Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Olimpiade Paris 2024

Sosok Imane Khelif, Petinju Wanita Dituding Punya Kromosom Pria, Tuai Kontroversi di Olimpiade 2024

Imane Khelif dituding bukan wanita tulen setelah bertanding melawan petinju wanita asal Italia di Olimpiade Paris 2024.

Editor: Olga Mardianita
BBC Indonesia
Petinju Aljazair ditunding bukan perempuan tulen lantaran memiliki kromosom pria. Kini, keikutsertaannya di tinju kategori wanita Olimpide Paris 2024 menuai kontroversi. 

TRIBUNJATIM.COM - Petinju wanita Aljazair tengah menjadi perbincangan publik setelah bertanding melawan Italia di Olimpiade Paris 2024.

Dia adalah Imane Khelif yang kini menuai kontroversi.

Dia dituding bukan perempuan tulen hingga keikutsertaannya di tinju kategori wanita mendapat kecaman.

Kendati tudingan itu, banyak pihak yang membela wanita berusia 25 tahun ini dan memberikan sejumlah fakta.

Lantas, seperti apa duduk perkara dari kontroversi ini?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Sosok Lianne Tan, Atlet Belgia Berbahasa Indonesia dengan Pelatih di Olimpiade 2024, Darah Tanah Air

Khelif, 25 tahun, lolos ke perempat final tinju kategori wanita kelas 66 kilogram pada Kamis (01/08) setelah Carini (25 tahun) meninggalkan ring. Pertarungan keduanya berlangsung selama 46 detik.

Carini terkena pukulan di wajah ketika laga berjalan 30 detik. Begitu menerima pukulan itu, Carini pergi ke sudutnya untuk meminta pelatihnya membetulkan pelindung kepala. Pertarungan sempat dilanjutkan sejenak, namun Carini kembali ke sudutnya dan meminta laga dihentikan.

Khelif bersama dengan petinju Taiwan, Lin Yu-ting, adalah dua petinju yang menjadi sorotan dalam cabang olahraga tinju kategori wanita di Paris.

Ini bukan penampilan pertama mereka di Olimpiade. Mereka berkompetisi pada Olimpiade Tokyo 2020 dan mereka kalah.

Namun tahun lalu kontroversi seputar jenis kelamin mereka mencuat dan kini kembali mengemuka seiring dengan partisipasi mereka di Olimpiade Paris.

Juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC), Mark Adams, mengatakan kontroversi tersebut bermula dari "rumor" yang sudah diketahui.

"Hal ini perlu dijelaskan dengan jelas kepada semua orang, ini bukan masalah transgender. Saya tahu Anda tahu itu, tetapi saya pikir ada beberapa kesalahan pelaporan tentang ini. Dan saya pikir sangat, sangat penting untuk mengatakan bahwa ini bukan masalah transgender," kata Adams.

Baca juga: Penyesalan Rio Waida Tersingkir dari Olimpiade Paris 2024, Mati Rasa Tak Bisa Rasakan Emosi: Sakit

Diskualifikasi pada 2023

Kontroversi seputar keikutsertaan Khelif dan Lin dalam Olimpiade Paris 2024 muncul dari diskualifikasi yang mereka terima tahun lalu dalam Kejuaraan Dunia Wanita di India.

Asosiasi Tinju Internasional (IBA), yang tidak diakui oleh IOC sejak 2019, mendiskualifikasi mereka dari kompetisi setelah melakukan serangkaian tes. Hasilnya, mereka "tidak memenuhi kriteria kelayakan".

IBA tidak mengungkapkan secara terbuka apa yang ditunjukkan oleh hasil tes tersebut.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved