Berita Viral
Sosok Elsa Tiap Hari Jalan Kaki 3,4 KM ke Sekolah Bawa Bekal Ubi, Ibu Kerja TKW Tak Ada Kabarnya
Siswi SMP bernama Elsa harus berangkat pagi pukul 5.30 WITA untuk ke sekolah, bawa bekal ubi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah siswi SMP yang harus berjalan 3,4 km untuk sampai ke sekolahnya berhasil mengetuk hati orang-orang baik.
Siswi SMP bernama Elsa tersebut harus berangkat sangat pagi pukul 5.30 WITA untuk ke sekolah.
Dalam perjalanannya, ia pun membawa bekal seadanya.
Ya, karena keterbatasan yang ada, Elsa harus bangun lebih pagi.
Ia berangkat pukul 5.30 WITA untuk berjalan kaki sejauh 3,4 kilometer, menuju ke sekolahnya setiap hari.
Awalnya kisah ini diketahui warga dari sebuah video yang pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Amelia Lia.
"Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer. Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah," ucapnya.
"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah," kata Elsa menceritakan hal-hal yang ada dalam video tersebut saat ditemui di rumahnya, Senin (5/8/2024) kemarin.
Elsa adalah anak kedua dari pasangan Umar dan Jadut.
Kedua orang tua tersebut sudah lama berpisah.
Sementara Elsa memiliki tiga saudara kandung dan satu saudara tiri.
Ibu kandung Elsa kini menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam, dan tidak pernah ada kabarnya.
"Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orang tua," ungkapnya.
"Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus," kata Elsa.
Baca juga: Kini Alif Tak Harus Lari 5 KM Tiap Hari Demi ke Sekolah, Sang Siswa SMA Yatim Piatu Dapat Sepeda
Selanjutnya, simpati warga pun berujung manis.
Kekuatan media sosial ternyata menjadi saluran rezeki bagi Elsa.
Tentu saja Elsa mengaku senang bisa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan.
Dengan sepeda, Elsa hanya butuh waktu sekitar 30 menit menuju ke sekolah.
Kini berkat bantuan dari orang-orang baik, perjalanan Elsa ke sekolah bakal makin lancar.
Elsa pun tak sanggup menahan air matanya, saat Zubaidha menyerahkan bantuan berupa tabungan pendidikan dan sepeda kepada bocah 15 tahun itu.
Rasa haru terpancar jelas dari wajah pelajar kelas IX SMPN 2 Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang basah dengan kulit yang memerah.
Zubaidha sendiri adalah guru di SDN Simu (wali kelas adik Elsa) yang ditunjuk pengawas untuk menyediakan rekening bank sebagai tempat penggalangan dana untuk Elsa.
Ada dana Rp5,3 juta yang sudah terkumpul.
Baca juga: Sosok Alif, Yatim Piatu Lari 5 KM Ke Sekolah Setiap Hari Tak Pernah Telat, Cita-citanya Jadi TNI
Berkat bantuan ini, Elsa bukan hanya tak perlu berangkat terlalu pagi untuk berjalan kaki ke sekolah, tapi biaya pendidikannya juga lebih terjamin.
Bantuan yang disalurkan Zubaidha adalah hasil dari penggalangan dana warga yang tersentuh dengan perjuangan Elsa.
Tak hanya itu, ada pula warga yang langsung datang dan memberikan bantuan.
Ada yang memberi kasur dan juga perlengkapan sekolah.
Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.
Tabungan tersebut disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Abu Bakar, juga turut datang dalam kunjungan kemarin.
"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.
"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," kata Abu Bakar.
Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.
"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam."
"Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.
Baca juga: Bangganya Penjual Telur Sang Anak Bisa Kuliah Murah di UGM, Nazar Ibu Terkabulkan: Terbentur Biaya
Namun sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.
"Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal," kata dia.
"Sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga," sebut dia.
Berangkat dari fakta itu, kata Abu Bakar, pemerintah memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP.
Dengan beasiswa ini, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama di Mataram.
"Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan."
Umar tentu berterima kasih telah mendapat atensi ini.
"Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar," kata Umar.

Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan.
Bahkan bantuan tersebut datang dari orang-orang tak dikenal, hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.
Ia berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
"Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram," ucap Umar.
Bocor Desain Terbaru iPhone 17 Hingga iPhone 20, Bakal Tampil Beda, Apple Usung Hape Lipat? |
![]() |
---|
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.