AS Roma Ingin Segera Lepas Tammy Abraham, West Ham Ambil Peluang dari Striker Terpinggirkan

TRIBUNJATIM.COM - AS Roma hingga kini masih melakukan negosiasi soal nasib tiga pemainnya di ujung bursa transfer.

Tiga nama itu adalah Tammy Abraham, Davide Frattesi hingga soal Kevin Danso.

AS Roma sendiri ingin segera melepas Tammy Abraham ke West Ham United.

Memang, West Ham melihat peluang Tammy Abraham yang kini terpinggirkan.

Baca juga: Alihkan Pandangan dari Tammy Abraham, AC Milan Lirik Armando Broja Demi Niat Lepas Luka Jovic

Tadi malam, Tammy Abraham duduk di bangku cadangan selama 90 menit saat AS Roma takluk 1-2 dari Empoli.

Menurut Corriere dello Sport, negosiasi antara kedua klub sudah mencapai tahap lanjut.

Surat kabar tersebut menyatakan bahwa tawaran West Ham untuk Tammy Abraham mencapai 20 juta euro.

Kemudian AS Roma tetap aktif dalam beberapa hari terakhir bursa transfer.

Klub ibu kota itu bertujuan untuk mendapatkan tambahan bala bantuan di lini pertahanan.

Menurut laporan terbaru dari Corriere dello Sport, Kevin Danso dari Lens selangkah lagi akan bergabung dengan Giallorossi sebagai pemain pinjaman dengan opsi untuk membeli.

Bek asal Austria tersebut telah menyetujui kepindahannya dan sedang menunggu kedua klub untuk menyelesaikan kesepakatan.

Selain Danso, Corriere dello Sport menulis bahwa Giallorossi masih bisa mendatangkan Tiago Djaló dari Juventus.

Setelah melakukan pembicaraan dengan Bianconeri selama dua pekan terakhir, AS Roma masih melihat bek tengah asal Portugal itu sebagai peluang yang menguntungkan dengan tenggat waktu transfer yang tinggal beberapa hari lagi.

Kemudian AS Roma sangat ingin mendatangkan gelandang tambahan sebelum batas waktu transfer.

Setelah mengamankan Enzo Le Fee pada minggu-minggu awal bursa transfer, AS Roma kini tengah mengupayakan penambahan profil lain yang bisa dirotasi di bawah perintah Daniele De Rossi.

La Repubblica edisi hari ini menguatkan laporan Teleradiostereo kemarin: AS Roma sedang melacak gelandang Inter, Davide Frattesi.

CEO AS Roma Lina Souloukou dilaporkan sedang mengatur pembicaraan dengan agen Frattesi, Beppe Riso.

Operasi ini sangat sulit. Namun AS Roma sedang berusaha. Valuasi sang pemain cukup tinggi, sekitar 35 juta euro; jumlah yang dianggap tidak bisa didekati oleh Giallorossi.

Untuk alasan ini, ide terbaru di Trigoria adalah memasukkan salah satu klien Beppe Riso lainnya, Bryan Cristante, dalam kesepakatan Frattesi ke AS Roma.

Ide yang sedang dikerjakan oleh Roma dan Riso adalah sebagai berikut: Cristante ditambah sedikit biaya untuk Frattesi.

Kabar AS Roma

Manajer AS Roma, Daniele De Rossi, menganalisa kekalahan AS Roma dari Empoli di Stadio Olimpico. Dybala juga bersikap. 

Sang teknisi asal Italia berbicara kepada DAZN setelah peluit akhir kekalahan 1-2 yang mengecewakan tersebut.

"Ada kekurangan energi dan intensitas di babak pertama," kata De Rossi. "Cara kami menggerakkan bola sangat lambat dan kami selalu mengumpan ke belakang."

"Ketika kami bergerak maju, kami juga berbahaya. Sulit ketika lawan tahu cara bertahan dengan baik dan Anda menggiring bola dengan lambat dan tidak melakukan tindakan pencegahan - saat itulah Anda mulai kebobolan melalui serangan balik, kehilangan kepercayaan diri dan lapangan."

"Di babak kedua kami lebih banyak menekan, kami menjalani babak kedua dengan baik meskipun keberuntungan kami tidak berbalik."

"Kami harus bermain lebih kuat - dalam sepak bola Anda harus bermain lebih kuat dan saya harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memilih mereka yang melakukannya."

"Artem harus dilayani di ruang kosong dan tekanan harus dihilangkan darinya di tengah lapangan. Jika tidak, akan sulit baginya untuk menemukan ruang yang tepat. Pada meter-menit akhir ia sering mempertahankan bola dan ia juga melakukannya hari ini."

Ia sadar, harus lebih baik lagi, baik dalam hal latihan maupun hal-hal lainnya. Di babak kedua kami putus asa dan pada kedudukan 2-0 kami berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan hasil."

"Kami harus bekerja untuk mengurangi jumlah serangan balik yang membuat kami kebobolan. Itu adalah sesuatu yang harus kami tingkatkan.

Sementara Penyerang AS Roma, Paulo Dybala, tidak menyembunyikan kekecewaannya menyusul kekalahan Giallorossi dari Empoli.

Setelah pertandingan, Dybala berbicara kepada DAZN dan membahas malam yang buruk bagi tim asuhan De Rossi.

"Ketika kami melakukan pemanasan di bawah Curva, rasanya seperti pertama kali, sangat spesial. Saya merasakan dukungan dari para penggemar. Sayang sekali kami merusak pesta itu," katanya ketika ditanya tentang sambutan hangat para penggemar setelah keputusannya untuk bertahan di Roma.

"Kami harus melihat kesalahan yang dibuat dan memperbaiki diri untuk pertandingan berikutnya."

"Hari ini kami tidak terlalu sinis di meter terakhir lapangan meskipun kami melakukan banyak tembakan, meskipun semuanya di akhir pertandingan," tambahnya.

"Kami tidak bermain terlalu buruk saat melawan Empoli di babak pertama. Hari ini saya merasa tidak terlalu dekat dengan gawang. Kami membuat banyak kesalahan yang membuat kami kalah dalam pertandingan. Pekan ini kami harus melihat semua kesalahan yang kami buat dan mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya, yang akan lebih sulit dari hari ini."

"Pekan terakhir? Ini adalah saat-saat ketika Anda memiliki banyak pikiran dan banyak hal yang terlintas di benak Anda. Ini bukanlah keputusan yang mudah, di mana Anda harus mempertimbangkan banyak hal dan mempertimbangkan semuanya."

"Tidak pernah mudah, saya telah berada di Italia selama 13 tahun dan saya merasa betah di sini. Saya merasa nyaman di mana pun saya berada. Saya senang dengan apa yang saya pilih karena saya merasa sangat nyaman di sini dan saya sangat senang dengan keluarga saya, yang hidup seperti di rumah sendiri. Sekarang kami harus fokus pada masa depan.

Artikel ini telah tayang di Tribun Kalteng