Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ngawi

Orang Tua di Ngawi Berbondong-bondong Gadaikan Mesin Traktor hingga Emas, untuk Biaya Masuk Sekolah

Menjelang masuk sekolah tahun ajaran baru pada akhir Juli, sejumlah orang tua di Ngawi berbondong bondong menggadaikan traktor.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Puluhan traktor disimpan di salah satu gudang Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, yang digadaikan oleh sejumlah orang tua dan wali murid, jelang Tahun Ajaran Baru, Selasa (9/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Menjelang masuk sekolah tahun ajaran baru pada akhir Juli, sejumlah orang tua di Ngawi berbondong bondong menggadaikan traktor.

Manager Gadai Kantor Pegadaian Cabang Ngawi Yuni Prastiwi, membenarkan perihal tersebut.

Menurutnya, puluhan traktor milik ini memenuhi salah satu gudang.

Dirinya juga mengungkapkan, mesin pembajak sawah itu digadaikan senilai Rp 5 juta hingga Rp 15 juta.

Uangnya mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, seperti membayar kain dan ongkos jahit seragam sekolahnya.

Baca juga: Modus Licik Uang Rp100 Ribu, 2 Kakek Ngawi Nodai Bocah 15 Tahun hingga Hamil, Ending Diciduk Polisi

“Banyak yang menggadaikan traktor, buat biaya sekolah anaknya, bayar UKT dan biaya masuk tahun ajaran baru ini,” ujarnya, Selasa (9/7/2024).

Selain traktor, barang berharga seperti Emas juga ikut digadaikan oleh masyarakat.

Salah satunya dilakukan oleh Wali Murid asal Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Istianah (35).

Dirinya mengaku menggadaikan emas, agar ia secepatnya mendapatkan uang tunai, untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya.

Seorang ibu tengah menggadaikan gelang emas demi kebutuhan jahit seragam anak sekolah jelang Tahun Ajaran Baru, Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, Selasa (9/7/2024)
Seorang ibu tengah menggadaikan gelang emas demi kebutuhan jahit seragam anak sekolah jelang Tahun Ajaran Baru, Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, Selasa (9/7/2024) (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

“Emas berat 10 gram digadaikan Rp 3 juta, dengan tenggang waktu pengembalian hingga 4 bulan. Namun uang itu hanya cukup untuk membeli kain dan membayar ongkos jahit seragam sekolah anaknya saja. Jadi habis tanpa sisa,” pungkasnya.

Baca juga: Jelang Masuk Sekolah, Toko Alat Tulis di Lamongan Diserbu Pembeli, Omzet Capai Puluhan Juta Sehari

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved