Berita Viral
Tak Mau Cicip saat Uji Coba Makan Gratis, Siswa SD Pilih Bawa Pulang Buat Neneknya yang Sakit
Ia tak mau makan saat uji coba makan gratis dan pilih membawa makanannya pulang ke rumah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ada kejadian menarik saat saat uji coba makan gratis di Sekolah Dasar di Jakarta.
Pasalnya ada seorang siswa SD yang tak santap menu makan gratis yang disediakan.
Ia justru memilih untuk membawa pulang untuk neneknya yang sakit.
Peristiwa ini pun kemudian viral di media sosial X setelah dibagikan melalui akun @bacottetangga__, Rabu (21/8/2024).
Siswa SD tersebut tak mau makan saat uji coba makan gratis dan pilih membawa makanannya pulang ke rumah.
Bukan tanpa sebab, rupanya siswa tersebut memilih untuk membawa pulang makanannya agar bisa disantap oleh sang nenek yang sakit.
Dalam video yang beredar, tampak Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, yang tengah meninjau jalannya uji coba makan bergizi gratis di dalam kelas.
Para siswa SD di kelas itu pun tampak duduk di bangku masing-masing dan menyantap makanan yang sudah dibagikan.
Namun terlihat satu siswa laki-laki yang enggan menyantap makanannya meski sudah disajikan di atas meja.
Pihak sekolah menuturkan, siswa tersebut memilih membawa pulang makanannya untuk diberikan pada sang nenek yang sedang dalam kondisi sakit.
Mengetahui fakta pilu ini, Heru Budi pun bergegas meminta pada pihak penyelenggara untuk kembali memberikan satu kotak nasi pada siswa tersebut.
"Astaga, ada lebih enggak? Kasih-kasih, kamu mam dong? Buat di rumah?" kata Heru Budi.
"Ini makan, ini buat yang di rumah ya, buat di rumah buat siapa? Ya udah, ini buat nenek," ucap Heru Budi.
Heru Budi pun sempat terlihat membantu siswa tersebut membuka makanannya.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya Kini Semakin Meluas di 5 SD, Dukung Program Prabowo
Diberitakan, langkah Heru Budi yang memakai uang operasional Gubernur untuk uji coba program makan bergizi gratis menuai pujian.
Heru Budi mengeluarkan uang sekitar Rp8 juta untuk membeli makanan bergizi seharga Rp15.000 per porsi ke tiap sekolah.
Ketua Umum Pemuda Indonesia Cinta Tanah Air (Pita), Ervan Purwanto, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang diambil oleh Heru Budi.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan contoh nyata pengorbanan dan solusi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Ini merupakan kebijakan solutif dan menjadi bentuk pengorbanan terhadap kebijakan yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," ujar Ervan, dikutip dari Wartakotalive.com.
Menurutnya, upaya ini menunjukkan komitmen nyata Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan anak-anak di Jakarta mendapatkan makanan sehat yang baik bagi tumbuh kembang dan motorik mereka.
Dia menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia berkualitas dan sehat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut, Ervan berharap agar para Wali Kota dan Bupati di Jakarta bisa mencontoh kebijakan yang diambil oleh Heru Budi.
Dengan begitu, lebih banyak peserta didik yang akan merasakan manfaat dari program makanan bergizi gratis ini.
"Wali Kota dan Bupati di Jakarta itu juga ada uang operasional. Sudah sepatutnya mereka meneladani yang sudah dilakukan Pak Heru," katanya.
Ervan juga menyoroti bahwa program ini memiliki potensi besar untuk menurunkan angka stunting di Jakarta.
Ervan berharap agar pemberian makanan bergizi gratis ini juga dapat diperluas hingga mencakup peserta didik di PAUD dan TK.
Mengingat usia dini merupakan periode penting dalam mendapatkan asupan gizi yang baik.
"Saya berharap agar program makan bergizi gratis ini juga dapat diberikan bagi peserta didik di PAUD dan TK."
"Sebab usia mereka sangat penting mendapatkan asupan gizi yang baik," pungkasnya.
Sementara itu, Surabaya mendapatkan giliran pada rangkaian uji coba yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (1/8/2024).
Ada dua sekolah di Surabaya yang menjadi uji coba ini, yakni SDN Klampis Ngasem III dan SD Menur Pumpungan.
Masing-masing ada sekitar 300 porsi yang disiapkan kepada seluruh siswa.
Di SDN Klampis Ngasem III, Gibran Rakabuming secara langsung memberikan paket makanan kepada siswa.
Seharga Rp15 ribu, masing-masing porsi terdiri dari menu ayam saus manis, sayur capcay, nasi, buah melon, hingga susu tinggi protein.
Salah satu penerima, Adam Zidan Al Atkha, terlihat antusias menerima program ini.
Siswa kelas 1 SD tersebut menyantap habis paket makanan yang diberikan oleh mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Semuanya enak. Saya suka. Apalagi ayamnya. Kebetulan saya belum sarapan," kata Adam yang baru saja menuntaskan satu porsi makanannya.
Tak hanya Adam, penerima lainnya Shifa Sabrina Latif juga gembira ikut menerima makanan dari sekolah.
Namun berbeda dengan Adam, siswa kelas 6 SD tersebut memilih menyimpan makanannya hingga pulang sekolah.
"Saya sudah terbiasa sarapan di rumah. Makanya ini saya makan nanti, jam 12," kata perempuan ini.

Tak hanya siswa, para wali murid di Surabaya pum ikut menyambut hangat program ini.
"Kalau bisa bukan hanya sekali, tapi mulai rutin setiap hari, karena ini sangat membantu," kata seorang wali murid SDN Klampis Ngasem III, Ratih Dewi Muamanah, dikonfirmasi terpisah.
Disinggung soal komposisi yang disajikan, Ratih menilai kandungan gizi makanan tersebut sudah cukup.
Menurutnya, melalui kegiatan makan bersama, nafsu makan para siswa juga bertambah.
"Kalau makan sayur di rumah, agak sulit. Begitu sudah bareng-bareng temannya ternyata mau."
"Ini positif juga karena biasanya orang tua memilih dengan yang instan-instan saja," kata wali murid salah satu siswa kelas 3 di SD tersebut.

Gibran Rakabuming masih akan memperluas uji coba program ini di banyak wilayah.
Satu di antara yang menjadi bahan evaluasi adalah harga paket makanan yang nantinya dianggarkan pemerintah.
"Yang untuk sekarang, Rp15 ribu untuk uji coba. Setiap kota pasti bervariasi. Kemarin ada yang Rp14.900. Bergantung daerahnya."
"(Di Surabaya) Lauknya ada ayam saus manis, sayur, nasi, melon, sama susu. Idealnya memang seperti itu," kata Gibran Rakabuming.
Uji coba tersebut sekaligus sebagai bahan untuk menyerap aspirasi dari banyak pihak, termasuk pemerintah daerah sebagai eksekutor di lapangan.
"Sekali lagi, ini masih uji coba. Kami belum dilantik. Kami masih meminta masukan, baik dari Bu Gubernur maupun Pak Wali," kata sulung Presiden Joko Widodo ini.
"Kemarin kita sudah uji coba di Sentul, Surakarta, kemudian hari ini di Surabaya, mungkin minggu depan kita akan mulai ke Tangerang dan lain-lain. Minggu depannya lagi mungkin sudah mulai ke luar Jawa," kata Gibran Rakabuming.
Viral Orang Malas Mandi Disebut Tanda Gangguan Jiwa, Benarkah? ini Penjelasan Psikolog |
![]() |
---|
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Ternyata Terbukti Mutasi Kepsek Roni Tanpa Prosedur, Wali Kota Prabumulih Telanjur Bantah |
![]() |
---|
Suami Syok Istri Masuk Sumur 12 Meter usai Diajak 2 Pria Tak Dikenal, Ada Bisikan |
![]() |
---|
Viral Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Ojol Curhat Ogah Beri Jalan: Bikin Kisruh Aja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.