Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tips Sehat

Wajar Muntah Setelah Imunisasi Polio? Dialami Keponakan Ayu Ting Ting, Ini Penjelasan Komnas KIPI

Apakah wajar efek samping imunisasi polio muntah dan diare pada anak? dialami keponakan Ayu Ting Ting sebelum meninggal. Ini penjelasan Komnas KIPI.

Editor: Hefty Suud
Istimewa/TribunJatim.com/Prokopim Kota Malang
Ilustrasi pemberian imunisasi polio kepada bayi, 2024. Berikut informasi efek samping imunisasi polio dari Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp. I.P.T, M.Trop. Paed. 

TRIBUNJATIM.COM -  Ayu Ting Ting ungkap sakit yang dialami keponakannya, Rayaz Zoltan Fachrizal sebelum meninggal dunia. 

Diketahui, Rayaz Zoltan Fachrizal adalah anak dari adik Ayu Ting Ting, Assyifa Nuraini dan Nanda Fachrizal

Rayaz Zoltan Fachrizal meninggal dunia di usia yang belum genap dua bulan, pada Sabtu (31/8/2024) dan langsung dimakamkan hari itu juga.

Menurut Ayu Ting Ting, Rayaz Zoltan Fachrizal sempat mengalami muntah dan diare usai imunisasi polio

"Habis imunisasi juga kan polio itu jadi dari situ. Gejalanya muntah kita bawalah ke rumah sakit tapi enggak apa-apa katanya," ucapnya.

Ayu mengatakan bahwa setelah dirawat di rumah sakit, Zoltan tetap muntah dan buang air besar setiap hari hingga alami dehidrasi.

"Ya udah setiap hari tapi tuh ngga berhenti muntah pup juga jadi dehidrasi. Kita bawa rumah sakit sini dirujuk ke RS Bunda," katanya.

"Hari Rabu masuk RS pertama, Kamis nya dipindah ke RS Bunda Margonda. Di RS Bunda Margonda sampai hari Sabtu (meninggal dunia)," terang Ayu.

Lantas apakah efek samping imunisasi polio muntah dan diare pada anak adalah hal wajar? 

Baca juga: Tangis Adik Ayu Ting Ting Lepas Kepergian Anak Kedua, Menyesal Tak Temani si Bayi: Maafin Mamah Dek

Melansir dari Tribunnews via gridhealth.id, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Komnas KIPI menyatakan sampai saat ini belum menemukan efek samping berat dalam pelaksanaan vaksinasi polio dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang serentak digelar di 34 provinsi.

Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp. I.P.T, M.Trop. Paed menyatakan, pihaknya sejauh ini sering menerima laporan KIPI polio berupa demam, muntah maupun diare.

Ia menyebut, KIPI tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan sudah diamati sejak masih uji klinik fase satu, dua hingga fase tiga.

“Jadi, ada yang demam, ada yang muntah, ada yang diare. Kondisi tersebut dalam uji klinik fase satu, dua, fase ketiga itu ada proporsinya. Hasil uji klinik biasanya itu dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah.” ujar Prof. Hinky dalam talkshow Kemenkes dan BPOM beberapa waktu lalu.

“Adapun proporsi KIPI-nya rendah dan berlangsung singkat semua dan bisa diobati dengan pengobatan. Nah, itu dianggap aman,” sambung Prof. Hinky.

Jika terjadi di hari ketujuh, itu bukan akibat vaksin, melainkan ada penyebab lain.

Baca juga: 7 Penyebab Kanker Ovarium di Usia Muda, Penyakit yang Merenggut Nyawa TikToker Shella Selpi Lizah

Baca juga: Apa Penyebab Bau Ketiak? Batasi Konsumsi 11 Jenis Makanan Ini Jika Tak Ingin Bau Badan Menyengat

“Kalau ada keluhan silakan lapor supaya kami tahu proporsi yang katanya banyak itu. Tapi, kalau vaksin polionya sudah hampir 50 juta dosis, itu tetap saja proporsinya rendah dan itu aman,” jelasnya.

Adapun vaksin yang digunakan adalah vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang khusus digunakan untuk merespons KLB polio tipe 2.

Keamanan vaksin polio nOPV2 yang digunakan didasari oleh kajian di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi menunjukkan vaksin aman dan dapat ditoleransi oleh golongan usia bayi dan anak.

Keponakan Ayu Ting Ting meninggal dunia.
Keponakan Ayu Ting Ting meninggal dunia. (Instagram.com/@ayutingting92/YouTube Mantra Room)

Cara mengatasi KIPI vaksinasi polio

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) merupakan reaksi yang dapat terjadi setelah seseorang menerima vaksin, termasuk vaksin polio.

Meski vaksin polio umumnya aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan hingga sedang. Berikut adalah cara mengatasi KIPI pasca vaksinasi polio.

1. Kenali gejala KIPI

Gejala KIPI yang umum setelah vaksinasi polio meliputi demam ringan, nyeri atau kemerahan di lokasi suntikan, kelelahan, dan nyeri otot.

Dalam kasus yang jarang terjadi, reaksi alergi dapat terjadi.

Penting untuk memantau kondisi anak setelah vaksinasi agar segera mengenali gejala-gejala tersebut.

2. Berikan perawatan sederhana di rumah

Untuk mengatasi demam ringan, Anda bisa memberikan parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan dokter.

Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat dan minum cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Kompres dingin pada area suntikan dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan bengkak.

3. Pantau kondisi anak

Selalu pantau kondisi anak selama 48 jam pertama setelah vaksinasi.

Jika gejala KIPI bertahan lebih dari 2 hari atau jika terjadi reaksi yang lebih serius seperti kesulitan bernapas, pembengkakan yang parah, atau demam tinggi, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

4. Konsultasikan dengan tenaga medis

Jika Anda khawatir dengan gejala yang muncul atau jika KIPI tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan, jika diperlukan, tindakan medis yang sesuai untuk mengatasi KIPI.

5. Pentingnya vaksinasi

Meskipun KIPI mungkin menimbulkan kekhawatiran, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dalam melindungi anak dari penyakit berbahaya seperti polio.

Vaksinasi adalah langkah penting untuk mencegah wabah penyakit yang bisa berakibat fatal.

Dengan mengetahui cara mengatasi KIPI, orang tua dapat lebih tenang dan siap menghadapi efek samping yang mungkin terjadi.

Mengatasi KIPI pasca vaksinasi polio umumnya melibatkan perawatan sederhana di rumah, seperti memberikan obat penurun demam dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.

Tetap waspada dan pantau kondisi anak, serta jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.

Dengan demikian, vaksinasi dapat berjalan lancar dan anak terlindungi dari risiko penyakit polio.

Artikel ini diolah dari gridhealth.id

Berita tentang tips sehat lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved