Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dulu Mudah Dapat Rp 1 Juta Semalam, Kini Driver Ojol Curhat Sepi Orderan dan Kepotong Sewa Motor

Nasib pengemudi ojek online (ojol) kini mengeluh sepi orderan. Bahkan ia mengaku penghasilannya turun drastis dibanding saat sekitar tahun 2017.

Editor: Torik Aqua
Febrianto/Tribunjatim
Ilustrasi driver ojek online 

Sementara, untuk pengantaran paket nilainya 13 poin.

“Kalau (kejar poin atau target) 30-an orderan ke atas (per hari), bengek. Memangnya kita robot? Sejam dapat dua orderan saja sudah dewa,” imbuh Soleh.

Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Jeki (bukan nama sebenarnya).

Pria yang biasa keliling Jakarta dan sekitarnya ini mengaku sudah tidak bersemangat untuk berangkat pagi.

“(Sekarang) saya 10 (orderan setiap hari) saja susah,” ujar Jeki saat ditemui di dekat Stasiun Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).

Saat ditemui Kompas.com, Jeki sempat menunjukkan halaman aplikasinya.

Dia menunjukkan, indikator penerimaan bid (orderan) miliknya sedang terpuruk.

Jeki menjelaskan, salah satu penyebab turunnya performa aplikasi ojol adalah jika pengemudi tidak mengambil orderan yang masuk dalam aplikasinya.

Namun, Jeki mengaku pilih-pilih orderan mengingat pendapatan bersih yang diterimanya sangat kecil.

“Ya kalau di jam sibuk, jauh-jauh (alamat pengantarannya), siapa mau ambil. Macet, enggak semimbang sama untungnya. Kalau kita bawa, bisa saja (makan waktu sampai) dua jam,” lanjut dia.

Terlebih, semenjak pandemi, perusahaan penyedia jasa layanan sudah tidak lagi menyediakan bonus untuk para pengemudi.

“(Sebelum pandemi ada bonus) Rp 200.000. Dulu sempat turun jadi Rp 180.000. Pas Covid, habis (bonus dihapus). Keinginan saya sih, itu (bonus) ada lagi,” imbuh warga Menteng ini.

Melihat kondisi yang semakin buruk, Edi (bukan nama sebenarnya) bersama dengan ribuan pengemudi ojol lainnya turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan mereka.

“Dibilang prihatin, jelas prihatin ya untuk driver online sekarang,” kata Edi saat ditemui di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

Edi mengatakan, ada sejumlah kebijakan dari penyedia jasa layanan yang seharusnya diawasi oleh pemerintah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved