Tegur Agar Tak Ribut, Pria ini Malah Meninggal usai Ditembak Tetangga, Pelaku Tak Terima
Pria bernama Ariandi (40) warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara itu tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria meninggal setelah menegur tetangganya karena ribut.
Pria bernama Ariandi (40) warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara itu tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Kasus ini terjadi pada Jumat (16/8/2024) malam.
Kasus ini bermula saat korban mendengar keributan dari arah rumah pelaku berinisial AH (38).
Baca juga: Diejek Tak Bisa Punya Anak, Pria Lampung Bunuh Tetangga, Istri Disuruh Selingkuh dengan Pria Lain
Korban mendatangi rumah pelaku karena merasa terganggu.
“Dibilang korban ini lah jangan ribut karena anaknya lagi sakit serta lainnya. Lalu, pelaku kesal karena korban terkesan sampai mencampuri urusan rumah tangganya,” kata Kepala Polsek Pangkalan Brandan, AKP Irwanta Sembiring, Sabtu (17/8/2024).
“Sempat cekcok lah mereka berdua ini. Sampai akhirnya, pelaku ini mengambil senapan angin dan menembak dada kiri korban,” sambung dia.
Warga sekitar pun terkejut mendengar suara tembakan itu dan datang ke lokasi.
Sementara, korban sudah tergeletak di halaman rumah pelaku.
Lalu, korban dibawa warga sekitar menuju rumah sakit terdekat untuk menjalani perobatan.
“Sayangnya, di perjalanan korban meninggal dunia,” ungkap Irwanta.
Petugas kepolisian pun langsung bergerak untuk menangkap pelaku.
Pelaku ditangkap saat hendak melarikan diri dari Desa Perlis.
Pelaku telah dibawa ke Polsek Pangkalan Brandan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Sedangkan jenazah korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi,” ucapnya.
Sementara itu kasus pembunuhan tetangga juga pernah terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Warga Bangkalan Madura mendadak heboh beberapa waktu lalu.
Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas.
Ternyata korban tewas dibunuh.
Pelakunya adalah tetangga korban.
Kematian ibu rumah tangga berinisial HH (39), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya memasuki malam tahlilan ketiga, Rabu (31/5/2023).
Pelaku SS (25), brondong yang masih bertetangga masih menyempatkan diri bertahlilan pada malam pertama dan kedua.
Hal itu diungkapkan SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan Rabu malam. “Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan,” ungkap SS menjawab pertanyaan penyidik.
Bahkan, brondong bertubuh ringkih itu juga mengaku turut hadir di tengah kerumunan warga saat tubuh korban ditemukan tewas di kebun depan rumahnya. Ia juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologis kematian korban.
Seperti diketahui, keheningan pagi buta di Dusun Pradang, Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya terusik dengan penemuan tubuh ibu rumah tangga berinisial HH (39), di kebun tidak jauh dari rumahnya, Senin (29/5/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Baca juga: Polisi Buka Hotline Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Fakta Baru Diungkap Dokter Forensik
Tubuh HH ditemukan ibunda, Hanifah (70) dan anak perempuan berinisial AF (16) dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di bagian leher dan perut.
Sebelumnya, Hanifah seusai salat subuh bersama AF sempat mencari korban di dalam rumah namun tidak ditemukan.
Pelaku SS akhirnya dibekuk personel Satreskrim Polres Bangkalan pimpinan Kanit Pidum Aiptu Sukarno LP saat berada di rumahnya.
Sebilah pisau dapur untuk menghabisi nyawa korban disita sebagai barang bukti.
Kasus pembunuhan juga terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.
Sebuah kasus pembunuhan terjadi di Boyolali.
Seorang guru dibunuh secara ngeri.
Apa yang jadi penyebab pembunuhan ngeri tersebut?
Terkuak motif pelaku yang tega membunuh sahabatnya sendiri dengan sadis.
Pasca ditemukan mayat di sungai Bengawan Solo, kini terungkap pelaku pembunuhan dan motif pelaku yang tega membunuh guru MI.
Pelaku pembunuhan mengatakan jika dirinya memiliki hutang pinjol dengan sang korban sebanyak Rp 6 juta.
Namun kini hutang tersebut telah berbunga menjadi Rp 13 juta.
Nampaknya korban geram lantaran sang pelaku tak segera membayar hutangnya.
Sehingga berujung sang korban membuat story di akun WA, namun disembunyikan dari sang pelaku.
Melihat aksi korban, pelaku mengaku kecewa dan sakit hati.
Kemudian ia memiliki niat untuk membunuh korban.
Seperti apa ungkapan pelaku pembunuhan yang tega menghabisi nyawa guru MI Boyolali?
Utang piutang hingga sakit hati ternyata menjadi motif di balik pembunuhan Joko Siswoyo (23).
Ia adalah guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali.
Hal ini diungkap tersangka yang bernama Agung Nugroho (20).
Agung memiliki utang pada korban sebesar Rp6 juta yang telah berbunga menjadi 13 juta.
Usut punya usut, Agung telah menjalin kesepakatan dengan korban untuk meminjam pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan nama korban.
Uang tersebut digunakannya untuk bayar utang modal dagang.
Agung mengaku sudah berusaha mencicil utangnya ke korban, namun baru sebesar Rp500 ribu.
"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban,
Dulu saya minjam Rp 6 juta,
Namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta," ucap Agung, kepada TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).
Niatan untuk membunuh korban muncul ketika Agung mengetahui status WhatsApp (WA) korban dari rekannya.
Dimana korban mengunggah status di akun media sosial WA dengan foto tersangka dengan tulisan 'INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI'.
Agung tak bisa melihat status itu di HP-nya karena statusnya disembunyikan oleh korban.
"Saat itu saya masih komunikasi dengan dia,
Ternyata dia mengupload namun disembunyikan dari saya," ujar Agung.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan Agung sakit hati atas status yang ditulis korban.
"Oleh karena itu, tersangka Agung sakit hati serta merencanakan hal tersebut kepada korban,
Dengan menghubungi tersangka G yang kini masih buron untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi," ucap Jerrold kepada TribunSolo.com.
Agung juga mengajak tersangka Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet untuk menghabisi nyawa korban.
Dalam ajakannya tersangka Agung berbisik ke Gilang dengan kalimat 'ayo tak ajak nganu joko wet (cawet, -red)'.
"Maksud 'nganu' yang diucapkan pelaku yaitu memukuli korban," ungkap Jerrold.
Setelah berhasil menghabisi korban, tubuh korban dimasukkan Agung dan Gilang ke dalam karung dan diisi tiga buah paving.
Hal ini dilakukan dengan tujuan korban bersama karung dapat tenggelam saat dibuang ke sungai Bengawan Solo.
"Tubuh korban dibuang ke sungai Bengawan Solo,
Tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dan ditemukan di Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar," kata Jerrold.
Saat mengetahui korban ditemukan dari pemberitaan, Agung diketahui langsung tancap gas kabur ke Ponorogo, Jawa Timur.
"Tahu berita (penemuan korban) itu, Kamis pukul 21.00 WIB, saya melarikan diri ke Ponorogo," pungkas Agung .
Informasi lengkap dan menarik lainnya di di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Ashanty Bantah Rampas Aset usai Dilaporkan Mantan Karyawan Sendiri, Ogah Balas Jahat: Udahlah |
![]() |
---|
Dukung Posyandu Warga, Alfamart Gandeng Cussons Bantu Pemerintah dalam Pengentasan Stunting |
![]() |
---|
Sosok Kenny Austin Calon Suami Amanda Manopo, Lulusan Teknik Mesin, Pemenang Ajang L-Men |
![]() |
---|
Video Terbaru Meghan Markle di Terowongan Paris Lokasi Putri Diana Tewas Disoroti Pangeran William |
![]() |
---|
Diduga dari Bakar Sampah, Rumah Warga di Jombang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp10 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.