, karena formulasinya yang tinggi.
Sedangkan pada skincare pasaran, penggunaan beberapa bahan aktif harus dibatasi, karena tidak ada pengawasan dari dokter ahli. Sehingga efek yang dihasilkan berbeda.
“Untuk acne (jerawat) sendiri yang bisa diobati dengan krim OTC pada jerawat yang ringan. Misal komedonya kurang dari 10, jerawat yang tidak bernanah. Jika bernanah dan besar-besar kurang efektif dengan krim dijual bebas, harus dengan formula yang lebih kuat,” sebutnya.
Selain dua indikasi masalah jerawat tersebut, jerawat hormonal juga memiliki treatment berbeda.
Dicontohkan dr Shinta bahwa jerawat yang muncul karena hormonal, misal saat menstruasi atau pubertas.
“Kalau misal jerawat muncul dengan gangguan mentruasi, sebagai dokter bisa memberikan obat terapi hormonal tapi misal jerawat hormonal muncul satu atau dua dan terkontrol, bisa dengan krim OTC,” ucapnya.
Ia menyebut, beberapa pasien datang dengan keluhan berjerawat yang tak kunjung sembuh padahal sudah menggunakan beberapa krim dijual bebas.
Menurutnya, jerawat memiliki banyak faktor, pun dengan penggunaan krim OTC yang dinilai tidak dapat seketika menyembuhkan jerawat.
“Kandungan dari skincare OTC tidak bisa langsung menyembuhkan jerawat. Memang perlu waktu. Misal tidak membaik, atau tidak ada perubahan, bisa langsung ke dokter,” sebutnya.
Sebab, dalam masalah jerawat juga tak jarang disertai dengan bekas jerawat yang menimbulkan masalah pigmentasi, bekas jerawat merah, atau bahkan bopeng.
“Kalau sudah bopeng akan lebih susah menghilangkan bopengnya dari pada bekas jerawat yang berwarna,” sebutnya.
dr Shinta juga menyarankan kepada masyarakat untuk terus mengecek kandungan pada skincare yang dijual bebas dengan menyesuaikan kondisi kulit wajah.
Harus mengetahui tipe atau jenis kulit, misalnya berjerawat, kering, dan sebagainya.
Apabila keadaan tidak membaik dengan krim OTC, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Harus dilihat apa sudah BPOM, karena banyak banget juga krim yang belum BPOM dan itu berbahaya, kandungan juga dicek, apalagi setelah memakai dan jerawat tambah banyak, sebaiknya stop krim tersebut,” tutup dr Shinta.
perawatan kulit
skincare
menghilangkan jerawat
dr Shinta Dewi
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Kecelakaan Maut Honda CB150 vs Honda Supra X di Jalur Bromo Probolinggo, 3 Orang Tewas |
![]() |
---|
Beda Penjelasan Polisi dan Pemilik Mobil yang Berseteru dengan Debt Collector di Nganjuk |
![]() |
---|
Penyanyi dan Penonton Kompak Dandan Jadul, Dangdut Lawasan Ramaikan Hari Jadi Ponorogo ke-529 |
![]() |
---|
Gresik United Gelar Uji Coba Lawan Tim Lokal Gressia, Gawang Tuan Rumah Robek Dua Kali |
![]() |
---|
Rintihan Kesakitan Balita Bojonegoro Penderita Hidronefrosis dan Tanpa Anus, 2 Tahun Tunggu Operasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.