Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Banyuwangi Ethno Carnival akan Digelar Sabtu 13 Juli 2024 Esok, Parade Kostum Etnik Kontemporer

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), sebuah parade busana kolosal etnik kontemporer kembali hadir pada akhir pekan ini, Sabtu 13 Juli 2024.

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), sebuah parade busana kolosal etnik kontemporer kembali hafir pada akhir pekan ini, Sabtu 13 Juli 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGIBanyuwangi Ethno Carnival (BEC), sebuah parade busana kolosal etnik kontemporer kembali hadir pada akhir pekan ini, Sabtu 13 Juli 2024.

BEC yang masuk dalam agenda event nasional Karisma Event Nasional ini merupakan salah satu event yang selalu ramai dikunjungi ribuan orang setiap tahunnya. 

Ratusan talent akan menyajikan keunikan desa-desa di Banyuwangi yang divisualkan dalam sebuah rancangan kostum etnik nan moderen, sebuah ciri khas BEC. 

Yang membedakan BEC dengan karnaval lainnya adalah BEC memiliki kekuatan untuk mengangkat tema yang berasal dari dalam Banyuwangi sendiri.

Ini mengingat kayanya seni tradisi dan budaya yang melingkupi Banyuwangi, sehingga sangat layak untuk dieksplore.

Baca juga: Mengintip Ratusan Pusaka di Banyuwangi saat Dijamas di pada Awal Bulan Suro

Tahun ini, BEC mengangkat tema “Ndaru Deso” Revival of Village, menggambarkan kebangkitan desa-desa di Banyuwangi dengan segala potensinya untuk memajukan daerah.

Busana yang ditampilkan para talent memvisualkan kekuatan serta kekhasan masing-masing desa dalam sebuah busana yang tematik.

“Kita memiliki 189 desa, dan desa-desa inilah yang menjadi ujung tombak Banyuwangi. Setiap desa memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang saling melengkapi untuk kemajuan Banyuwangi. Karena itu pada BEC kali ini kami mengangkat tema 'Ndaru Deso' Revival of Village, menggambarkan bagaimana semangatnya desa-desa untuk memajukan Banyuwangi, Bumi Blambangan tercinta,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Dalam parade tersebut akan ditampilkan busana-busana yang sangat tematik. Seperti Desa Tamansari Kecamatan Licin yang memvisualisasikan destinasi wisata alam ungulannya Sendang Seruni, Desa Aliyan yang memvisualisasikan budaya khas lokalnya Kebo-Keboan dan Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar yang memvisualisasikan potensi maritim yang menjadi sumber mata pencaharian bagi warga setempat.

“BEC adalah bagian dari cara Banyuwangi menjaga warisan tersebut, namun kita kemas dengan cara kekinian. Selain itu, BEC tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,” jelas Ipuk.

Baca juga: Anugerah Musik Banyuwangi, Cara Pemkab Lestarikan Bahasa Using Agar Tetap Eksis

“Kami juga melibatkan talent-talent yang ada di desa. Ini adalah bagian bagaimana kami melibatkan desa dalam setiap event yang kami gelar, pemberdayaan warga desa” kata Ipuk.

BEC 2024 merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung selama lima hari, 10-14 Juli 2024. Pada 10 Juli, akan diawali dengan Creative Expo yang diikuti oleh puluhan UMKM, di Lorong Bambu area Taman Blambangan.

Selanjutnya pada 10 – 12 Juli akan digelar Srawung Seni di Gesibu Blambangan. Sesuai dengan artinya yang srawung berarti berhubungan baik, event ini menampilkan sejumlah kabupaten/kota sahabat yang akan hadir dan turut menampilkan seni dan tradisinya di Banyuwangi sebagai bentuk dukungan kepada event BEC.

Puncak karnaval BEC akan digelar 13 Juli. Ratusan talent yang merupakan perwakilan dari desa akan memvisualisasikan keunggulan desa dalam sebuah rancangan busana yang sangat menarik.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved